Pedagang ikan asin di jalinsum Asahan-Medan saat melayani pembeli. Saat ini harga jual ikan asin mengalami kenaikan akibat harga garam yang melonjak.
|
TASLABNEWS.COM, TANJUNGBALAI-Mahalnya harga garam dalam beberapa bulan ini membuat produksi ikan asin di Lingkungan V, Jalan Besar Teluk Nibung, Kelurahan Sei Merbau, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai banyak yang meliburkan karyawan.
Agus (69) salah seorang pengusaha produksi ikan asin menyampaikan sebelum harga garam naik, produksi ikan mencapai 800 kilogram hingga satu ton dalam satu hari.
“Setelah naiknya harga garam, produksi ikan asin menurun, hanya 100 kilogram dan paling banyak 200 kilogram per harinya,” katanya.
Sementara harga garam sebelumnya, satu goni isi 50 kilogram Rp50.000. Sekarang harganya dalam satu goni Rp270.000. Menurut pengusaha produksi ikan asin ini, naiknya harga garam ini sudah mencapai enam bulan. Hal yang membuat pengusaha ikan asin di Tanjungbalai merasa resah dan bila harga garam tidak turun, para pengusaha produksi ikan asin banyak yang menutup usahanya.
Senada dikatakan Marini (42) pembuat ikan asin dan udang kering. Marini mengaku harga garam yaitu Rp230 ribu untuk sekarung berukuran 50 Kg. Sebelumnya, harga sekarung garam berukuran 50 Kg hanya Rp70 ribu.
Agar tak merugi, Marini pun mengurangi produksinya. Sebab, garam merupakan bahan utama untuk memproduksi ikan asin dan udang kering.
Pada 2016, ia memproduksi 40 kg udang kering dan ikan asin setiap hari. Tapi pada pertengahan 2017, ia hanya mampu memproduksi 5 kg udang kering dan ikan asin atau turun kurang lebih 85 persen dibanding tahun lalu. (syaf)