Hal tersebut diungkapkan Kasi Lalulintas Sarana dan Keselamatan Perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Iskandar, Rabu (2/2) saat meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung bersama anggota DPD RI Asal Sumatera Utara Parlindungan Purba.
Kedatangan Iskandar dan Parlindungan Purba saat itu langsung disambut General Manager PT Pelindo I (Persero) Cabang Kuala Tanjung Agust Deritanto dan jajaran.
“Target kereta Api itu akhir 2017 jalur rel kereta api itu bisa beroperasi. Dalam pembangunan rel itu kita ada dua tahap, tahap pertama yakni hanya pembangunan insfrastruktur jalan relnya. Itu untuk mendukung jalur dari Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Kemudian tahap kedua itu pembangunan Stasiun dan sinyalnya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, meskipun terlihat tidak ada pengerjaan 2016 kemarin, namun menurutnya pengerjaan pembangunan rel tersebut tetap dilaksanakan.
“Selama ini kita tetap ada pekerjaan, yakni pekerjaan pembebasan lahan dan ditahun di 2016 kita fokus untuk pembebasan lahan. Yang insya Allah tahun ini kita sudah bisa untuk melakukan pengerjaan kontruksi kembali,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, total yang sudah selesai dalam pengerjaan jalur rel kereta api tersebut sebanyak 14 Kilometer dari Bandar Tinggi ke arah Pelabuhan Kuala Tanjung.
“Dari total seluruhnya 21,5 Kilometer. Jadi ada sisa sekitar 7,5 kilometer yang masih terputus-putus. Karena masih perlu pembebasan lahan dari masyarakat. Pembebasan lahan itu sudah mencapai 80 persen lebih. Untuk pembangunan jembatan sudah beberapa jembatan kita sikerjakan, hanya tinggal lahan-lahannya saja,” ungkapnya.
“Jadi Alhamdulillah masyarakat tidak ada yang keberatan dengan nilai ganti rugi, jadi permasalahan di lapangan itu banyak satu bidang tanah yang tumpang tindih suratnya. Itukan kita tidak bisa langsung bayar dan kita mesti harus berhati-hati. Selain itu juga ada permasalahan mengenai sengketa tanah. Untuk permasalahan ganti ruginya itu mereka rata-rata bisa menerima,” tambahnya.
Pantauan wartawan, jalur kereta Api yang direncanakan dibangun dari Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung hingga saat ini belum tampak kembali dikerjakan. Material seperti besi dan batu masih tampak menumpuk disisi jalan. Sementara beberapa bagian jalur rel yang sudah selesai dikerjakan tampak ditumbuhi semak belukar yang tumbuh subur. Beberapa jalur rel juga tampak belum dikerjakan dan masih tampak terputus-putus. Beberapa jembatan jalur rel juga tampak belum dikerjakan, sementara di bagian Jembatan yang sudah terpasang besinya belum tampak di pasang bantalan rel. (Wan/syaf)