PALAS- Persoalan PT Mazuma Agro Indonesia (PT MAI) dengan
warga 11 desa Kecamatan Sosa, belum tuntas. Kini muncul lagi persoalan baru.
Puluhan anggota Brimob yang berjaga di lokasi 600 hektare lahan konflik diduga
main hakim sendiri terhadap warga.
warga 11 desa Kecamatan Sosa, belum tuntas. Kini muncul lagi persoalan baru.
Puluhan anggota Brimob yang berjaga di lokasi 600 hektare lahan konflik diduga
main hakim sendiri terhadap warga.
Kejadiannya, Rabu (15/2) sekira pukul 17.30 WIB di warung
kopi puncak tower Simandiangin, tak jauh dari lokasi lahan konflik. Akibatnya,
satu warga Pasir Jae mengalami luka gores akibat dipukul pakai gagang senjata
laras panjang.
kopi puncak tower Simandiangin, tak jauh dari lokasi lahan konflik. Akibatnya,
satu warga Pasir Jae mengalami luka gores akibat dipukul pakai gagang senjata
laras panjang.
WSH, korban pemukulan anggota Brimob itu bercerita bermula
dari sejumlah anggota Brimob yang tiba-tiba mendatangi warung kopi. Diduga para
anggota Brimob yang disiagakan ini mengejar pelaku pencurian sawit (ninja
sawit, red).
dari sejumlah anggota Brimob yang tiba-tiba mendatangi warung kopi. Diduga para
anggota Brimob yang disiagakan ini mengejar pelaku pencurian sawit (ninja
sawit, red).
Sesampainya di warung yang dihuni beberapa warga Pasir itu,
salah satu oknum brimob menghampiri korban yang berada dibelakang warung.
Situasi warung saat itu ramai dihuni warga.
salah satu oknum brimob menghampiri korban yang berada dibelakang warung.
Situasi warung saat itu ramai dihuni warga.
“Sedang apa kau?” tanya oknum Brimob.
“Mengerjakan tugas sekolah,” jawab korban selaku
guru operator SD Aerbale yang kebetulan mengerjakan tugas di situ.
guru operator SD Aerbale yang kebetulan mengerjakan tugas di situ.
Lalu oknum Brimob ini menuding korban sebagai mata-mata
warga. “Mata-mata kau,” balas brimob.
warga. “Mata-mata kau,” balas brimob.
Saat itu juga, oknum Brimob yang belum diketahui namanya ini
menampar-nampar korban sampai tiga kali di bagian pipi kiri hingga pelipis.
Anggota Brimob lainnya pun berdatangan. Lalu korban kembali dipukul oknum
lainnya.
menampar-nampar korban sampai tiga kali di bagian pipi kiri hingga pelipis.
Anggota Brimob lainnya pun berdatangan. Lalu korban kembali dipukul oknum
lainnya.
Begitu dipukul, korban berusaha menghindar dan berlari
meminta perlindungan warga lainnya di dalam warung. Saat itu ada beberapa warga
yang berada di dalam warung, termasuk Kepala Desa Pasir yang juga Tokoh Palas Syahrul
Hasibuan.
meminta perlindungan warga lainnya di dalam warung. Saat itu ada beberapa warga
yang berada di dalam warung, termasuk Kepala Desa Pasir yang juga Tokoh Palas Syahrul
Hasibuan.
Para oknum brimob yang berpakaian lengkap dengan senjata ini
kemudian mengikuti korban ke dalam warung. Di situ, tiap warga dibentak dan
ditanyai tentang ada tidaknya pelaku pencurian sawit lewat.
kemudian mengikuti korban ke dalam warung. Di situ, tiap warga dibentak dan
ditanyai tentang ada tidaknya pelaku pencurian sawit lewat.
