TAPSEL-Pencarian berakhir. Pelaku sodomi 17 anak di
Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akhirnya ditangkap. Pelaku berinisial SAH
(36) itu, diringkus di Medan.
Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) akhirnya ditangkap. Pelaku berinisial SAH
(36) itu, diringkus di Medan.
Kapolres Tapsel AKBP Rony Samtana melalui Kasat Reskrim AKP
Jama K Purba menyampaikan, hampir dua pekan melakukan pencarian dan pengejaran,
tersangka SAH akhirnya berhasil diringkus saat melintas di Jalan Medan Denai,
Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sabtu
(18/3).
Jama K Purba menyampaikan, hampir dua pekan melakukan pencarian dan pengejaran,
tersangka SAH akhirnya berhasil diringkus saat melintas di Jalan Medan Denai,
Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sabtu
(18/3).
“Alhamdulillah, pengejaran dan pencarian kita berbuah
hasil. Tersangka akhirnya dapat kita bekuk. Saat ini dalam perjalan menuju
Padangsidimpuan dari Medan,”
terang Jama.
hasil. Tersangka akhirnya dapat kita bekuk. Saat ini dalam perjalan menuju
Padangsidimpuan dari Medan,”
terang Jama.
“Keberadaan tersangka diketahui lewat akun Facebook-nya.
Setelah ditelusuri bahwa pelaku adalah benar yang telah mencabuli belasan
korbannya di Tapsel, lalu kita ringkus,” sambung Jama.
Setelah ditelusuri bahwa pelaku adalah benar yang telah mencabuli belasan
korbannya di Tapsel, lalu kita ringkus,” sambung Jama.
Sebelumnya, kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Desa
Janji Manaon, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Belasan anak mengaku menjadi
korban cabul dengan cara disodomi oleh tersangka yang masih satu kampung
mereka.
Janji Manaon, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Belasan anak mengaku menjadi
korban cabul dengan cara disodomi oleh tersangka yang masih satu kampung
mereka.
NH (40), salahsatu orangtua korban yang menguak kasus ini
menceritakan, Senin (27/2) lalu, anaknya RAH (5) mengeluh sakit di bagian
(maaf) dubur. Putranya yang masih duduk di bangku TK ini mengaku diapai
SH (35), yang juga tetangga mereka.
menceritakan, Senin (27/2) lalu, anaknya RAH (5) mengeluh sakit di bagian
(maaf) dubur. Putranya yang masih duduk di bangku TK ini mengaku diapai
SH (35), yang juga tetangga mereka.
“Anak saya yang pertama kali mengaku diapai sama
si S***** (tersangka,red). Dia mengeluh sakit di bagian dubur. Terus saya tanya
dan dia mengaku diapai oleh tersangka,” ungkapnya saat ditemui di
Satreskrim Polres Tapsel, Senin (6/3).
si S***** (tersangka,red). Dia mengeluh sakit di bagian dubur. Terus saya tanya
dan dia mengaku diapai oleh tersangka,” ungkapnya saat ditemui di
Satreskrim Polres Tapsel, Senin (6/3).
Begitu mendengar pengakuan putranya, pria yang bekerja
sebagai penjaga salah satu sekolah di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang
Angkola ini, mendatangi pelaku dan menanyainya.
sebagai penjaga salah satu sekolah di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang
Angkola ini, mendatangi pelaku dan menanyainya.
Saat itu, pelaku yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini,
mengakui perbuatannya. Mendapat pengakuan tersangka, NH langsung melaporkan
kepada pihak desa setempat.
mengakui perbuatannya. Mendapat pengakuan tersangka, NH langsung melaporkan
kepada pihak desa setempat.
“Sempat saya tanya. Dan, ia mengaku sudah mengerjai
anak saya. Dari pengakuannya, saya laporkan sama kepala desa dan pihak desa
lainnya,” terang NH dan mengaku putranya sempat trauma paska kejadian itu.
anak saya. Dari pengakuannya, saya laporkan sama kepala desa dan pihak desa
lainnya,” terang NH dan mengaku putranya sempat trauma paska kejadian itu.
Rupanya, laporan NH ke pihak desa, didengar oleh warga
lainnya. Sontak, kabar tersebut geger dan membuat warga menanyai anak-anaknya yang
sering dekat dengan tersangka.
lainnya. Sontak, kabar tersebut geger dan membuat warga menanyai anak-anaknya yang
sering dekat dengan tersangka.
“Dari laporan saya itu, baru banyak warga lainnya yang
bertanya kepada anaknya masing-masing. Dan, semua yang dekat dengan tersangka
mengaku pernah diapai,” jelasnya.
bertanya kepada anaknya masing-masing. Dan, semua yang dekat dengan tersangka
mengaku pernah diapai,” jelasnya.
Kemudian, warga pun membuat pertemuan untuk menyelesaikan
masalah tersebut dan langsung membuat laporan ke Polsek Batang Angkola.
“Rupanya di Polsek kami diarahkan ke Polres, karena di Polres (Tapsel,red)
yang berhak mengurus masalah ini,” kata NH dan sudah dimintai
keterangannya.
masalah tersebut dan langsung membuat laporan ke Polsek Batang Angkola.
“Rupanya di Polsek kami diarahkan ke Polres, karena di Polres (Tapsel,red)
yang berhak mengurus masalah ini,” kata NH dan sudah dimintai
keterangannya.
Untuk jumlah berapa anak yang menjadi korban, NH mengaku,
dari pengakuan sejumlah orangtua dan anak-anak yang ada, diperkirakan mencapai
17 orang bahkan lebih. “Yang datang
ke Polres Tapsel ada sebanyak 12 korban didampingi orangtua masing-masing.
Tapi jumlah korban kabarnya ada 20 orang,” tukasnya.
dari pengakuan sejumlah orangtua dan anak-anak yang ada, diperkirakan mencapai
17 orang bahkan lebih. “Yang datang
ke Polres Tapsel ada sebanyak 12 korban didampingi orangtua masing-masing.
Tapi jumlah korban kabarnya ada 20 orang,” tukasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama K Purba
melalui Kaurbin Ops Iptu SR Batubara mengatakan, pihaknya masih meminta
keterangan terhadap para korban. Untuk jumlahnya, sementara diperkirakan
sebanyak 17 orang.
melalui Kaurbin Ops Iptu SR Batubara mengatakan, pihaknya masih meminta
keterangan terhadap para korban. Untuk jumlahnya, sementara diperkirakan
sebanyak 17 orang.
“Masih kita lakukan pemeriksaan dengan memintai
keterangan dari masing-masing korban, kemudian kita lakukan visum. Untuk
tersangka kabarnya sudah tidak di tempat, dan tetap kita tindaklanjuti,”
bebernya.
keterangan dari masing-masing korban, kemudian kita lakukan visum. Untuk
tersangka kabarnya sudah tidak di tempat, dan tetap kita tindaklanjuti,”
bebernya.
Modus tersangka, sambungnya, korban diajak jalan-jalan, lalu
disodomi dengan imbalan uang mulai senilai dua ribu hingga lima ribu rupiah. (yza/ma/int/syaf)
disodomi dengan imbalan uang mulai senilai dua ribu hingga lima ribu rupiah. (yza/ma/int/syaf)