Dua tersangka pengedar sabu yang diringkus polisi. |
TASLABNEWS.COM, KISARAN-Nasib apes dialami seorang personil Satnarkoba berpangkat bintara
mengalami luka di kepala akibat dipukul batu oleh seorang pengedar sabu, hingga
harus mendapat sedikitnya 6 jahitan.
Informasi diperoleh, pemukulan terjadi saat tim yang langsung dipimpin KBO
Satnarkoba Iptu S Tambunan SH hendak meringkus tiga orang pengedar sabu yang
saat itu sedang nongkrong di pinggiran aliran sungai Sei Silau, tak jauh dari
pangkal titi jalan Imam Bonjol Kisaran, Kamis (27/7) siang.
Namun penangkapan ketiga pelaku yang juga warga sekitar lokasi itu tidak
berjalan lancar. Kedatangan tim diketahui hingga terjadi aksi kejar-kejaran
antara petugas dan para pelaku.
Ketiga pelaku akhirnya berhasil diringkus. Pelaku M Junaidi (36) pertama
diringkus, saat coba kabur menaikki pinggiran aliran sungai menuju kebun warga.
Tak lama, anggota tim lain juga berhasil meringkus dua pelaku, Panusunan
Siregar (21) alias Topan bersama temannya Wan Lani (DPO).
Namun saat hendak membawa Wan Lani, personil Satnarkoba, dikenal dengan
sebutan Ican lengah. Saat itulah, Wan Lani mengambil sebongkah batu dan
langsung memukul ke arah kepala Ican. Setelah itu Wan Lani yang berhasil lepas
dari personel polisi langsung melarikan diri.
“Kalau dibilang lengah enggak juga. Hanya kan lokasi dibawah hendak naik ke atas. Pas
jalan naiklah si pelaku ambil batu trus mukul pake batu,” ucap Tambunan
diruangannya, sekira pukul 17.00 WIB.
Lanjut mantan Kanit Laka Satlantas Polres Asahan ini, dari tangan kedua
pelaku, pihaknya berhasil mendapati satu bungkus plastik kecil berisi butiran
diduga sabu, satu bungkus besar plastik klip plastik dan 3 alat hisap sabu yang
sudah dimodifikasi.
“Kita sudah ketahui identitas pelaku yang kabur. Kedua pelaku masih
kita mintai keterangan lanjutan,” akhir Tambunan.
Pada wartawan, Topan tak banyak bicara soal asal usul sabu yang dimilikinya.
Hanya saja, saat ditanya sudah berapa lama mengedarkan sabu, anak bungsu dari lima bersaudara dari ayah
yang dahulunya dikenal mantan bandar besar sabu di asahan, berinisial JS,
mengaku baru tiga bulan terakhir menjalankan bisnis haramnya.
“Baru tiga bulan,” ucap ayah satu anak ini menunduk.
“Aku
udah setahun bang, kerjaku gak ada. Aku cuma tamat SMP. Anakku 4 orang
bang,” tambah Junaidi pada awak koran ini.
“Saat saya interogasi, si Topan ngaku kalau satu hari bisa menghabiskan
1 Jie sabu. Coba bayangkan apa gak ngeri itu,” ucap Kasat Narkoba AKP
Masku Sembiring pada wartawan. (syaf)