NEW YORK – Seorang pria menembaki sebuah rumah sakit yang sibuk di kota New York, AS, Jumat (30/6) siang waktu setempat.
Akibat insiden itu, seorang dokter meninggal dunia dan enam orang lainnya luka sebelum pelaku menembak dirinya sendiri.
Pelaku penembakan sebenarnya adalah seorang dokter dan mantan karyawan rumah sakit Bronx-Lebanon yang berkapasitas 1.000 tempat tidur itu.
Sejumlah media New York menyebut pelaku penembakan adalah Henry Bello (45) tetapi polisi belum memberikan konfirmasi.
Fakta itu membuat wali kota New York Bill de Blasio dan kepala kepolisian James O’Neill menepis kaitan penembakan itu dengan aksi terorisme.
Kepolisian mengatakan, pelaku penembakan masuk ke gedung rumah sakit mengenakan mantel berwarna putih untuk menyembunyikan senapan otomatis yang dibawanya.
Setelah penembakan berlangsung, polisi langsung mengepung rumah sakit dan menempatkan para petugasnya di atap sejumlah gedung di sekitar rumah sakit itu.
Polisi juga melakukan menyisir lantai demi lantai rumah sakit itu untuk mencari pelaku penembakan.
Kepala kepolisian James O’Neil mengatakan, pelaku penembakan ditemukan tewas di lantai 17 rumah sakit.
“Kemungkinan besar dia bunuh diri,” kata O’Neill.
Sementara korban tewas, seorang dokter perempuan, ditemukan tergeletak tak jauh dari jenazah si pelaku.
“Ini bukan sebuah aksi terorisme. Ini merupakan sebuah tindakan kriminal,” kata wali kota de Blasio dalam jumpa pers.
Insiden ini langsung memicu kembali perdebatan soal pembatasan kepemilikan senjata di Amerika Serikat yang terus menerus menghadapi kasus penembakan massal.
Dalam jumpa persnya, De Blasio sedikit menyinggung masalah ini dengan menyebutnya sebagai “hal yang sering kita lihat di seluruh negeri”.
“Setiap kali hal semacam ini terjadi, menjadi semacam pengingat bahwa masih banyak yang harus dilakukan bagi orang-orang yang memiliki akses ke senjata api,” kata seorang anggota parlemen asal New York, Marcos Crespo kepada stasiun televisi New York 1.
“Kita tak bisa lagi terus diam menyaksikan hal semacam ini,” lanjut Crespo.
Kasus penembakan terakhir terjadi pada 14 Juni laliu di dekat Washington DC ketika seorang pria menembaki pertandingan bisbol yang diikuti sejumlah anggota kongres dari Partai Republik.
Insiden tersebut melukai empat orang termasuk salah seorang anggota kongres paling senior, Steve Scalise.
Pelaku penembakan itu, James Hodgkinson tewas di lokasi kejadian setelah ditembak aparat kepolisian. (syaf/kmc/int)