TAPTENG – Entah apa yang ada dibenak SG (45). Ia tega
menikam anaknya sendiri Ferdi Gulo (25) hingga tewas. Meski Ferdi bukan anak
kandungnya melainkan, namun Fredi sudah diadopsinya sejak berusia 10 tahun.
menikam anaknya sendiri Ferdi Gulo (25) hingga tewas. Meski Ferdi bukan anak
kandungnya melainkan, namun Fredi sudah diadopsinya sejak berusia 10 tahun.
Keterangan yang diperoleh wartawan, korban merupakan warga
Desa Masundung, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tewas
akibat luka tikam di perut sebelah kirinya. Peristiwa berdarah itu terjadi di
kediaman pelaku di Desa Sihaporas, Kecamatan Pinangsori, Tapteng, pada Minggu
(16/4) sekitar pukul 22.00 WIB.
Desa Masundung, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tewas
akibat luka tikam di perut sebelah kirinya. Peristiwa berdarah itu terjadi di
kediaman pelaku di Desa Sihaporas, Kecamatan Pinangsori, Tapteng, pada Minggu
(16/4) sekitar pukul 22.00 WIB.
Diketahui bahwa saat itu SG bersama istrinya, DG (44),
mendatangi rumah korban. Tanpa basa-basi, SG langsung menikam korban di bagian
perut sebelah kiri.
mendatangi rumah korban. Tanpa basa-basi, SG langsung menikam korban di bagian
perut sebelah kiri.
Mendapat serangan secara tiba-tiba dari ayah angkatnya itu,
korban kemudian berlari menyelamatkan diri keluar dari rumah. Dengan susah
payah, korban berhasil menuju kantor PT Roganda yang berjarak sekitar 209 meter
dari kediamannya dan meminta pertolongan warga sekitar.
korban kemudian berlari menyelamatkan diri keluar dari rumah. Dengan susah
payah, korban berhasil menuju kantor PT Roganda yang berjarak sekitar 209 meter
dari kediamannya dan meminta pertolongan warga sekitar.
Dia kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Saat itu korban
masih bisa berjalan dan sempat menceritakan kejadian tragis yang menimpanya dan
meminta warga untuk merekamnya. Korban menceritakan ia telah ditikam oleh SG
dan DG yang merupakan ayah dan ibu angkatnya. “Korban sempat menceritakan
kejadian penikaman yang menimpanya dan mengatakan bahwa Yanti br Hulu (istri
korban) juga mendapat penikaman,” ujar salah seorang warga yang tidak
ingin namanya disebutkan.
masih bisa berjalan dan sempat menceritakan kejadian tragis yang menimpanya dan
meminta warga untuk merekamnya. Korban menceritakan ia telah ditikam oleh SG
dan DG yang merupakan ayah dan ibu angkatnya. “Korban sempat menceritakan
kejadian penikaman yang menimpanya dan mengatakan bahwa Yanti br Hulu (istri
korban) juga mendapat penikaman,” ujar salah seorang warga yang tidak
ingin namanya disebutkan.
Setelah menceritakan kejadian yang menimpanya, korban
kemudian dibawa ke RSUD Pandan untuk mendapatkan perawatan. Namun malang, pria yang baru
menikah bulan November 2016 silam ini tidak tertolong dan menghembuskan nafas
terakhirnya pada Senin (17/4) sekitar pukul 14.00 WIB.
kemudian dibawa ke RSUD Pandan untuk mendapatkan perawatan. Namun malang, pria yang baru
menikah bulan November 2016 silam ini tidak tertolong dan menghembuskan nafas
terakhirnya pada Senin (17/4) sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut sumber, sejak korban menikah dengan istrinya, Yanti
br Hulu, hubungannya dengan pelaku menjadi tidak harmonis. Pasalnya, korban
yang diadopsi pelaku sejak umur 10 tahun lebih memfokuskan diri mengurus
keluarga yang baru dibinanya itu, sehingga membuat pelaku merasa sakit hati dan
tidak berterima karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh korban.
br Hulu, hubungannya dengan pelaku menjadi tidak harmonis. Pasalnya, korban
yang diadopsi pelaku sejak umur 10 tahun lebih memfokuskan diri mengurus
keluarga yang baru dibinanya itu, sehingga membuat pelaku merasa sakit hati dan
tidak berterima karena merasa tidak lagi dipedulikan oleh korban.
