LABURA- Pelaku penyalahgunaan Narkoba nampak sudah
masuk ke tahap yang menkwatirkan yang mana pelakunya sekarang menyasar anak di
bawah umur seperti anak sekolah.
masuk ke tahap yang menkwatirkan yang mana pelakunya sekarang menyasar anak di
bawah umur seperti anak sekolah.
Kisah yang terjadi di salah satu SMPN di Kualuh Hulu, Aek
Kanopan, Kabupaten Labura ini sempat membuat geger pihak sekolah. Bagaimana
tidak, dari saku salah seorang siswa ditemukan ganja saat berada di ruang
kelas.
Kanopan, Kabupaten Labura ini sempat membuat geger pihak sekolah. Bagaimana
tidak, dari saku salah seorang siswa ditemukan ganja saat berada di ruang
kelas.
Guru Bagian Pembina (Guru BP) SMPN Idawati Imelda
menjelaskan, kejadian berawal dari salah seorang siswa saat berada di ruang
kelas terlihat gelisah. Kemudian, 9 siswa lainnya saling memberi kode seakan
menyembunyikan sesuatu. Curiga dengan tingkah anak didiknya, guru tersebut
tidak tinggal diam dan langsung memeriksa saku siswa satu persatu.
menjelaskan, kejadian berawal dari salah seorang siswa saat berada di ruang
kelas terlihat gelisah. Kemudian, 9 siswa lainnya saling memberi kode seakan
menyembunyikan sesuatu. Curiga dengan tingkah anak didiknya, guru tersebut
tidak tinggal diam dan langsung memeriksa saku siswa satu persatu.
Ilustrasi pembakaran ganja
Mengejutkan, dari dalam saku salah seorang siswa ditemukan 2
amplop narkotika jenis ganja dan uang sekitar Rp200 ribu yang digunakan sebagai
pembungkus barang haram itu.
amplop narkotika jenis ganja dan uang sekitar Rp200 ribu yang digunakan sebagai
pembungkus barang haram itu.
Kemudian para guru langsung melakukan interogasi dan
selanjutnya didapat pengakuan keterlibatan siswa lainya hingga melibatkan 10 orang siswa yang diduga telah menggunakan narkotika jenis
ganja.
selanjutnya didapat pengakuan keterlibatan siswa lainya hingga melibatkan 10 orang siswa yang diduga telah menggunakan narkotika jenis
ganja.
Menindaklanjuti kejadian itu, pihak sekolah melakukan rapat
Dewan Guru dan langsung memanggil kesepuluh orang tua/ wali murid untuk
menyampaikan perihal dan tingkah laku anak didik tersebut. Pada pertemuan rapat
antara pihak sekolah (Dewan Guru) diputuskan bahwa ke sepuluh murid tersebut
akan dikembalikan kepada orang tua masing-masing, karena para guru sudah tidak
sanggup lagi menjadi pendidik bagi mereka. Menurut para pendidik ke sepuluh
murid tersebut, bukan hanya pertama kali melanggar serta tidak mentaati
peraturan yang ada di sekolah.
Dewan Guru dan langsung memanggil kesepuluh orang tua/ wali murid untuk
menyampaikan perihal dan tingkah laku anak didik tersebut. Pada pertemuan rapat
antara pihak sekolah (Dewan Guru) diputuskan bahwa ke sepuluh murid tersebut
akan dikembalikan kepada orang tua masing-masing, karena para guru sudah tidak
sanggup lagi menjadi pendidik bagi mereka. Menurut para pendidik ke sepuluh
murid tersebut, bukan hanya pertama kali melanggar serta tidak mentaati
peraturan yang ada di sekolah.
“Iya ada 10 siswa terlibat dugaan penyalahgunaan narkotika
jenis ganja. Setelah ganja ditemukan dari saku salah seorang siswa, 10 siswa
dinyatakan terlibat. Sangat miris, ganja ditemukan saat jam belajar di salah
satu ruang kelas. 10 siswa itu diantaranya, kelas VII (kelas I SMP) satu orang,
kelas VIII (kelas 2 SMP) 2 orang dan kelas IX (kelas 3 SMP) 7 orang,” kata Idawati
Imelda dan tidak menyebutkan nama siswa yang terlibat itu.
jenis ganja. Setelah ganja ditemukan dari saku salah seorang siswa, 10 siswa
dinyatakan terlibat. Sangat miris, ganja ditemukan saat jam belajar di salah
satu ruang kelas. 10 siswa itu diantaranya, kelas VII (kelas I SMP) satu orang,
kelas VIII (kelas 2 SMP) 2 orang dan kelas IX (kelas 3 SMP) 7 orang,” kata Idawati
Imelda dan tidak menyebutkan nama siswa yang terlibat itu.
