“Harapan kami di malam cap go meh tahun ini selain dijadikan ajang temu silaturahmi sesama warga kelenteng, juga kami ingin berbagi kasih dan kebahagiaan kepada orang orang disekitar kelenteng terutama tukang beca,” kata ketua vihara Bodhi Gaya Tedy Komas didampingi ketua PTMSI Asahan Muliono.
“Meskipun acara itu dilaksanakan secara sederhana, dengan menggelar makan bersama, dan juga hiburan namun tetap tidak lupa memberikan angpao atau amplop merah yang berisikan uang untuk dibagilkan kepada orang-orang tua Lansia. Pemberian ini semata-mata untuk memberikan kasih sayang kepada mereka. Kita laksanakan secara sederhana, makan bersama, dan juga pemberian angpao,” ungkap Tedy Komas lagi.
Sementara itu, Ketua PSMTI Asahan Muliono SL alias Ahong ketika dikonfirmasi mengatakan, malam Cap Go Meh merupakan puncak perayaan tahun baru Imlek yang jatuh pada tanggal 15 bulan pertama di hari raya masyarakat etnis Tionghoa, yang menurut tradisinya dengan perayaan Cap Go Meh, maka berakhirlah seluruh perayaan Tahun Baru Imlek.
“Cap Go Meh merupakan rangkaian dari Tahun Baru Imlek sekaligus penutup,” ungkap Muliono.
Karena itu, dia juga mengucapkan terimaksih kepada Pemkab Asahan dan juga pihak keamanan dalam hal ini Polres Asahan yang telah memberikan rasa nyaman bagi Umat Budha ditahun ini dalam melaksanakan Tahun Baru Imlek dan juga Cap Go Meh.
“Kami ucapkan terimakasih kepada Pemkab dan juga pihak keamanan Polres Asahan yang membantu mengamankan,” ungkapnya lagi. (mar/syaf)