PALUTA– Empat bersaudara marga Harahap ini mengidap penyakit keturunan atau kelainan genetika. Keempat bersaudara ini; Daud Harahap (18), Johan Harahap (14), Sayuti Harahap dan Habib harahap (7) diduga mengalami penyakit lumpuh layu.
Informasi dari warga sekitar, orangtua dari keempat anak ini sudah bercerai beberapa tahun lalu. Akibat dari perceraian ini, keempat anaknya pun diasuh di dua tempat berbeda.
Daud Harahap, Johan Harahap dan Habib Harahap diasuh oleh kakeknya (orangtua dari ayah kandungnya) di Desa Batang Baruhar Jae, Kecamatan Padang Bolak. Sedangkan Sayuti Harahap (10) diasuh oleh neneknya (orangtua dari ibu kandungnya) yang tinggal Desa Batang Baruhar Julu, Kecamatan Padang Bolak.
Saat ditemui Kamis (20/7), Daud Harahap mengatakan sudah setahun ia terbaring dan adiknya Johan pun tak berselang lama setelah ia terbaring menyusul tak bisa berjalan, tapi adiknya Johan masih bisa duduk. Sedangkan adiknya Habib sudah terlihat gejala menyusul akan mengalami kelainan seperti mereka. Walaupun masih bisa berjalan tapi setiap Habib melangkahkan kakinya akan terhuyung dan terjatuh.
“Semenjak kami diantarkan uwak, saya sudah terbaring seperti ini tak bisa berjalan, dulu masih bisa duduk sekarang dah gak bisa ngapa-ngapain. Adik saya Johan dulu masih bisa jalan sekarang juga sudah tak bisa,” kata Daud.
Lanjut Daud, saat mereka terbaring lemah, adiknya Habib lah yang mengurusnya. Sekali seminggu ibu kandungnya datang menjenguk mereka.
Sementara ditemui Jumat (21/7) adiknya yang bernama Sayuti Harahap (10) yang diasuh oleh neneknya di Desa Batang Baruhar Julu, Kecamatan Padang Bolak juga dalam kondisi terbaring dan di duga mengalami lumpuh layu.
Kata Neneknya yang sehari-hari mengasuhnya, Sayuti sejak kecil dialah yang mengasuhnya. Tapi dua minggu setelah bulan puasa kemarin, Sayuti tak bisa berdiri dan ia tidak tahu sama sekali apa penyebanya..
“Cucu saya Sayuti ini semenjak kecil saya yang mengasuhnya semenjak ibu dan ayahnya bercerai. Tapi bulan puasa kemarin, Sayuti tiba-tiba tak bisa berdiri. Saya gak tahu apa penyebabnya,” ungkap neneknya Sayuti kebingungan.
Neneknya juga membenarkan bahwa keadaan ketiga cucunya Daud, Johan dan Habib tidak terurus karena keterbatasan usia dan faktor ekonomi.
Kepala Puskesmas Kecamatan Padang Bolak dr Herlina Sonera Batubara mengatakan pihaknya sudah setahun menangani masalah ini dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Pihaknya juga sudah pernah membawa mereka ke RSUD Gunungtua untuk perawatana dan pengobatan. Karena tidak ada yang mendampingi mereka dalam perawatan pihak medis kebingungan menanganinya.
Ditanya tentang penyakit yang di derita anak-anak tersebut dr Herlina Sonera Batubara menjelaskan bahwa penyakit adalah penyakit keturunan atau kelainan genetika. “Masalah ini sudah kami tangani setahun lebih bahkan kami sudah pernah membawa anak-anak ini ke RSUD Gunungtua untuk menjalani perawatan. Mereka mengidap penyakit keturunan namun akibat ditelantarkan dan tak terurus akhirnya mengalami gizi buruk. Penanganan juga terus berlanjut untuk melalui bidan desa setempat,” ungkap Dr herlina. (syaf/int)