LABURA-Rumah milik Nurbaeti alias Ungut (55), di Dusun 1
Kampung Banjar, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten
Labuhanbatu Utara (Labura) ludes dilalap si jago merah, Kamis (9/2), sekira
pukul 13.00 WIB.
Kampung Banjar, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten
Labuhanbatu Utara (Labura) ludes dilalap si jago merah, Kamis (9/2), sekira
pukul 13.00 WIB.
Pada saat peristiwa, janda 4 anak ini diketahui sedang
berada di Desa Teluk Binjai, sekitar 20 Km dari rumahnya, membantu anaknya
bekerja di perkebunan sawit milik warga. Sedangkan rumah itu dihuni Arman,
anaknya.
berada di Desa Teluk Binjai, sekitar 20 Km dari rumahnya, membantu anaknya
bekerja di perkebunan sawit milik warga. Sedangkan rumah itu dihuni Arman,
anaknya.
Sumber api belum belum diketahui. Kondisi cuaca yang panas
disertai angin kencang membuat api cepat membesar. Dalam waktu 30 menit, api
melalap habis rumah yang terbuat dari papan. Tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa itu.
disertai angin kencang membuat api cepat membesar. Dalam waktu 30 menit, api
melalap habis rumah yang terbuat dari papan. Tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa itu.
Upaya warga menyelamatkan harta korban tidak berhasil karena
api dengan cepat merambat dan melalap isi rumah. Kuatnya tiupan angin membuat
api cepat melalap rumah hingga rata tanah.
api dengan cepat merambat dan melalap isi rumah. Kuatnya tiupan angin membuat
api cepat melalap rumah hingga rata tanah.
Api bisa dipadamkan setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran
milik Pemkab Labura tiba di lokasi. Seluruh harta korban habis terbakar
termasuk perabot rumah tangga dan televisi.
milik Pemkab Labura tiba di lokasi. Seluruh harta korban habis terbakar
termasuk perabot rumah tangga dan televisi.
Menurut tetangga korban, Ijen Matondang (62), peristiwa
kebakaran itu pertama kali diketahui Sumini setelah melihat kepulan asap dari
bagian dapur. Kemudian Sumini memberitahu Ijen yang selanjutnya bersama warga
lain berusaha memadamkan api.
kebakaran itu pertama kali diketahui Sumini setelah melihat kepulan asap dari
bagian dapur. Kemudian Sumini memberitahu Ijen yang selanjutnya bersama warga
lain berusaha memadamkan api.
“Untuk mencegah api merambat ke rumah lain, warga
terpaksa merusak rumahnya. Api tidak merambat ke rumah Abdul Jalil dan Mariono
yang merupakan tetangganya karena terbuat dari batu,” ujar Ijen sembari
menyebutkan sempat mendengar suara ledakan kuat saat kebakaran.
terpaksa merusak rumahnya. Api tidak merambat ke rumah Abdul Jalil dan Mariono
yang merupakan tetangganya karena terbuat dari batu,” ujar Ijen sembari
menyebutkan sempat mendengar suara ledakan kuat saat kebakaran.
Arman, anak korban, mengaku belum mengetahui sumber api.
Menurut Arman, pada saat peristiwa itu terjadi dirinya tidak berada di rumah,
sedangkan ibunya berada di rumah kakaknya.
Menurut Arman, pada saat peristiwa itu terjadi dirinya tidak berada di rumah,
sedangkan ibunya berada di rumah kakaknya.
“Belum tahu dari mana sumber api. Selama ini memang
masak pakai kayu bakar, namun sudah dua
hari tidak masak. Jadi belum tahu sumber api apa dari kayu bakar atau listrik.
Rumah lagi kosong saat terjadi kebakaran,” ujar Arman.
masak pakai kayu bakar, namun sudah dua
hari tidak masak. Jadi belum tahu sumber api apa dari kayu bakar atau listrik.
Rumah lagi kosong saat terjadi kebakaran,” ujar Arman.
Senada dengan Arman, anak sulung korban Abdul Karim juga
belum mengetahui sumber api. Dirinya mengetahui rumah orang tuanya terbakar
dari warga. Kemudian dirinya bergegas melihat kebakaran, namun api telah
melalap habis rumah ibunya.
belum mengetahui sumber api. Dirinya mengetahui rumah orang tuanya terbakar
dari warga. Kemudian dirinya bergegas melihat kebakaran, namun api telah
melalap habis rumah ibunya.
“Saya sampai, rumah sudah habis terbakar. Selama ini
yang menempati adek. Saat kebakaran dia sedang kerja bangunan di Damuli.
Sedangkan ibu di Teluk Binjai di rumah adek. Gimana lagi, semua sudah habis
terbakar,” ujarnya dengan suara lirih.
yang menempati adek. Saat kebakaran dia sedang kerja bangunan di Damuli.
Sedangkan ibu di Teluk Binjai di rumah adek. Gimana lagi, semua sudah habis
terbakar,” ujarnya dengan suara lirih.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Labura Ahmad Sofyan, ST
melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Mujiono SPd yang dikonfirmasi di
lokasi, pihaknya juga belum mengetahui sumber api. “Namun menurut
keterangan warga, api berasal dari dapur,” ujarnya.
melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Mujiono SPd yang dikonfirmasi di
lokasi, pihaknya juga belum mengetahui sumber api. “Namun menurut
keterangan warga, api berasal dari dapur,” ujarnya.
Sementara itu Kanit Intelkam Polsek Kualuh Hulu Ipda TM
Ginting ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan
atas peristiwa kebakaran, namun untuk sementara sumber api diduga dari
korsleting listrik.
Ginting ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan
atas peristiwa kebakaran, namun untuk sementara sumber api diduga dari
korsleting listrik.
“Masih kita lakukan penyelidikan. Namun untuk sementara
api diduga dari korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu
sedangkan kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp50 juta,” ujar
Ginting.
api diduga dari korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu
sedangkan kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp50 juta,” ujar
Ginting.
Pantauan wartawan di lokasi, Arman dan warga serta petugas
pemadam kebakaran berusaha membersihkan puing-puing kebakaran. Dari puing-puing
itu ditemukan uang Rp250 ribu dan SIM C yang merupakan milik Arman. Uang dan
SIM itu berada di kantong celana yang sebagian telah terbakar.
(Cad)
pemadam kebakaran berusaha membersihkan puing-puing kebakaran. Dari puing-puing
itu ditemukan uang Rp250 ribu dan SIM C yang merupakan milik Arman. Uang dan
SIM itu berada di kantong celana yang sebagian telah terbakar.
(Cad)