MEDAN-Nasib apes dialami Daferis Tarigan (22) warga Batubara Ini. Ia menjadi korban pemerasan yang dilakukan dua ‘wanita jadi-jadian’ (bencong) di Jalan Gajah Mada Medan. Usai diperas bencong, dalam hitungan menit, sepedamotor (kreta) miliknya juga diambil 3 pria tak dikenal.
Kepada wartawan, Sabtu (17/6) warga Jalan warga asal Tanjung Gading, Desa Sipare-pare, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara menceritakan, ia telah mendatangi Polsek Medan Baru untuk membuat pengaduan atas pristiwa yang dialaminya.
Kepada wartawan, Daferis Tarigan menceritakan, kejadian itu berawal ketika dia berhenti di minimarket Alfamart tepatnya di depan taman Gajah Mada di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Medan Petisah usai berkeliling dengan mengendarai kereta bebek jenis Honda.
Tiba-tiba seorang cewek yang belum dikenal korban langsung menghampirianya, lalu cewek itu mengajak korban untuk berkeliling.
“Awalnya aku menolak diajaknya berkeliling bang, tapi karena cewek itu terus mengajak akhinya aku pun mau saja di ajaknya berkeliling dengan berboncengan menaiki kereta nya,” kata Daferis.
Menerima ajakan itu, korban pun meninggalkan keretanya di parkiran Alfamart di Jalan Gajah Mada. Namun apes, cewek yang baru dikenalnya itu membawanya ke belakang kuburan dekat kantor Camat Medan Baru. Disitu telah menunggu 2 orang bencong, dan saat itulah harta benda korban diambil.
“Aku dibawanya ke jalan gelap di depan kuburan Gajah Mada yang di belakang kuburan itu ada kantor camatnya. Sesampainya di sana cewek itu langsung menurunkan aku, di situ sudah ada dua banci. Lalu cewek dan kedua banci itu meminta aku agar menyerahkan HP androit merek Lenovo dan Laptop merek Tosobah yang ku simpan di dalam tas rangsel ku bang,” terangnya.
Setelah mengambil HP dan Laptop miliknya, lalu cewek dan kedua banci itu pergi meninggalkan korban. Setelah itu, korban pun berjalan kaki menuju parkiran Alfamart yang berada di depan taman Gajah Mada, belum lagi sampai ke minimarket, korban kembali didatangi 3 orang pemuda dengan mengendarai becak motor (Betor).
“Pas aku jalan mau mengambil keretaku yang parkir di Alfamart yang berada di depan taman Gajah Mada, di simpang empat lampu merah Jalan Iskandar Muda, aku kembali dijegat 3 orang pemuda dengan mengendarai betor dengan berpura-pura hendak membantuku untuk mencari cewek dan kedua banci itu,” ungkapnya.
Modus menawarkan jasa, seorang dari ketiga pemuda itu bertanya kepada korban.
“Tadi naik apa kemari,” lalu korban menjawab. “Tadi aku naik kereta dan kuparkirkan di Alfamart depan Taman Gajah Mada”.
Tak merasa curiga sama sekali, mereka pun berangkat untuk mengambil keretanya. Singkat cerita, usai mengambil kereta korban. Lalu, ketiga pemuda itu membawa Tarigan berkeliling dengan modus untuk mencari cewek dan banci yang telah mengambil HP dan laptop miliknya.
“Bukannya mencari cewek dan banci yang mengambil HP dan laptop ku, orang itu malah membawa aku kelililing melewati Carrefour. Di sana becak yang dikendarai pemuda itu mogok. Setelah becaknya dapat dihidupkan mereka pun melanjutkan ke Jalan Iskandar Muda, lalu mereka mambawa aku ke jalan yang berada tepat di samping bekas gedung Medan Plaza,” jelasnya.
Di kegelapan, korban pun bertanya kepada pemuda itu.
“Kenapa kita berhenti di sini,” tanya korban.
Kemudian salah seorang pelaku yang mengendarai kereta milik Tarigan memerintahkan korban untuk mendorong becak ketiga pelaku yang berhenti.
“Aku disuruh mendorong becaknya, karena nggak mau mereka membentak dan mengancam aku, begitu aku turun dari atas kereta mereka memberhentikan mobil jurusan Padang Bulan,” ucapnya lagi.
Sadar dirinya telah menjadi korban perampokan keesokan harinya korban langsung mendatanggi Mapolsek Medan Baru untuk melaporkan kejadian perampokan yang dialaminya.
“Aku berharap para pelaku cepat ditangkap. Sial kali, dalam satu malam itu dua kali aku dirampok,” harapnya. Di tempat terpisah, Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendra Eko Triyulianto ketika dikonformasi mengatakan laporan korban sudah diterima dan segera ditindaklanjuti. “Laporan korban akan segara dilakukan lidik,” kata Hendra. (syaf/mjc/int)