KISARAN– Musim kemarau tahun 2017 diperkirakan masih akan berlangsung sampai bulan Agustus mendatang. Hal itu jika mengacu pada data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Akibat kondisi itu sekitar 9 ribu hektar sawah pada 11 kecamatan di Asahan terancam mengalami kekeringan.
Petani sedang menanam padi di sawahnya. Akibat musim kemarau, sekitar 9 ribu hektare lahan pertanian di Asahan terancam kekeringan. |
“Kita sedang dihadapkan pada musim kemarau, jika hujan tidak juga turun maka lahan persawahan didaerah sentra padi sawah di Kabupaten Asahan bisa mengalami kekeringan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Hazairin di Kisaran, Jumat (27/7).
Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, sentra padi sawah tersebar pada 11 kecamatan dengan total lahan padi sawah saat ini yang masih produktif seluas 9.572 hektar. Adapun lokasi pertanian yang terancam kekeringan seperti di kecamatan Sei Kepayang, dan Silo Laut.
“Beberapa daerah persawahan rawan mengalami kekeringan seperti di Kecamatan Sei Kepayang karena lokasi itu daerah tadah hujan atau sawah yang sistim pengairannya mengandalkan air hujan,”ujarnya.
Sebab, menurut Hazairin para petani banyak yang mengandalkan sawah tadah hujan dimana pada musim kering sawah ini biasanya dibiarkan tidak diolah karena pasokan air sulit didapat atau tidak ada sama sekali.
Sedangkan untuk daerah lainnya seperti Rawang Panca Arga dan Meranti diperkirakan persediaan air masih cukup karena saluran irigasi pengairan berasal dari sungai bunut meski saat musim kemarau debit air akan berkurang tapi tetap masih bisa mengairi lahan persawahan.
“Mengantisipasinya, kita akan siapkan pompa didaerah sawah yang terancam mengalami kekeringan dan terus berkordinasi dengan kelompok tani setempat agar mereka tidak mengalami kerugian seperti gagal panen,”ujarnya. (syaf)