SACHSENRING – Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, heran dengan
kemenangan Valentino Rossi yang didapat pada seri kedelapan MotoGP 2017 yang
berlangsung di Sirkuit Assen, Belanda. Brivio yang juga pernah
menangani Rossi di MotoGP selama 22 musim itu mengaku tercengang.
Brivio mengatakan, tak ada yang menyangka Rossi bakal memenangkan balapan
tersebut. Pasalnya dalam empat balapan sebelum MotoGP Belanda, The Doctor
–julukan Rossi- performanya terus merosot.
“Tidak ada yang bisa menjelaskannya dari mana ia mendapat motivasinya,”
ungkap Brivio, mengutip dari Tuttomotoriweb, Jumat (7/7).
“Selama 20 tahun, dia selalu berada di sirkuit yang sama, pada Jumat dan
Sabtu dia banyak berlatih dan berbicara pada para teknisi. Saya percaya mungkin
ini karena gairahnya yang tulus dan rasa tulusnya untuk motor,” tambahnya.
Pada race tersebut, VR46 memulai balapan dari tempat keempat. Namun
tak disangka ia terus mencoba memperbaiki posisinya hingga akhirnya posisi
pertama ia sentuh di garis finis.
Pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo, begitu mengagumi sosok Valentino Rossi.
Maklum, sebagai pembalap dirinya menilai apa yang dilakukan rider Movistar
Yamaha itu sebagai inspirasi.
Ya, The Doctor –julukan Rossi- berhasil meraih podium pertamanya di Sirkuit
Assen, Belanda. Alhasil, banyak kalangan melihat Rossi yang berusia 38
tahun memiliki fisik yang sangat kuat ketika mengendarai kuda besi.
Melihat penampilan Rossi musim ini, Ricciardo merasa terinspirasi. Sebab,
menjadi juara satu dengan usia yang tak muda, membuatnya terpacu untuk membalap
lebih baik.
“Ia lebih tua 10 tahun dibandingkan dengan saya. Seseorang bilang kepada
saya bahwa jarak antara kemenangan pertamanya dengan yang terakhir di Assen
hampir 21 tahun,”ujar Ricciardo mengutip dari Crash, Jumat (7/7).
“Namun kemenangan itu adalah satu hal yang luar biasa. Ia menjadi sebuah
inspirasi, itu dilihat dari faktor fisik,”tuntas sosok berusia 28 tahun
tersebut. (syaf/int)