LABURA- Entah apa yang ada dipikiran Nurdin Sinaga
(57) warga Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) ini. Ia tega menghabisi nyawa
istri dan putri kandungnya.
(57) warga Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) ini. Ia tega menghabisi nyawa
istri dan putri kandungnya.
Informasi diperoleh, Romeli Boru Siregar (47) dan putrinya,
Lastiur Boru Sinaga (18), ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Dusun
Tani Makmur Blok XI, Desa Teluk Pulai Dalam, Kecamatan Kualuh Ledong, Jumat
(10/6) sekitar pukul 23.30 WIB.
Lastiur Boru Sinaga (18), ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Dusun
Tani Makmur Blok XI, Desa Teluk Pulai Dalam, Kecamatan Kualuh Ledong, Jumat
(10/6) sekitar pukul 23.30 WIB.
Lastiur ditemukan tak bernyawa bersimbah darah di dapur,
sedangkan ibunya Romeli ditemukan di ruang tengah rumah. Pelaku diduga nekat
membunuh karena tersangka cemburu kepada istrinya yang kerap bermain handphone
(HP).
sedangkan ibunya Romeli ditemukan di ruang tengah rumah. Pelaku diduga nekat
membunuh karena tersangka cemburu kepada istrinya yang kerap bermain handphone
(HP).
Menurut keterangan Kepala Dusun Tani Makmur Jastro Malau, sebelum
membunuh anaknya, Nurdin lebih dulu membunuh istrinya. Setelah melakukan
pembunuhan tersangka kemudian melapor kepada Jastro Malau. Kemudian Jastro melapor
ke Polsek Kualuh Hilir dan meringkus pelaku.
membunuh anaknya, Nurdin lebih dulu membunuh istrinya. Setelah melakukan
pembunuhan tersangka kemudian melapor kepada Jastro Malau. Kemudian Jastro melapor
ke Polsek Kualuh Hilir dan meringkus pelaku.
“Pelaku datang ke rumah dan mengaku telah membunuh anak dan
istrinya dan menyuruh saya untuk melihat ke rumahnya. Namun pelaku ketika
ditanya tidak menyebutkan mengapa ia melakukan pembunuhan,” ujar Malau.
istrinya dan menyuruh saya untuk melihat ke rumahnya. Namun pelaku ketika
ditanya tidak menyebutkan mengapa ia melakukan pembunuhan,” ujar Malau.
Sebelum peristiwa itu terjadi pelaku dan istrinya pergi ke
warung dan cekcok. Kemudian pelaku dan istrinya pulang ke rumah dan kembali
cekcok. Pelaku kemudian mengambil babat dari samping rumah dan mengayunkan ke
bagian kepala dan tubuh istrinya.
warung dan cekcok. Kemudian pelaku dan istrinya pulang ke rumah dan kembali
cekcok. Pelaku kemudian mengambil babat dari samping rumah dan mengayunkan ke
bagian kepala dan tubuh istrinya.
Mendengar suara
gaduh, Lastiur terbangun. Namun pelaku mengejar putrinya itu yang merupakan
pelajar Kelas XII SMK Siborongborong hingga ke dapur dan pelaku mengayunkan babat
ke tubuh anaknya hingga putrinya itu terjatuh. Pelaku berulang kali mengayunkan
babat ke tubuh anak ke 4 dari 7 bersaudara ini.
gaduh, Lastiur terbangun. Namun pelaku mengejar putrinya itu yang merupakan
pelajar Kelas XII SMK Siborongborong hingga ke dapur dan pelaku mengayunkan babat
ke tubuh anaknya hingga putrinya itu terjatuh. Pelaku berulang kali mengayunkan
babat ke tubuh anak ke 4 dari 7 bersaudara ini.
Menurut keterangan yang diproleh, belakangan ini memang
hubungan pelaku dengan istrinya tidak harmonis dan keduanya kerap bertengkar.
hubungan pelaku dengan istrinya tidak harmonis dan keduanya kerap bertengkar.
