BATUBARA–Dua balita yakni Muhammad Zairi 3 tahun 5 bulan
dan adiknya Muhammad Rahmadan menjadi korban keberingasan ayahnya Indra (24),
Jumat (7/4). Akibat dianiaya ayahnya, Rahmadan tewas, sedangkan abangnya
luka-luka. Penyebab penganiayaan yang dilakukan Indra kepada kedua anaknya
adalah karena di rumah tidak ada nasi untuk dimakannya.
dan adiknya Muhammad Rahmadan menjadi korban keberingasan ayahnya Indra (24),
Jumat (7/4). Akibat dianiaya ayahnya, Rahmadan tewas, sedangkan abangnya
luka-luka. Penyebab penganiayaan yang dilakukan Indra kepada kedua anaknya
adalah karena di rumah tidak ada nasi untuk dimakannya.
Akibatnya Indra dan istrinya Maryamah bertengkar. Akibat pertengkaran itu Indra tega menganiaya
anak kandungnya Muhammad Rahmadan yang
masih berusia dua tahun hingga tewas. Peristiwa itu terjadi, Jumat (7/4). Bukan hanya Rahmadan saja yang menjadi korban
keberutalan Indra, anaknya yang lain yakni Muhammad Zairi 3 tahun 5 bulan juga
dianiayanya.
anak kandungnya Muhammad Rahmadan yang
masih berusia dua tahun hingga tewas. Peristiwa itu terjadi, Jumat (7/4). Bukan hanya Rahmadan saja yang menjadi korban
keberutalan Indra, anaknya yang lain yakni Muhammad Zairi 3 tahun 5 bulan juga
dianiayanya.
Informasi diperoleh, sebelum peristiwa itu, Indra yang
merupakan warga Jalan Jogja, Dusun XIII, Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung
Tiram, Kabupaten Batubara yang cekcok mulut dengan istrinya Maryamah (23).
Ternyata pertengkaran tersebut membuat Indra kesal.
merupakan warga Jalan Jogja, Dusun XIII, Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung
Tiram, Kabupaten Batubara yang cekcok mulut dengan istrinya Maryamah (23).
Ternyata pertengkaran tersebut membuat Indra kesal.
Saat bersamaan korban menangis di dalam rumah, Indra yang
sedang kesal langsung menendang anak pertamanya Muhammad Zairi. Akibat
ditendang Indra, Zairi terjatuh ke lantai dan mengalami luka lecet pada kening
sebelah kirinya.
sedang kesal langsung menendang anak pertamanya Muhammad Zairi. Akibat
ditendang Indra, Zairi terjatuh ke lantai dan mengalami luka lecet pada kening
sebelah kirinya.
Melihat Indra yang emosi dan menaniaya abangnya mungkin
membuat anak kedua Indra yakni Muhammad Rahmadan yang masih berusia 2 tahun
ketakutan dan ikut menangis histeris.
membuat anak kedua Indra yakni Muhammad Rahmadan yang masih berusia 2 tahun
ketakutan dan ikut menangis histeris.
Melihat Rahmadan menangis, bukannya membuat Indra diam,
namun emosi Indra semakin tinggi. Indra
pun menendang Rahmadan pada bagian rusuk kiri tubuhnya dengan menggunakan kaki
kanannya. Akibat tendangannya yang cukup keras membuat korban terpental sejauh
1 meter dari posisi awalnya dan membuat korban langsung kejang-kejang dan
langsung meninggal dunia.
namun emosi Indra semakin tinggi. Indra
pun menendang Rahmadan pada bagian rusuk kiri tubuhnya dengan menggunakan kaki
kanannya. Akibat tendangannya yang cukup keras membuat korban terpental sejauh
1 meter dari posisi awalnya dan membuat korban langsung kejang-kejang dan
langsung meninggal dunia.
Melihat anaknya tergeletak dan tak sadarkan diri membuat
Indra dan istrinya panik. Indra dan istrinya Maryamah lantas coba memastikan
kondisi anaknya.
Indra dan istrinya panik. Indra dan istrinya Maryamah lantas coba memastikan
kondisi anaknya.
Suara minta tolongpun keluar dari mulur Maryamah.
Teriakan Maryamah membuat tetangga korban serta warga lainnya yang tinggal
tidak jauh dari lokasi langsung berdatangan memadati lokasi untuk memberikan
pertolongan, sementara warga lainnya langsung memberitahukan dan melaporkan
kejadian tersebut ke Mapolsek Labuhan Ruku.
Teriakan Maryamah membuat tetangga korban serta warga lainnya yang tinggal
tidak jauh dari lokasi langsung berdatangan memadati lokasi untuk memberikan
pertolongan, sementara warga lainnya langsung memberitahukan dan melaporkan
kejadian tersebut ke Mapolsek Labuhan Ruku.
