TASLABENWS.COM,
MEDAN- Sebagai rasa cinta dan sayang terhadap buah hatinya, pasangan suami
istri Agung Kurniawan (23) dan Reihan alias Rere (20) di Kecamatan Medan Deli,
Medan Utara berniat menjual ginjalnya untuk biaya berobat anak mereka Kahlia
(2).
MEDAN- Sebagai rasa cinta dan sayang terhadap buah hatinya, pasangan suami
istri Agung Kurniawan (23) dan Reihan alias Rere (20) di Kecamatan Medan Deli,
Medan Utara berniat menjual ginjalnya untuk biaya berobat anak mereka Kahlia
(2).
Rere menggendong anaknya yang sakit. Demi biaya perobatan anaknya Rere mau menjual ginjalnya. |
Disambangi di kediamannya di Jalan Alumanium Raya, Kawat 1,
Lingkungan 15, Gang Pungut, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli,
Agung dan Reihan mencerita niat mereka menjual ginjal untuk biaya perobatan
anak mereka.
Lingkungan 15, Gang Pungut, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli,
Agung dan Reihan mencerita niat mereka menjual ginjal untuk biaya perobatan
anak mereka.
Pasalnya anak mereka Khaila diketahui mengidap penyakit
efilepsi, tulang lemah dan mata rabun. Demi kesembuhan putri tercinta, Agung
dan Rere sudah mencoba membawa Khaila berobat kemana-mana, baik ke rumah sakit
maupun tabib dengan bermodalkan kartu BPJS Mandiri klas 3.
efilepsi, tulang lemah dan mata rabun. Demi kesembuhan putri tercinta, Agung
dan Rere sudah mencoba membawa Khaila berobat kemana-mana, baik ke rumah sakit
maupun tabib dengan bermodalkan kartu BPJS Mandiri klas 3.
“Sudah beberapa kali berobat, namun anakku belum sembuh
juga,” kata Rere dengan wajah sedih. Untuk itu, demi biaya perobatan anaknya,
pasangan suami istri di Kecamatan Medan Deli, Medan Utara berniat menjual
ginjalnya, karena mereka tak punya keuangan.
juga,” kata Rere dengan wajah sedih. Untuk itu, demi biaya perobatan anaknya,
pasangan suami istri di Kecamatan Medan Deli, Medan Utara berniat menjual
ginjalnya, karena mereka tak punya keuangan.
Agung sebagai kepala rumah tangga tidak mempunyai kerjaan
tetap, alias mocok-mocok. Sementara Rere, istrinya tidak bisa mencari pekerjaan
karena hari-harinya terpaksa dihabiskan menjaga dan merawat Khaila yang
kesehatannya makin memprihatinkan.
tetap, alias mocok-mocok. Sementara Rere, istrinya tidak bisa mencari pekerjaan
karena hari-harinya terpaksa dihabiskan menjaga dan merawat Khaila yang
kesehatannya makin memprihatinkan.
Sementara kondisi Khaila terlihat kurus, lunglai dan
pengihatannya kurang sempurna. Khaila selalu merengek di pangkuan ibunya. Agung
dan Rere mengaku sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan dan perhatian
pemerintah, karena mereka tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan buah
hatinya.
pengihatannya kurang sempurna. Khaila selalu merengek di pangkuan ibunya. Agung
dan Rere mengaku sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan dan perhatian
pemerintah, karena mereka tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan buah
hatinya.
Wanita asal Tanjung Pura ini juga mengatakan, dirinya
bersedia menjual sepasang ginjalnya untuk biaya pengobatan anaknya.
bersedia menjual sepasang ginjalnya untuk biaya pengobatan anaknya.
“Aku rela jual ginjalku, untuk biaya perobatan anakku, asal
anakku bisa sembuh,” kata Rere.
anakku bisa sembuh,” kata Rere.
Sementara Lurah Tanjung Mulia Hilir, Maulana Harahap, ketika
dikonfirmasi melalui pesan singkat (sms), terkait warganya berniat jual ginjal
karena butuh biaya berobat, tidak membalas.
dikonfirmasi melalui pesan singkat (sms), terkait warganya berniat jual ginjal
karena butuh biaya berobat, tidak membalas.
Junaidi, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Medan
Deli, sangat rnenyayangkan sikap Lurah Tanjung Mulia Hilir, Maulana Harahap.
Junaidi menilai, Maulana kurang peduli terhadap warganya.
Deli, sangat rnenyayangkan sikap Lurah Tanjung Mulia Hilir, Maulana Harahap.
Junaidi menilai, Maulana kurang peduli terhadap warganya.
“Kita sangat
menyayangkan sikap lurah setempat yang kurang peduli terhadap warganya,
sampai-sampai untuk biaya perobatan putrinya ada warga yang berniat menjual
ginjalnya,” kesal Junaidi. (syaf/int)
menyayangkan sikap lurah setempat yang kurang peduli terhadap warganya,
sampai-sampai untuk biaya perobatan putrinya ada warga yang berniat menjual
ginjalnya,” kesal Junaidi. (syaf/int)