ASAHAN –Anak muda sekarang harus berani menciptakan peluang lewat wirausaha. Persoalannya sekarang ini banyak anak muda yang belum sadar melihat potensi dan peluang disekitarnya. Takut disebut pengangguran lalu sibuk menebar lamaran agar bisa bekerja.
Kalimat singkat sederhana itu diucapkan Yudi Efrinaldi, pria kelahiran Kisaran 16 April 1989. Dia adalah pengusaha muda, owner bubur ayam senja april di Kisaran yang tak bosan membangunkan anak-anak muda disekitarnya untuk bangkit berwirausaha lewat sosial media serta menjadi inisiator gerakan sedekah berjamaah dengan label sedekah keroyokan.
Katanya sekarang ini banyak anak muda yang ingin punya rencana mendirikan usaha namun tak berani membuat keputusan hanya sebatas rencana saja. Ujung-ujungnya mereka beralasan tak punya modal dan uang.
“Awalnya saya juga adalah seoang yang hijrah dalam ekonomi. Sebelum jadi tukang bubur saya sempat bekerja selama beberapa tahun sebagai pegawai swasta. Karena saya meyakini sepenuhnya rejeki wirausaha ini Insha Allah 100 persen halal dan Insha Allah baik jika usahanya baik. Lebih terhindar dari rejeki yang syubhat,” ujarnya.
Untuk memulai usaha, dijelaskan Yudi sebenarnya tak butuh perencanaan panjang. Cukup keberanian, keahlian dan semangat, sementara modal itu nomor selanjutnya. Kendati diakuinya saat usaha itu dijalankan akan banyak rintangan dalam merintis usaha. Kita dituntut harus pandai mengolah situasi dan kondisi pasar.
Meski dia menambahkan setiap usaha bisnis itu pastilah punya resiko sendiri sediri. Siap untung atau malah merugi. Jadi semua harus diprediksi dengan baik dengan membaca situsasi dan peluang ke depan.
“Seperti jika harga bahan baku yang bakal diolah naik dan cuaca yang tidak menentu bisa menentukan ramai sepinya pembeli,” kata dia.
Untuk itu, menjadi pengusaha harus pandai pula melihat peluang dan pintar berinovasi dengan pelaku usaha lainnya agar terlihat beda dan berdampak pada omset peningkatan penjualan. Salah satunya Yudi mencontohkan layanan siap antar gratis (delivery) untuk khusus wilayah kota Kisaran, serta memanfatkan sosial media.
“Media sosial bagi pengusaha muda tentu bukan barang baru, dan ini menjadi keuntungan bagi kita untuk berpromosi. Media iklan di medsos ini sangat membantu kita untuk berkomunikasi dengan pelanggan,” sebutnya.
Kini, hijrahnya Yudi yang dulu dikenal sebagai pegawai swasta menjadi wirausahawan oleh teman temannya iapun tak segan untuk meladeni setiap pertanyaan dari siapapun tentang bagaimana cara memulai merintis usaha, meski usaha yang dijalaninya ini baru berusia hitungan bulan.
Para generasi penerus bangsa haruslah di isi dan dibimbing kejalan yang positif, salah satunya dengan berwirausaha. Mereka harus berani mengambil dan menganggung resiko di usia mudanya agar kelak menjadi wirausaha yang sudah berpengalaman dan tangguh untuk melakukan persaingan secara global.
“Wirausaha tidak hanya mengajarkan untuk mencari uang. Namun dengan wirausaha akan membangun mental dan pemikiran yang maju kreatif dan inovatif serta mental yang kuat laksana baja. mengapa demikian, karena dengan wirausaha seseorang tidak akan langsung sukses namun akan mengalami berbagai macam rintangan dan juga akan memaksa seseorang untuk lebih berpikir kreatif, inovatif dan tidak berputus asa,” tutup Yudi. (Per/syaf/ma/int)