BATUBARA– Kerang dari perairan Kabupaten Batubara tidak hanya diminati di kota itu, tetapi juga banyak dipasarkan ke Medan dan beberapa daerah lainnya. Bahkan bisa dikatakan kerang hasil tangkapan nelayan Batubara itu menguasai pasar di Medan.
Seorang nelayan di Kecamatan Talawi, Rizal (45), Rabu (12/7) mengatakan, kerang dari daerah ini, bergoni-goni dikirimkan ke Medan, sesuai dengan permintaan.
“Kerang yang dikirimkan ke Medan, jenis kerang bulu yang selama ini banyak diminati masyarakat dan konsumen,” katanya.
Rizal mengatakan, kerang bulu itu dagingnya enak dan juga mengandung zat besi dan banyak terdapat di Perairan Parupuk, Kabupaten Batubara.
Harga kerang bulu ukuran besar tersebut, bisa mencapai Rp10.000 per kg, dan agak mahal bila dibandingkan kerang dagu hanya Rp8.000 per kg.
“Kerang bulu itu, paling banyak dicari masyarakat dan juga memiliki gizi yang cukup tinggi,” ujarnya.
Dia mengatakan, selama ini orang banyak mengenal kerang tersebut banyak terdapat di Tanjung Balai.Namun, ternyata kerang juga banyak di Batubara.
Bahkan, kerang Batubara juga banyak yang besar-besar, dan tak kalah dengan kerang dari Tanjung Balai.
“Pencari kerang merupakan salah satu mata pencaharian di Batubara, selain sebagai nelayan penangkap ikan.Dalam satu hari seorang pencari kerang tersebut bisa menghasilkan 30 hingga 40 kg kerang segar di Pantai Parupuk,” kata Rizal.
Kabupaten Batubara terdiri dari tujuh kecamatan, 98 desa dan tujuh kelurahan. Dengan luas cakupan wilayah 92.220 hektare.Kabupaten Batubara atau berjarak sekitar lebih kurang 143 Km arah tenggara Kota Medan memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa.
Potensi yang dimiliki antara lain bidang perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan dan potensi pariwisatanya. Bahkan, Batubara telah lama dikenal dunia internasional sebagai pengekspor aluminium hasil olahan PT.Inalum. (syaf)