BATUBARA– Seorang ibu muda bernama Sri Ema (18) mendatangi kantor Komisi Perlindungan Perempuan Indonesia Daerah (KPPID) Batubara. Kamis (20/4). Kedatangan ibu muda yang membawa
anaknya yang masih berusia 2 tahun, untuk melaporkan suaminya Ruianto (23) yang telah menelantarkannya dan anaknya.
Kepada wartawan Sri yang merupakan warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Airputih, Kabupaten Batubara mengatakan, ia terpaksa mendatangi Polres Batubara untuk melaporkan suaminya. Karena selama setahun lebih ia dan anaknya tidak dinafkahi suaminya.
Ketua KPPID Kabupaten Batubara Mariati AB saat dikomfirmasi wartawan, membenarkan atas laporan salah seorang warga bernama Sri Ema, karena tidak dinafkahi (ditelantarkan) suaminya selama setahun lebih berdasarkan surat Pengaduan No.009/KPPID/-BB/P510/2017 saat ini di kantor KPPID Batubara mengaduhkan permasalahan tersebut.
“Benar, ibu Sri Ema mendatangi kantor kita perihal pengaduan atas perlakuan sang suami yang menelantarkan istri dan anaknya. Kita akan panggil suaminya dengan memediasikan terlebih dahulu secara kekeluargaan, jika memang tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan, maka kita akan surati ke Unit PPA Polres Batubara untuk proses lebih lanjut nantinya,” tegas Mariati.
Lanjut Mariati, sang suami Sri yakni Rianto merupakan warga Desa Pematang Kuing, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara. Rianto adalah termasuk salah satu keluarga yang cukup berada yang memiliki lahan sawit yang lumayan. Namun Rianto tega bisa menelantarkan anak dan istrinya yang masih muda itu dan tidak dinafkahinya.
Dimana sejak tahun 2015, Sri, sempat tinggal bersama mertua dan suaminya, namun sampai saat ini Sri tidak pernah dinafkahinya lagi.
“Pernah suami saya (Riant) memberi anak saya uang sebesar Rp50.000, 2 pasang baju, 1 peci dan sepasang sepatu, namun itupun dikirim melalui temanya yang laki-laki sama saya. Saat aku bersama anakku pergi jalan-jalan dan ketemu suami diperjalanan, saat itu anakku minta uang dan diberi Rp20.000, namun saat itu jugalah pertemuan terakhir saya dengan dia (Rianto),” ucapnya.
Hingga kini Sri mengaku tidak pernah ketemu lagi alias tidak pernah dibiayai.
Dengan laporan tersebut, Sri Ema harapan permasalahan dirinya dapat selesai dan dia bersama anaknya itu dapat dinafkahi layaknya seorang istri dan anak. (syaf/int)