Kapolres Batubara AKBP Dedy Indriyanto Sik melalui
Kapolsek Labuhan Ruku AKP Irsol saat dikonfirmasi wartawan koran ini membenarkan
kejadian tersebut.
Kapolsek Labuhan Ruku AKP Irsol saat dikonfirmasi wartawan koran ini membenarkan
kejadian tersebut.
“Setelah mendapat laporan dari warga, kita langsung
turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengamankan tersangka yang sudah
kita ketahui identitasnya,” ucap kapolsek.
turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengamankan tersangka yang sudah
kita ketahui identitasnya,” ucap kapolsek.
Tersangka langsung diamankan petugas dan diboyong ke kantor
polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Akibat perbuatannya itu, tersangka dapat
dijerat dengan pasal Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun
penjara,” jelasnya.
dijerat dengan pasal Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun
penjara,” jelasnya.
Sementara saat ditanya apakah pelaku memakai
narkoba, kapolsek mengaku mereka belum bisa membukutikannya.
narkoba, kapolsek mengaku mereka belum bisa membukutikannya.
“Belum ada dan belum bisa dibuktikan. Pertengkaran
suami istri yang mengakibatkan anak kandungnya itu meninggal karena katanya
malam itu pelaku mau makan, Cuma di rumah nggak ada nasi. Hal itu membuat tersangka
kesal sama istrinya,” kata kapolsek.
suami istri yang mengakibatkan anak kandungnya itu meninggal karena katanya
malam itu pelaku mau makan, Cuma di rumah nggak ada nasi. Hal itu membuat tersangka
kesal sama istrinya,” kata kapolsek.
Keluarga Menilai Pelaku Tidak Sengaja
Sementara itu terkait kejadian tragis tersebut, pihak
keluarga korban mengatakan pelaku diduga tidak berniat sengaja untuk melakukan
perbuatannya yang menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri itu.
keluarga korban mengatakan pelaku diduga tidak berniat sengaja untuk melakukan
perbuatannya yang menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri itu.
“Ayahnya pasti nggak ada niat untuk melakukan
perbuatannya itu. Sebelum kejadian tersangka sempat membersihkan kotoran
korban. Karena sebelum kejadian korban sempat buang air besar,” kata laki-laki
yang mengaku keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya itu.
perbuatannya itu. Sebelum kejadian tersangka sempat membersihkan kotoran
korban. Karena sebelum kejadian korban sempat buang air besar,” kata laki-laki
yang mengaku keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya itu.
Mereka dari pihak keluarga juga mengaku sangat
menyesalkan pihak kepolisian karena terlalu cepat dalam mengambil keputusan.
menyesalkan pihak kepolisian karena terlalu cepat dalam mengambil keputusan.
“Pihak keluarga sudah memohon kepada pihak kepolisian
untuk membiarkan ayahnya itu untuk melihat anaknya dulu hingga proses pemakaman
selesai, namun polisi tidak menggubris permohonan pihak keluarga walaupun pihak
keluarga telah menjaminnya, demi keamanan dari amukan massa, pihak kepolisian
terpaksa menahan tersangka,” katanya lagi.
untuk membiarkan ayahnya itu untuk melihat anaknya dulu hingga proses pemakaman
selesai, namun polisi tidak menggubris permohonan pihak keluarga walaupun pihak
keluarga telah menjaminnya, demi keamanan dari amukan massa, pihak kepolisian
terpaksa menahan tersangka,” katanya lagi.
“Selama ini ayahnya itu baik kok dan cukup terbuka di
lingkungan sini. Waktu ayahnya itu selesai Sholat Magrib, dia mendengar anaknya
menangis karena kesal sama istrinya yang dinilai tidak mampu menjaga anaknya
ketika tersangka sedang sholat, akhirnya ayahnya itu melepaskan kekesalannya
kepada anak dengan menendangnya hingga pingsan dan kemudian meninggal dunia,”
jelasnya.
lingkungan sini. Waktu ayahnya itu selesai Sholat Magrib, dia mendengar anaknya
menangis karena kesal sama istrinya yang dinilai tidak mampu menjaga anaknya
ketika tersangka sedang sholat, akhirnya ayahnya itu melepaskan kekesalannya
kepada anak dengan menendangnya hingga pingsan dan kemudian meninggal dunia,”
jelasnya.
Sementara menurut Ita yang merupakan tetangga korban
mengatakan bahwa perbuatan ayahnya itu terjadi karena berawal dari kekesalannya
kepada anak-anaknya yang sering menangis.
mengatakan bahwa perbuatan ayahnya itu terjadi karena berawal dari kekesalannya
kepada anak-anaknya yang sering menangis.
“Makanya mungkin karena kesal dan emosi hingga dia
langsung menendang anaknya itu karena kesal sama sang istri yang dinilai tidak
becus mengurusi anak-anaknya, dan kejadiannya selesai sholat Magrib,”katanya
lagi.
langsung menendang anaknya itu karena kesal sama sang istri yang dinilai tidak
becus mengurusi anak-anaknya, dan kejadiannya selesai sholat Magrib,”katanya
lagi.
