LABURA- Seekor Harimau Sumatera tewas di tangan
puluhan warga Km 5 MWL, Dusun Kuala Indah, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek
Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis (25/5) sekitar pukul 10.00
WIB.
puluhan warga Km 5 MWL, Dusun Kuala Indah, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek
Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Kamis (25/5) sekitar pukul 10.00
WIB.
Harimau yang mati dibantai warga.
Informasi dihimpun, sebelum tewas, harimau jantan yang
diperkirakan berusia 4 tahun itu sudah seminggu ini masuk ke pemukiman warga.
Bahkan, harimau tersebut pernah tidur di teras rumah warga. Harimau tersebut juga
telah memakan hewan ternak seperti anjing, bebek dan ayam. Hal itu membuat
warga ketakutan dan akhirnya bertindak.
diperkirakan berusia 4 tahun itu sudah seminggu ini masuk ke pemukiman warga.
Bahkan, harimau tersebut pernah tidur di teras rumah warga. Harimau tersebut juga
telah memakan hewan ternak seperti anjing, bebek dan ayam. Hal itu membuat
warga ketakutan dan akhirnya bertindak.
“Jadi gini, bang… harimau itu sudah berkeliaran di kampung
ini. Awalnya dua minggu lalu warga melihatnya di sekitar Km 8, jadi selama
seminggu ini sudah masuk ke Km 5 dan Kamis kemarin masuk ke kampung ini,” kata
Kepala Dusun (Kadus) Kuala Indah, Julkarnaen saat dikonfirmasi wartawan.
ini. Awalnya dua minggu lalu warga melihatnya di sekitar Km 8, jadi selama
seminggu ini sudah masuk ke Km 5 dan Kamis kemarin masuk ke kampung ini,” kata
Kepala Dusun (Kadus) Kuala Indah, Julkarnaen saat dikonfirmasi wartawan.
Ia menjelaskan, sebelumnya ia telah melaporkan kepada Kepala
Desa dan Camat setempat, namun hingga warga bergerak membunuh harimau muda itu,
tidak ada respon.
Desa dan Camat setempat, namun hingga warga bergerak membunuh harimau muda itu,
tidak ada respon.
“Saya sebagai Kepala Dusun di sini, sebelumnya sudah
beberapa kali melaporkan sama Kepala Desa dan Camat melalui hape, bahwa harimau
masuk ke kampung kami. Namun, Pak Camat tak ada respon dan pak Kepala Desa dan
Sekretaris Desa datang setelah saya kabari bahwa harimau suah dibunuh warga,”
terangnya.
beberapa kali melaporkan sama Kepala Desa dan Camat melalui hape, bahwa harimau
masuk ke kampung kami. Namun, Pak Camat tak ada respon dan pak Kepala Desa dan
Sekretaris Desa datang setelah saya kabari bahwa harimau suah dibunuh warga,”
terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Terang Bulan M Ali dan Camat saat
dihubungi tidak mengangkat handphonenya meskipun nada panggil terdengar.
dihubungi tidak mengangkat handphonenya meskipun nada panggil terdengar.
Sementara Kasi Konservasi Wilayah 3 Kisaran, BKSDA Sumut
Zainuddin mengatakan, saat pihaknya datang ke dusun tersebut bangkai harimau tersebut
telah dikubur warga. Dan, warga sempat menolak bangkai harimau itu dibawa oleh
pihaknya. Namun setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Koramil,
warga mengizinkan bangkai tersebut dievakuasi ke Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) di Medan.
Zainuddin mengatakan, saat pihaknya datang ke dusun tersebut bangkai harimau tersebut
telah dikubur warga. Dan, warga sempat menolak bangkai harimau itu dibawa oleh
pihaknya. Namun setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Koramil,
warga mengizinkan bangkai tersebut dievakuasi ke Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam (BKSDA) di Medan.
“Ada
warga yang sempat mempertahankan. Setelah koordinasi dengan pihak kepolisian
dan koramil akhirnya bangkai tersebut diserahkan setelah dibuat berita acara
penyerahan,” terangnya.
warga yang sempat mempertahankan. Setelah koordinasi dengan pihak kepolisian
dan koramil akhirnya bangkai tersebut diserahkan setelah dibuat berita acara
penyerahan,” terangnya.
Zainuddin mengaku ketika dilakukan pemeriksaan bangkai
harimau tersebut beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. “Bola mata, kumis, alat
kelamin, sebagian ekor dan kulit kaki telah hilang. Kita telah mengimbau warga
yang mengambil agar mengembalikannya. Jika tidak dikembalikan akan menjadi
urusan BKSDA Provinsi,” terangnya. (syaf/mc/int)
harimau tersebut beberapa bagian tubuhnya sudah hilang. “Bola mata, kumis, alat
kelamin, sebagian ekor dan kulit kaki telah hilang. Kita telah mengimbau warga
yang mengambil agar mengembalikannya. Jika tidak dikembalikan akan menjadi
urusan BKSDA Provinsi,” terangnya. (syaf/mc/int)