Sakit hati pelaku pun diketahui semakin memuncak, dimana
korban memiliki utang kepada pelaku, sebesar Rp6 juta, yang disebut-sebut
digunakan untuk biaya pernikahan korban dengan istrinya.
korban memiliki utang kepada pelaku, sebesar Rp6 juta, yang disebut-sebut
digunakan untuk biaya pernikahan korban dengan istrinya.
“Kemungkinan korban tidak lagi dapat membantu orangtua
angkatnya sehingga pelaku merasa sakit hati,” sambung warga.
angkatnya sehingga pelaku merasa sakit hati,” sambung warga.
Sementara, Yanti br Hulu (30) juga disebut-sebut mendapat
penganiayaan dari pelaku hingga saat ini keberadaannya belum diketahui dimana.
penganiayaan dari pelaku hingga saat ini keberadaannya belum diketahui dimana.
Terpisah, Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi melalui
Kapolsek Pinangsori AKP Lumumba Siregar membenarkan kejadian penikaman yang
menyebabkan kematian Ferdi Gulo. Dijelaskan, pihaknya sedang mendalami kasus
tersebut dan mengejar pelaku dan saat ini ia juga telah menyebar personelnya di
sekitar lokasi kejadian untuk mencari keberadaan istri korban.
Kapolsek Pinangsori AKP Lumumba Siregar membenarkan kejadian penikaman yang
menyebabkan kematian Ferdi Gulo. Dijelaskan, pihaknya sedang mendalami kasus
tersebut dan mengejar pelaku dan saat ini ia juga telah menyebar personelnya di
sekitar lokasi kejadian untuk mencari keberadaan istri korban.
“Terduga melarikan diri bersama istrinya. Saat ini kita
sedang melakukan pengejaran dan mencaritahu keberadaan istri korban,” ucap
AKP Lumumba.
sedang melakukan pengejaran dan mencaritahu keberadaan istri korban,” ucap
AKP Lumumba.
Terpisah, Direktur RSUD Pandan Sempakata Kaban yang ditemui
di RSUD Pandan, Senin (17/4) menjelaskan, pasien korban penikaman meninggal
dunia saat menjalani perawatan intensif.
di RSUD Pandan, Senin (17/4) menjelaskan, pasien korban penikaman meninggal
dunia saat menjalani perawatan intensif.
“Masuknya pukul setengah dua pagi, Senin, 17 April.
Kondisi pasien pendarahan di bagian perut. Kalau dari luar (luka, red) cuma
satu,” ujar Kaban.
Kondisi pasien pendarahan di bagian perut. Kalau dari luar (luka, red) cuma
satu,” ujar Kaban.
Setibanya di RSUD Pandan, Ferdi juga dengan cepat ditangani
dan dioperasi oleh dokter bedah karena kondisi korban cukup parah.
dan dioperasi oleh dokter bedah karena kondisi korban cukup parah.
“Setelah ditangani di IGD, maka dikonsul ke dokter
bedah. Dokter bedah langsung menganjurkan untuk segera dioperasi, maka
dilakukanlah operasi jam 5 pagi,” jelas Kaban.
bedah. Dokter bedah langsung menganjurkan untuk segera dioperasi, maka
dilakukanlah operasi jam 5 pagi,” jelas Kaban.
Usai operasi, pasien langsung dirawat di ruangan ICU, namun
sayang saat menjalani perawatan korban meninggal dunia.
sayang saat menjalani perawatan korban meninggal dunia.
“Setelah operasi, barulah dirawat di ICU, kemudian
dalam perawatan di ICU sampai siang jam 14.45 WIB, pasien tersebut meninggal
dunia,” jelasnya.
dalam perawatan di ICU sampai siang jam 14.45 WIB, pasien tersebut meninggal
dunia,” jelasnya.
Kaban juga menuturkan, sejak korban penikaman itu tiba di
RSUD Pandan hingga meninggal dunia, keluarga korban belum ada yang datang ke
RSUD Pandan untuk melihat kondisinya dan hingga saat ini jasad korban masih di
RSUD Pandan.
RSUD Pandan hingga meninggal dunia, keluarga korban belum ada yang datang ke
RSUD Pandan untuk melihat kondisinya dan hingga saat ini jasad korban masih di
RSUD Pandan.
“Kalau keluarga pasien sampai saat ini belum ada kita
jumpa, keluarga pun belum ada datang ke rumah sakit ini. Kita hanya
berkoordinasi dengan polisi yang mengantar,” tandasnya. (syaf/int)
jumpa, keluarga pun belum ada datang ke rumah sakit ini. Kita hanya
berkoordinasi dengan polisi yang mengantar,” tandasnya. (syaf/int)