Bahkan, si pemilik warung Salam Pasaribu yang saat itu makan
dibuat kaget dengan hentakan senjata oknum Brimob itu ke meja. Nasi dan
piringnya pun terpelanting. Dan di situ pula oknum Brimob lainnya memukulkan
senjata kepada WSH.
dibuat kaget dengan hentakan senjata oknum Brimob itu ke meja. Nasi dan
piringnya pun terpelanting. Dan di situ pula oknum Brimob lainnya memukulkan
senjata kepada WSH.
Akibatnya, korban yang sudah dua tahun lebih mengajar ini
mengalami luka gores di punggung. Berselang setengah jam, sepuluhan anggota Brimob
tersebut beranjak dari warung ke dalam lokasi lahan, yang dijemput truk
angkutan brimob.
mengalami luka gores di punggung. Berselang setengah jam, sepuluhan anggota Brimob
tersebut beranjak dari warung ke dalam lokasi lahan, yang dijemput truk
angkutan brimob.
Aksi pemukulan ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Sosa.
Kejadian itu sempat membuat berang warga pasir. Sebab
kesepakatan untuk tidak berbuat pencurian telah disepekati warga. Terkait
oknum-oknum pelaku pencurian sawit di areal PT MAI, warga juga sepakat untuk
diberantas. Namun efeknya jangan sampai salah kaprah. Warga yang tak bersalah
dihakimi sendiri oknum Brimob.
kesepakatan untuk tidak berbuat pencurian telah disepekati warga. Terkait
oknum-oknum pelaku pencurian sawit di areal PT MAI, warga juga sepakat untuk
diberantas. Namun efeknya jangan sampai salah kaprah. Warga yang tak bersalah
dihakimi sendiri oknum Brimob.
“Jadi dimana letak pengayom masyarakat itu. Apa sudah
berubah menjadi penganiaya masyarakat,” tukas Syahrul Hasibuan didampingi
Rapotan Siregar.
berubah menjadi penganiaya masyarakat,” tukas Syahrul Hasibuan didampingi
Rapotan Siregar.
Ditambahkan Syahrul, saat kejadian, oknum Brimob juga sempat
membentak-bentaknya. Saat itu Syahrul dan warga lainnya tak ada berbuat
apa-apa.
membentak-bentaknya. Saat itu Syahrul dan warga lainnya tak ada berbuat
apa-apa.
Abdul Muis Hasibuan selaku ayah korban berharap kejadian ini
dapat segera dituntaskan secara damai. Namun, harus menghadirkan oknum Brimob yang
melakukan pemukulan. Dan tentunya harapan perdamaian pemukulan ini juga
diserhakan sepenuhnya kepada Hatobangon dan Harajaon Desa. “Tapi kalau harapan kita itu tidak bisa,
proses hukum yang berlaku,” pinta Abdul Muis.
dapat segera dituntaskan secara damai. Namun, harus menghadirkan oknum Brimob yang
melakukan pemukulan. Dan tentunya harapan perdamaian pemukulan ini juga
diserhakan sepenuhnya kepada Hatobangon dan Harajaon Desa. “Tapi kalau harapan kita itu tidak bisa,
proses hukum yang berlaku,” pinta Abdul Muis.
Sementara Kasi Ops Den Brimob AKP Wahyudi yang dihubungi
mengaku belum menerima laporan terkait pemukulan anggotanya terhadap warga
tersebut.
mengaku belum menerima laporan terkait pemukulan anggotanya terhadap warga
tersebut.
“Kita belum kroscek, karena itu BKO-nya Polres. Coba
tanya ke polres,” sebut AKP Wahyudi lewat selulernya.
tanya ke polres,” sebut AKP Wahyudi lewat selulernya.
Sama halnya dengan Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama
Purba saat dihubungi mengaku laporan kejadian itu berada di Polsek Sosa. “Kalau
nggak salah laporannya di polsek,” akunya singkat.
Purba saat dihubungi mengaku laporan kejadian itu berada di Polsek Sosa. “Kalau
nggak salah laporannya di polsek,” akunya singkat.
Sayang kapolsek sosa AKP M Rusli belum dapat dihubungi
terkait kejadian ini. (tan/ma/int)
terkait kejadian ini. (tan/ma/int)