ASAHAN-Orangtua mana yang tidak pilu hatinya jika setiap hari harus melihat anaknya menangis terus-terusan menahankan rasa sakit akibat tumor yang menonjol perut bawah sebelah kiri. Kondisi inilah yang dihadapi pasangan suami istri M Taufik (30) dan Linda (25). Anak semata wayang mereka Ahmad Gibran yang masih berusia 1 tahun 11 bulan
Disambangi di rumah mereka di Jalan Merpati, Lingkungan VII, Nomor 60, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Minggu (19/2), Taufik ayah Gibran masih berharap kesembuhan anaknya meski dokter ahli bedah di rumah sakit Adam Malik Medan mengatakan sudah tidak ada lagi cara medis untuk menyembuhkan buah hati mereka itu.
“Terakhir kali untuk mengobati anak saya, kami hampir dua bulan berada di rumah sakit Adam Malik Medan dokter bilang begitu. Tidak ada cara medis lagi untuk menyembuhkan penyakit anak saya karena sampai menyerang paru parunya,” kata Taufik.
Taufik menceritakan, awal mulanya mereka tidak menyangka anak semata wayangnya ini menderita tumor. Hanya saja pada usia Gibran 4 bulan ia melihat testis anaknya tersebut hanya terdapat satu buah dan sudah dilakukan pengobatan.
Namun, pada usia anaknya mencapai 13 bulan, benjolan tersebut semakin membesar
seukuran telur ayam. Kemudian pihak keluarga langsung membawa anak mereka berobat ke RS Adam Malik Medan dengan memakai fasilitas BPJS.
“Ketika itu dilakukan operasi pertama,” kata Taufik yang kesehariannya bekerja sebagai supir truk dan kini tidak bekerja lagi karena waktunya tercurah habis untuk kesembuhan anaknya.
Usai dilakukan operasi, sekitar 2 bulan kemudian benjolan yang berada di testis anaknya kembali muncul, namun berada di perut bagian bawah. Kemudian pihak keluarga membawa kembali Gibran ke rumah sakit Adam Malik. Di sinilah dokter mengatakan bahwa Gibran menderita penyakit Tumor Yolk Sac, dan tidak dapat dilakukan pertolongan medis lagi sebab sudah menjalar sampai ke paru-paru.
Awalnya ia dan istri tak dapat menerima pernyataan dokter tersebut, namun setelah diadvokasi oleh Fadly Nurzal anggota DPRD Provinsi Sumut yang mempertemukannya dengan dokter ahli bedah RS Adam Malik Medan yang ada jawaban yang sama bahwa cara medis tidak dapat dilakukan lagi terhadap anaknya.
Mendengar pernyataan dokter tersebut hati Taufik dan Linda serasa runtuh membayangkan masa depan dan kesembuhan anaknya. Namun ia tetap tidak ingin larut dalam kesedihan dan tetap mengusahakan kesembuhan anaknya dengan pengobatan alternatif.
“Kami sebenarnya sudah tidak punya apa–apa lagi untuk dijual atau digadaikan, hutang juga sudah banyak. Namun apapun akan kami lakukan untuk kesembuhan Gibran,” katanya.
Melalui kesempatan ini. Taufik meminta kepada pembaca Metro Asahan bilamana ada yang dapat menawarkan solusi kesembuhan anaknya ia akan sangat bersyukur. “Mohon doanya bang untuk kesembuhan anak saya ini,” katanya sembari memberikan nomor kontaknya di 085263432355. (Per/syaf)