Ditambahkan Idawati Imelda didampingi guru lainnya, kejadian
ini telah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten beserta kronologisnya.
ini telah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten beserta kronologisnya.
“Bahkan persoalan ini sudah disampaikan ke DPRD. Ini baru
pulang dari kantor DPRD, dimana DPRD menjanjikan akan melakukan rapat dengar
pendapat dalam waktu dekat,” ucapnya.
pulang dari kantor DPRD, dimana DPRD menjanjikan akan melakukan rapat dengar
pendapat dalam waktu dekat,” ucapnya.
Menurut Idawati Imelda, 10 siswa itu telah dikembalikan
kepada orang tuanya. “Sebenarnya kami dari para pendidik di SMP ini tidak
sampai hati melakukan sanksi itu, namun karena semua tenaga pendidik sudah
jenuh dan tak mampu lagi membimbing kesepuluh murid tersebut, mungkin sudah
jalan terbaik bagi mereka untuk dibina di rumah dahulu oleh orang tua mereka.
Mengenai kebutuhan belajar mereka seperti Buku cetak akan kita beri dan
sediakan. Bagi yang kelas 9 kita tetap akan mengikutkan mereka saat Ujian
Negara,” ucapnya lagi.
kepada orang tuanya. “Sebenarnya kami dari para pendidik di SMP ini tidak
sampai hati melakukan sanksi itu, namun karena semua tenaga pendidik sudah
jenuh dan tak mampu lagi membimbing kesepuluh murid tersebut, mungkin sudah
jalan terbaik bagi mereka untuk dibina di rumah dahulu oleh orang tua mereka.
Mengenai kebutuhan belajar mereka seperti Buku cetak akan kita beri dan
sediakan. Bagi yang kelas 9 kita tetap akan mengikutkan mereka saat Ujian
Negara,” ucapnya lagi.
“Apalagi sudah cukup banyak permintaan dari para orang tua
dan wali murid yang lain yang jumlahnya lebih kurang 850 siswa agar pihak
sekolah SMP Negeri 1 Kualuh Hulu memberikan tindakan kepada ke sepuluh siswa
tersebut. Beberapa orang tua dari 850 siswa tersebut meminta agar kesepuluh
siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah. Menurut mereka kesepuluh murid
tersebut dapat mempengaruhi dan merusak siswa- siswi yang lainnya,” ucap salah
seorang guru yang bertugas di sekolah itu.
dan wali murid yang lain yang jumlahnya lebih kurang 850 siswa agar pihak
sekolah SMP Negeri 1 Kualuh Hulu memberikan tindakan kepada ke sepuluh siswa
tersebut. Beberapa orang tua dari 850 siswa tersebut meminta agar kesepuluh
siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah. Menurut mereka kesepuluh murid
tersebut dapat mempengaruhi dan merusak siswa- siswi yang lainnya,” ucap salah
seorang guru yang bertugas di sekolah itu.
Di tempat terisah, Plt Dinas Pendidikan Kabupaten
Labuhanbatu Utara H Suryaman SIP MPd melalui Kabid ketenagaan Sofian Spd Mhun
melalui seluler mengatakan telah mendengar informasi itu dan menerima laporan
tertulis dari sekolah. “Persoalan ini
sudah diterima dan prosesnya saat ini di tangan pak kadis,” tandas Sofian. (st/rah)
Labuhanbatu Utara H Suryaman SIP MPd melalui Kabid ketenagaan Sofian Spd Mhun
melalui seluler mengatakan telah mendengar informasi itu dan menerima laporan
tertulis dari sekolah. “Persoalan ini
sudah diterima dan prosesnya saat ini di tangan pak kadis,” tandas Sofian. (st/rah)