Kapolsek Kualuh Hilir AKP Jony Tampubolon melalui Kanit
Reskrim Ipda Darma Bakti mengatakan, pelaku nekat membunuh karena cemburu
melihat istrinya kerap bermain hape. Keduanya kerap bertengkar jika pelaku
melihat istrinya bermain HP.
Reskrim Ipda Darma Bakti mengatakan, pelaku nekat membunuh karena cemburu
melihat istrinya kerap bermain hape. Keduanya kerap bertengkar jika pelaku
melihat istrinya bermain HP.
“Sebelum pembunuhan itu terjadi, keduanya baru kembali dari
warung. Di rumah mereka kembali bertengkar. Kemudian pelaku emosi dan mengambil
babat dari samping rumah dan mengayunkannya ke istri dan anaknya hingga
tewas,” terang Kanit.
warung. Di rumah mereka kembali bertengkar. Kemudian pelaku emosi dan mengambil
babat dari samping rumah dan mengayunkannya ke istri dan anaknya hingga
tewas,” terang Kanit.
Selama dalam pemeriksaan, pelaku terlihat tenang dan tidak
menunjukkan perasaan bersalah. Karena itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan
jiwa pelaku.
menunjukkan perasaan bersalah. Karena itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan
jiwa pelaku.
“Kita telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan
saksi-saksi termasuk kepala dusun. Menurut keterangan pelaku, ia sudah tidak
dipedulikan istrinya lagi dan kerap bertengkar dengan istrinya. Pelaku selalu
cemburu jika melihat istrinya menggunakan hape,” terang Kanit.
saksi-saksi termasuk kepala dusun. Menurut keterangan pelaku, ia sudah tidak
dipedulikan istrinya lagi dan kerap bertengkar dengan istrinya. Pelaku selalu
cemburu jika melihat istrinya menggunakan hape,” terang Kanit.
Untuk sementara pelaku masih ditahan di Polsek menunggu
dikirim ke Polres Labuhanbatu. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku
telah ditahan di Mapolsek Kualuh Hilir.
dikirim ke Polres Labuhanbatu. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku
telah ditahan di Mapolsek Kualuh Hilir.
Usai Membunuh, Nurdin Sempat Mandi Lalu Lapor ke Kadus
Usai membunuh istri dan anaknya, Nurdin Sinaga menyempatkan diri untuk mandi dan membersihkan darah dari tubuh dan pakaiannya. Setalah mandi, ayah dari 7 anak ini kemudian melapor ke Kepala Dusun.
“Udah ada kubunuh dua orang di rumah,” kata Jastro menirukan perkataan Nurdin Sinaga.
Saat Jastro kembali ditanya kenapa tega membunuh istri dan putri kandungnya, Nurdin tak lagi memberikan keterangan.
Selanjutnya Kepala Dusun bersama warga ke TKP dan memberitahu kejadian tersebut ke Polsek Kualuh Hilir. Mendengar hal tersebut 4 orang personel Polsek Kualuh Hilir menuju TKP.
Kini Nurdin telah diamankan di Mapolsek Kualuh Hilir setelah dijemput di rumah kepala dusun (kadus) oleh polisi. Ia sebelumnya nyaris dimassa warga yang emosi, namun berhasil menyelamatkan diri ke rumah kadus.
Kapolsek Kualuh Hilir AKP Joni Tampubolon menerangkan, tersangka cemburu sama istrinya, ada permainan di HP, SMS mesra, ditambah kalimat yang dikeluarkan istrinya.
“Udah kuanggap aku janda, kau bukan lakikku (suamiku). Ini membuat tersangka emosi dan terjadilah pembunuhan itu,” kata Kapolsek Kualuh Hilir AKP Joni Tampubolon.
Menurut AKP Joni, akibat sabetan parang babat itu, leher dan
tangan kiri anak dan istrinya nyaris putus. (syaf/int)
tangan kiri anak dan istrinya nyaris putus. (syaf/int)