Objek wisata Pantai Bunga yang berlokasi di Desa Masjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara sering dikunjungi wisatawan asal negara tetangga Malaysia.
Oleh: Syafruddin Yusuf, Batubara
Salah seorang warga Kecamatan Talawi, Ruslan (48), mengatakan, kedatangan tamu-tamu asing di lokasi pantai yang masih perawan, bersih dan belum tercemar itu, membuktikan Kabupaten Batubara memiliki objek wisata yang menawan dan diharapkan ke depan perlu lebih dikembangkan lagi.
Pantai Bunga ini, menurut dia, memang belum begitu dikenal orang sebagai tempat rekreasi, seperti Pulau Pandang dan Pulau Salah Nama yang terletak di sebelah Utara Tanjung Tiram, Pantai Perjuangan dan Pantai Sejarah berada di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.
Namun, kenyataannya Pulau Bunga ini, sering dikunjungi warga dari Padang, Pekanbaru, Medan, Pematangsiantar dan daerah lainnya di Sumatera Utara.
“Bila hari libur minggu, para pendatang dari berbagai daerah sering memadati Pantai Bunga ini, dandiperkirakan hampir mencapai lebih kurang 400 orang. Dan tiket masuk ke tempat rekreasi tersebut setiap orang dewasa dikutip Rp10.000 per orang dan relatif murah dan terjangkau masyarakat,” ujarnya.
Ruslan mengatakan, tertariknya wisatawan Malaysia untuk berkunjung ke Pantai Bunga ini, karena lokasi tersebut kelihatan masih bersih dan hamparan pasir putihnya belum lagi tercemar dan begitu pula air lautnya.
“Jadi, sejak dibukanya tujuh tahun yang lalu Pantai Bunga ini, sudah tujuh kali warga Malaysia berkunjung ke lokasi ini. Orang asing itu, merasa senang menikmati keindahan Pantai Bunga pada sore hari, angin berhembus sepoi-sepoi dan sambil melihat matahari yang terbenam,” kata warga berdomisili di Kecamatan Talawi itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, di lokasi Pantai Bunga itu, cukup aman dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut, dan masyarakatnya juga ramah terhadap tamu-tamu yang datang.
“Pantai Bunga tersebut dikelola seorang pengusaha putra daerah Batubara, dan sebahagian warga juga banyak yang berjualan di lokasi objek wisata itu, sehingga dapat menggerakan perekonomian atau UKM di Kabupaten Batubara,” kata Ruslan.
Nama Batubara sendiri berasal dari sebuah batu di pedalaman (saat bernama Desa Kuala Gunung) yang konon pada malam hari mengeluarkan cahaya merah merapi.
Kabupaten Batubara memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa.Potensi yang dimiliki antara lain potensi di bidang perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan, peternakan, dan potensi pariwisatanya. (***)