Tanjungbalai–Siswi Kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) disalah satu sekolah di Tanjungbalai jatuh ke Sungai Silau, Sabtu (18/3) sekira pukul 18.30 WIB. Hingga saat ini korban belum ditemukan.
Menurut warga yang menyaksian pencaharian terhadap korban Minggu (19/3), korban Lisda Pardede (13) yang merupakan warga Teluk Ketapang, Kecamatan Datuk Bandar Tanjungbalai beserta temannya naik sepeda dan melintas di jembatan Sungai Silau. Entah bagaimana korban terjatuh ke sungai. Padahal saat ini air sungai sedang banjir.
Warga yang menyadari ada yang jatuh ke sungai mencoba untuk membantu korban.
Namun saat warga melihat ke sungai, ternyata korban tidak terlihat. Diduga korban langsung tenggelam ke dasar sungai.
Warga pun semakin ramai berkumpul di jembatan untuk melihat upaya pencarain terhadap korban.
Sementara sebagian warga menghubungi polisi dan petugas Basarnar. Tak lama kemudian petugas Basarnas datang dan menyisiri lokasi jatuhnya korban.
Pencaharian terhadap korban terus dilakukan menggunakan senter dan lampu dari pinggiran sungai juga dariatas jembatan.
Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungbalai Zul Indra mengatakan, semula pihaknya ada mendapat laporan dari masyarakat yang mengatakan ada orang jatuh di sekitar jembatan Sei Silau Tanjungbalai.
“Lalu kami bentuk Tim antara lain Basarnas Pol Airud dan Angkatan Laut Tanjungbalai bergerak melakukan pencaharian. Sejak tadi malam dan pagi pencarian namun korban belum ditemukan.
Pencarian terhadap korban terus dilakukan di muara sungai hingga ke hulu kawasan Sei Nangka dan SS Dengki.
Sementara informasi lain diperoleh Lisda boru Pardede diduga terbawa arus sungai setelah terjatuh dari jembatan titi silo Kota Tanjungbalai.
Peristiwa naas yang dialami korban bermula saat korban bersama adiknya Irianto Pardede (14) dan temannya Windi berangkat dari Pasar Bengawan menaiki sepeda menuju pasar TPO yang melewati jempatan titi silo. Dimana korban dibonceng adiknya, sementara temanya Windi naik sepada sendiri. Setibanya dipertengahan jembatan titi silo korban meminta adiknya untuk bergantian membawa sepeda.
Lalu kemudian mereka berhenti di atas jembatan tersebut. Korban pun turun dari boncengan adiknya untuk mengambil alih sepeda. Namun sebelum menaiki sepeda tersebut korban memperbaiki celananya dan naik ke atas trotoar jembatan. Selanjutnya pada saat korban akan menaiki sepeda tiba-tiba korban terpeleset kehilangan keseimbangan lalu terjatuh melewati pagar pembatas jembatan hingga terjebur ke dalam sungai.
Menurut adik korban, Irianto korban sempat meminta tolong namun tak ada yang menolong. Kemudian Irianto pulang ke rumah memberitahukan kepada pihak keluaga dan keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut kepada petugas lalu dilakukan pencaraian.
“Kami kan dari Pajak Bengawan lewat sini (titi) beronti la kami karna kakakku ondak bawa sepeda, tapi kularang. Karena tangannya sakit, tapi dio ondak jugo. Dia pun turun langsung kepinggir tu (trotoar) dan pas mau naik te jatuh,” ujar Irianto.
Selanjutnya kata Irianto korban dan korban terjatuh sempat memanggil namanya meminta tolong.
“Indra tolong, tolong (pangilan irianto) katanya lalu, kupanggil si Windi minta agar Windi memanggi orang karena kakaku jatuh, tapi ada yang menolong” ucapnya. (mag02/ilu/syaf)