ASAHAN– Abyan Tirta Simangunsong bocah berusia 1 tahun 8 bulan setiap hari hanya bisa menangis menahan sakit. Abyan mengalami pembengkakan di tangan sebelah kirinya usai dirawat inap selama empat hari disalah satu rumah sakit swasta di Kota Kisaran.
Kepada wartawan, Fahrul Simangunsong ayah kandung Abyan mengatakan, kondisi tersebut dialami anak keduanya setelah dua hari keluar dari rumah sakit.
“Sebelumnya anak saya ini terkena demam berdarah. Karna kondisinya tidak membaik pada tanggal 17 Januari 2016 selama tiga hari anak saya dirawat inap di klinik Permata Hati. Karena di klinik tesebut tidak melayani fasilitas BPJS akhirnya kami memindahkan perawatan anak saya ke Rumah Sakit Setio Husdo pada tanggal 20 Februari selama empat hari,” kata Fahrul kepada wartawan, Rabu (1/2).
Fahrul mengatakan, dihari pertama anaknya dipindahkan ke rumah sakit Setio Husod pada tanggal 20 Januari sekitar pukul 18:00 WIB memang tidak dilakukan pergantian jarum infuse dan meneruskan infuse pertama dari klik permata hati.
“Ketika itu memang dokter yang memeriksa menyatakan jarum infuse sebelumnya masih dapat berfungsi dengan baik,” kata Fahrul.
Namun setelah menjalani perawatan sampai tanggal 22 Januari, ibu kandung Abyan sempat menanyakan kepada dr Alfian yang bertugas sebagai dokter penanggung jawab saat melakukan kunjungan kepada pasien bahwa tangan anaknya sudah mulai terlihat membengkak.
“Saat itu dokter mengatakan tidak apa-apa, cukup dikonpres dengan air hangat,” kata Fahrul lagi menirukan ucapan dokter Alfian.
Selanjutnya Abyan tetap menjalani perawatan karena setelah tangannya membengkak kondisi anaknya menggigil dan sempat diberikan oksigen. Hingga akhirnya dokter mempersilahkan pasien untuk pulang setelah memastikan demam yang dialami anak Fahrul reda pada tanggal 24 Januari sekitar pukul 11:00 WIB.
Namun, ketika hendak pulang Fitri sempat menanyakan tentang kondisi tangan kanan anaknya yang sudah mulai membengkak dan menanyakan obatnya namun dokter hanya mengatakan tidak ada dan cukup dikompres air hangat.
“Kurang lebih tiga hari kemudian kondisi pembengkakan di tangan Abyan semakin parah,” kata Fahrul.
Saat hal ini coba dikonfirmasi dengan dokter Alfian, menurut perawat di rumah sakit Alfian belum masuk kerja, dan kurang tahu jam berapa masuknya.
Sementara pihak rumah sakit yang coba dikonfirmasi tidak berhasil ditemui. Para pegawai di rumah sakit mengaku tidak berani memberikan keterangan terkait masalah itu. Menurut para pegawat yang berhak memberikan penjelasan adalah dokter Alfian selaku dokter yang menangani anak tersebut. (Mag1/syaf)