Tanjungbalai– Warga Lingkungan III, Kelurahan Muara Sentosa, Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai, Kamis (2/2) dihebohkan dengan penemuan bayi di semak-semak. Bayi laki-laki itu ditemukan terbaring dibungkus kain di semak-semak tepat di belakang rumah warga. Keheboan warga semakin terjadi, setelah warga mengetahui bahwa bayi tersebut dibuang oleh pasangan sejenis Farel (25) dan Sal (21) (sesama wanita) yang menikah awal tahun 2016 lalu.
Foto pernikahan Farel dan Sal pasangan sesama jenis yang menikah di Tanjungbalai.
Kepala Lingkungan III Daman Wuri menceritakan, penemuan bayi itu bermula saat salah seorang warganya bernama Ahyar (51) mendengar suara tangisan seorang bayi di belakang rumah warga. Penasaran dengan suara tangisan bayi itu, Ahyar langsung mencari sumber suara. Setelah hampir dua puluh menit melakukan pencarian, Ahyar menemukan sosok bayi laki-laki yang dibungkus kain panjang dan masih berdarah terletak di semak-semak.
Penemuan tersebut langsung disampaikan kewarga lainnya. Dalam hitungan detik, warga sudah berkumpul di lokasi penemuan bayi tersebut. Menurut Daman Wuri sebagai kepling dirinya bertanggung jawab atas penemuan bayi tersebut. Lalu Daman mengumpulkan informasi dan mencari tahu siapa gerangan orang yang telah membuang bayinya di semak-semak. Berdasarkan pengakuan yang dikumpulkan dari warga, akhirnya Daman mendatangi kediaman Farel (25) dan Sal (21).
Menurut Daman, warga curiga dengan tubuh Farel yang diketahui sebagai seorang pria (suami dari Sal). Namun setelah pulang dari Malaysia, perut Farel membesar seperti layaknya orang hamil.
Daman menambahkan, sesuai informasi yang diperolehnya dari warga, Farel dan Sal menikah di awal tahun 2016 lalu. Namun setelah tiga bulan menikah, Farel berangkat ke Malaysia dan bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Setelah beberapa bulan bekerja, Farel pulang ke Tanjungbalai karena mengaku sedang sakit.
Namun warga curiga melihat perut Farel yang membesar. Farel yang berprawakan seperti layaknya laki-laki itu diketahui para tetangganya selama ini sangat menyayangi Sal.
Sementara Ahyar mengaku, saat itu ia mendengar suara tangisan di bekalang rumah salah seorang warga.
“Saat itu aku mendengar ada suara bayi menangis. Tapi kok malam-malam ada suara bayi. Sementara setahu aku di daerah kami tidak ada orang yang baru melahirkan. Penasaran dengan suara bayi itu, aku lalu ke luar rumah dan mencari sumber suara.
Sekitar 20 menit aku mencarinya, akhirnya kutemukan sumber suaranya. Ternyata ada bayi yang dibungkus kain diletakkan di semak-semak. Saat itu kulihat tubuh bayi itu masih berdarah. Berarti bayi itu baru dilahirkan dan dibuang orangtuanya. Lalu kuberitahu orang-orang soal penemuan bayi itu,” katanya.
Setelah itu, menurut Ahyar, dalam waktu singkat lokasi penemuan bayi tersebut ramai dikunjungi warga.
Bayi laki-laki yang dibuang ke semak-semak yang merupakan anak dari Farel (wanita yang mengaku pria yang menikahi Sal) saat digendong warga.
Kemudian sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Ahyar, Herman dan Samsir mengambil inisiatif untuk menyelamatkan bayi itu dan membawanya ke RSU Tengku Mansyur Tanjungbalai untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini bayi tersebut dirawat oleh Lili Aprina di RSU Tengku Mansyur.
Setelah membawa bayi tersebut, warga lalu menghubungi Kepala Lingkungan III Daman Wuri dan polisi. Tak lama berselang polisi datang dan bersama dengan kepling, polisi melakukan pencarian terhadap orangtua dari bayi malang itu.
Setelah mengumpulkan keterangan dari beberapa warga, akhirnya polisi dan Kepling mendatangi kediaman pasangan Farel dan Sal yang ternyata merupakan pasangan sejenis (sesama wanita).
Ternyata saat polisi dan kepling datang ke rumah Farel, saat itu polisi melihat Farel mengalami pendarahan akibat proses persalinan kelahiran anaknya. Hal itu mengejutkan warga. Karena selama ini setahu warga Farel merupakan suara pria dan istrinya adalah Sal.
Tapi setelah mengetahui Farel melahirkan, baru warga sadar ternyata selama ini Farel adalah wanita dan menikah sesama jenis dengan Sal.
“Heboh lah bang, setahu kami si Farel itu pria, eh rupanya wanita. Sudah gitu hamil pulak dan melahirkan anak laki-laki. Yang parahnya, bayi si Farel di buang pulak ke semak-semak,” kata Ahyar.
Sementara Kapolsek Sei Tualang Raso AKP Syafruddin bersama anggota yang hadir di lokasi kejadian membenarkan adanya penemuan bayi di semak-semak. Syafruddin juga membenarkan bahwa orangtua dari bayi laki-laki malang itu adalah pasangan sejenis yang merupakan sesama wanita.
Saat itu bayi malang dan wanita yang melahirkannya dirawat di RS Tengku Mansyur Tanjungbalai. Farel dirawat karena mengamali pendarahan setelah melahirkan.
“Benar ada penemuan bayi yang dibuang di semak-semak. Setelah dilakukan pencarian ternyata orang tua dari bayi itu adalah pasangan sejenis dan pasangan itu keduanya wanita. Saat ini bayi dan wanita yang melihirkan di rawat di RSU Tengku Mansyur Tanjungbalai,” katanya.
Terpisah Sal istri dari Farel mengaku awalnya dirinya tidak tahu bahwa suaminya Farel adalah seorang wanita.
“Aku baru tahu dia itu wanita. Selama ini aku juga merasa dia itu pria. Kami tidak pernah berhubungan badan selama menikah,” katanya. (ilu/syaf)
Farel wanita yang mengaku pria yang melahirkan anak laki-laki dan dibuang ke semak-semak saat saat berada di rumah sakit karena mengalami pendarahan.