ASAHAN-Ribuan warga di Pajak Inpres Kisaran mengamuk dan
nyaris menghakimi Akirudin alias Jakir (49). Pasalnya Jakir membawa seorang
anak berinisial Jnt (8) tanpa sepengetahuan orang tuanya, Kamis (6/4) sekira pukul
15.00 WIB. Aksi Jakir berhasil digagalkan Purna Wirawan TNI Yusdi (54).
nyaris menghakimi Akirudin alias Jakir (49). Pasalnya Jakir membawa seorang
anak berinisial Jnt (8) tanpa sepengetahuan orang tuanya, Kamis (6/4) sekira pukul
15.00 WIB. Aksi Jakir berhasil digagalkan Purna Wirawan TNI Yusdi (54).
Informasi diperoleh, Jakir yang merupakan warga Simpang
Lima, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan nyaris jadi amuk warga. Hal itu
karena Jakir membawa Jnt yang merupakan warga Jalan Budi Utomo, Kelurahan
Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur.
Lima, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan nyaris jadi amuk warga. Hal itu
karena Jakir membawa Jnt yang merupakan warga Jalan Budi Utomo, Kelurahan
Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur.
Menurut keterangan Kasat Reskrim AKP Bayu Putra Samara
SIK melalui Kanit Jatanras Polres Asahan Ipda Khomaini STK, seorang lelaki yang
bernama Akirudin diamankan dari salah salah satu kios buah yang berada di Pajak
Inpres Kisaran, Kamis (6/4) sekira pukul 15.00 WIB.
SIK melalui Kanit Jatanras Polres Asahan Ipda Khomaini STK, seorang lelaki yang
bernama Akirudin diamankan dari salah salah satu kios buah yang berada di Pajak
Inpres Kisaran, Kamis (6/4) sekira pukul 15.00 WIB.
Ipda Khomaini STK juga mengatakan, terduga tersangka
Akirudi diamankan karena telah membawa seorang anak yang masih berusia dini
tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Akirudi diamankan karena telah membawa seorang anak yang masih berusia dini
tanpa sepengetahuan orang tuanya.
“Terduga tersangka ini membawa Jnt sejak dari jalan Sutomo
Kisaran tepatnya depan toko Sumber Murah Kisaran dan membawanya areal
perkebunan PT BSP di Pondok Kucingan, Kelurahan Lestari dengan menaiki
sepedamotor jenis Honda Vario warna Merah BK.2495 LQ. Selanjutnya terduga
tersangka Akirudin alias Jakir mengantarkan korbannya kembali ke Kisaran dan
menurunkannya di pasar buah di Jalan Diponegoro,” kata Bayu.
Kisaran tepatnya depan toko Sumber Murah Kisaran dan membawanya areal
perkebunan PT BSP di Pondok Kucingan, Kelurahan Lestari dengan menaiki
sepedamotor jenis Honda Vario warna Merah BK.2495 LQ. Selanjutnya terduga
tersangka Akirudin alias Jakir mengantarkan korbannya kembali ke Kisaran dan
menurunkannya di pasar buah di Jalan Diponegoro,” kata Bayu.
Massa
yang melihat terduga tersangka tersebut menurunkan Jnt langsung menangkapnya
dan menghakiminya. Namun setelah kami bersama anggota Sat Reskrim Polres
Asahan sampai di pasar Inpres, terduga tersangka tersebut diamankan massa, langsung kami
amankan kesalah satu kios buah sembari menunggu mobil untuk mengevakuasi
terduga tersangka tersebut.
yang melihat terduga tersangka tersebut menurunkan Jnt langsung menangkapnya
dan menghakiminya. Namun setelah kami bersama anggota Sat Reskrim Polres
Asahan sampai di pasar Inpres, terduga tersangka tersebut diamankan massa, langsung kami
amankan kesalah satu kios buah sembari menunggu mobil untuk mengevakuasi
terduga tersangka tersebut.
Sementara orang tua Jnt juga sedang membuat laporan polisi
terkait hal tersebut. kepada wartawan Jnt mengaku dirinya dibawa Jakir ke
perkebunan sawit. Jnt mengaku tidak mengenal tersangka.
terkait hal tersebut. kepada wartawan Jnt mengaku dirinya dibawa Jakir ke
perkebunan sawit. Jnt mengaku tidak mengenal tersangka.
Aku Takut, Aku Dibawa ke Sawit-sawit
“Tante takut aku sama yang tua membawa aku tadi ke sawit
sawitan. Aku dicium-ciumnya. Ayo kita pergi,” ujar RNS menirukan
ucapan Jnt bocah yang dibawa ke kebun sawit.
sawitan. Aku dicium-ciumnya. Ayo kita pergi,” ujar RNS menirukan
ucapan Jnt bocah yang dibawa ke kebun sawit.
Diceritakan RNS, sebelum peristiwa terjadi, korban disuruh
ibunya KBS menjemput abangnya ke internet di jalan Listrik (Sutomo).
ibunya KBS menjemput abangnya ke internet di jalan Listrik (Sutomo).