Indra Terkenal Suka Marah
Kasus kematian Mhd Rahmadan yang tewas ditendang ayahnya
menjadi pembicaraan hangat bagi warga di Jalan Jogja, Dusun XIII, Desa Suka
Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
menjadi pembicaraan hangat bagi warga di Jalan Jogja, Dusun XIII, Desa Suka
Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
Warga mengaku, bahwa selama ini Indra memang terkenal
suka marah-marah baik kepada istri juga kepada anak-anaknya.
suka marah-marah baik kepada istri juga kepada anak-anaknya.
Keterangan salah seorang warga yang memohon agar namanya
tidak disebutkan di koran, selama ini Indra juga sering terlihat menyiksa
anaknya. Bahkan anaknya pernah dilemparkan hingga mental 5 meter.
tidak disebutkan di koran, selama ini Indra juga sering terlihat menyiksa
anaknya. Bahkan anaknya pernah dilemparkan hingga mental 5 meter.
“Dia (pelaku) tempramental bang. Pelaku bukan saja
menendang dan memukul si bocah Muhammad Rahmadan, abang sulung dari korban
Muhammad Zairi pun tak luput dari tendangan dan pukulan ayah kandung mereka
itu,” katanya.
menendang dan memukul si bocah Muhammad Rahmadan, abang sulung dari korban
Muhammad Zairi pun tak luput dari tendangan dan pukulan ayah kandung mereka
itu,” katanya.
Atas laporan warga, kejadian tersebut dilaporkan ke pihak
Polsek Labuhan Ruku. Polsek Labuhan Ruku turun ke lapangan dan melakukan
penangkapan terhadap pelaku yang sempat bersembunyi di rumah uwak Maryamah,
istri pelaku di Dusun XIII Jalan Jokja, Desa Suka Maju.
Polsek Labuhan Ruku. Polsek Labuhan Ruku turun ke lapangan dan melakukan
penangkapan terhadap pelaku yang sempat bersembunyi di rumah uwak Maryamah,
istri pelaku di Dusun XIII Jalan Jokja, Desa Suka Maju.
Tersangka Menyesal
Penyesalan selalu datang terlambat, namun apa boleh buat
semua sudah terjadi dan itulah yang saat ini dirasakan Indra ayah yang tega
menganiaya dua anaknya hinga satu orang meninggal dunia.
semua sudah terjadi dan itulah yang saat ini dirasakan Indra ayah yang tega
menganiaya dua anaknya hinga satu orang meninggal dunia.
Nyawa anak yang selama ini dibesarkannya itu harus
berakhir di tangannya sendiri karena emosi karena cekcok dengan istrinya. Indra
pun tampak menyesal dan tak banyak bicara saat berada di Polsek Labuhan Ruku.
Dia yang saat itu mengenakan pakaian batik tampak tertunduk lemas ketika
diperiksa dan dimintai keterangannya oleh petugas.
berakhir di tangannya sendiri karena emosi karena cekcok dengan istrinya. Indra
pun tampak menyesal dan tak banyak bicara saat berada di Polsek Labuhan Ruku.
Dia yang saat itu mengenakan pakaian batik tampak tertunduk lemas ketika
diperiksa dan dimintai keterangannya oleh petugas.
Akibat perbuatannya itu, anak pertamanya Mhd Zairi mengalami
luka lecet pada kening sebelah kiri karena jatuh ke lantai. Sementara putra
keduanya Mhd Rahmadan yang terpental satu meter setelah ditendang langsung
meninggal dunia setelah sempat kejang-kejang beberapa saat. Untuk kepentingan
pemeriksaan lebih lanjut jasad Rahmadan kemudian lansung dibawa ke Rumah Sakit
Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.
luka lecet pada kening sebelah kiri karena jatuh ke lantai. Sementara putra
keduanya Mhd Rahmadan yang terpental satu meter setelah ditendang langsung
meninggal dunia setelah sempat kejang-kejang beberapa saat. Untuk kepentingan
pemeriksaan lebih lanjut jasad Rahmadan kemudian lansung dibawa ke Rumah Sakit
Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.
“Jasad Mhd Rahmadan saat ini dilarikan ke Rumah Sakit
Bhayangkara Medan untuk divisum guna pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Kapolsek
Labuhan Ruku AKP Irsol.
Bhayangkara Medan untuk divisum guna pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Kapolsek
Labuhan Ruku AKP Irsol.
Sementara Indra mengaku dirinya menyesal telah membuat
anak keduanya meninggal, dan anak pertamanya terluka akibat ditendangnya. Indra
mengaku siap menerima hukuman yang akan dijalaninya. (syaf/int)
anak keduanya meninggal, dan anak pertamanya terluka akibat ditendangnya. Indra
mengaku siap menerima hukuman yang akan dijalaninya. (syaf/int)