“Kata keponakanku (Jnt) ia bertemu dengan laki-laki itu
di tokoh Sumber Murah Jalan Sutomo. Dia (Jakir) numpang tanya dimana rumah
sakit umum. Lalu dia tapi dibawa ke arah Gambir Baru di sawit-sawitan
itu,” terang RNS, Kamis (6/4).
di tokoh Sumber Murah Jalan Sutomo. Dia (Jakir) numpang tanya dimana rumah
sakit umum. Lalu dia tapi dibawa ke arah Gambir Baru di sawit-sawitan
itu,” terang RNS, Kamis (6/4).
Amatan wartawan, di lokasi ditangkapnya Akiruddin alias
Jakir sempat dihajar massa
yang mengkerumuninya. Menurut saksi mata yang pertama kali mengikuti tersangka
Jakir, Yusdi (54) warga Jalan Merpati, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran
Timur yang merupakan purnawirawan Kodim 0208/As berpangkat terakhir
Jakir sempat dihajar massa
yang mengkerumuninya. Menurut saksi mata yang pertama kali mengikuti tersangka
Jakir, Yusdi (54) warga Jalan Merpati, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran
Timur yang merupakan purnawirawan Kodim 0208/As berpangkat terakhir
sersan dua. Saat itu Yusdi mencurigai gerak gerik pengendara
sepedamotor Vario Absolute matic BK BK 2495 LQ yang membawa penumpang
berpakaian seragam sekolah.
sepedamotor Vario Absolute matic BK BK 2495 LQ yang membawa penumpang
berpakaian seragam sekolah.
“Aku jumpa mereka keluar dari arah kebun sawit di
simpang Pondok Kucingan, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur. Ku
dengar dia bertanya kepada anak kecil yang duduk di depannya ke arah mana kita,
kiri atau kanan. Lalu ikuti saja mereka menuju ke arah jalan Cokroaminoto belok
ke Tenguku Umar. Langsung ku stop dan mengambil kunci keretanya, anak kecil itu
langsung turun dari kereta dan lari ke arah pajak buah inilah,” terang
Yusdi.
simpang Pondok Kucingan, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur. Ku
dengar dia bertanya kepada anak kecil yang duduk di depannya ke arah mana kita,
kiri atau kanan. Lalu ikuti saja mereka menuju ke arah jalan Cokroaminoto belok
ke Tenguku Umar. Langsung ku stop dan mengambil kunci keretanya, anak kecil itu
langsung turun dari kereta dan lari ke arah pajak buah inilah,” terang
Yusdi.
Melihat Junita berlari, tersangka juga lari.
“Kuteriakilah kepada pedagang pajak, maling-maling. Anak
kecil itu ku pegang dan datang ibu-ibu mengaku tantenya. Si anak langsung
bilang. Tante tolong aku tante, takut aku. Anak itu pun kulepas pergi bersama Tante
nya. Pelaku begitu ketangkap massa
diramaikan, dan dibuat ke dalam kios jual buah semangka inilah bang,”
jelas Yusdi.
kecil itu ku pegang dan datang ibu-ibu mengaku tantenya. Si anak langsung
bilang. Tante tolong aku tante, takut aku. Anak itu pun kulepas pergi bersama Tante
nya. Pelaku begitu ketangkap massa
diramaikan, dan dibuat ke dalam kios jual buah semangka inilah bang,”
jelas Yusdi.
Sementara ibu korban KBS menyebutkan, Jnt merupakan putri
ketiga dari tiga bersaudara yang duduk di bangku sekolah SD kelas empat.
ketiga dari tiga bersaudara yang duduk di bangku sekolah SD kelas empat.
“Aku masih trauma dengan kejadian ini, jangan tanyain aku
dulu,” ucapnya.
dulu,” ucapnya.
Ditempat ketangkapnya tersangka, Kanit Jatanras Ipda M
Khomaini STK menyebutkan tersangka memiliki dua istri.
Khomaini STK menyebutkan tersangka memiliki dua istri.
“Satu bertempat tinggal di Batu Bara satu lagi di
Padang. Akiruddin ini tersangka Pedopilia. Kita bawa dari sini ke PolresAsahan,
yang menangani nanti bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak,” ujar
Kanit Jatanras.
Padang. Akiruddin ini tersangka Pedopilia. Kita bawa dari sini ke PolresAsahan,
yang menangani nanti bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak,” ujar
Kanit Jatanras.
Sementara itu, ditemui di Polres Asahan, Kanit UPPA Iptu
Rusli Damanik menyebutkan masih memintai keterangan korban dan tersangka.
Rusli Damanik menyebutkan masih memintai keterangan korban dan tersangka.
“Sabar ya, dimintai dulu keterangan mereka,”
pungkas Kanit UPPA. (mtc/syaf/int)
pungkas Kanit UPPA. (mtc/syaf/int)