Informasi diperoleh, kejadian berawal saat Kapal Patroli Bea Cukai 10002 melakukan patroli rutin. Kemudian, kapal tersebut menemukan KM Nur Aflah yang tengah berlayar dengan muatan ilegal sekira pukul 03.30 WIB.
Pada saat Kapal Patroli mendekati KM Nur Aflah, massa langsung melakukan perlawanan secara brutal dengan melemparkan bom molotov dan mercon secara bertubi-tubi ke arah Kapal Patroli.
Penyerangan terus berlangsung hingga akhirnya KM Nur Aflah hampir berhasil dikuasai. Namun anak buah kapal (ABK) memilih untuk membakar kapal mereka sendiri dan kemudian melarikan diri dengan terjun ke laut.
Kabid Penyidikan dan Penindakan Bea & Cukai Sumut, Rizal membenarkan kejadian itu. KM Nur Aflah beserta muatannya terbakar hebat di koordinat 03.10.00 U./99.57.11 U.
“Tidak ada korban jiwa. Selanjutnya ABK dan massa diselamatkan kapal patroli. Saat ini sudah tiba di Pelabuhan Belawan untuk diproses oleh Kanwil BC Sumut,” akunya.
Terpisah Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea-Cukai Sumut Rizal mengatakan penindakan tersebut terjadi pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 03.00 WIB.
Petugas yang tengah berpatroli di lokasi itu melihat satu unit kapal motor yang mencurigakan. Saat petugas mendekat, kapal tersebut dikawal massa bayaran sekitar 50 orang.
“Kapal tersebut diketahui bermuatan sekitar 700 (karung) pakaian bekas dari Malaysia,” kata Rizal.
Saat akan dilakukan penindakan, massa tersebut melawan dengan melemparkan bom molotov dan mercon secara bertubi-tubi ke kapal patroli Bea-Cukai. Kejadian tersebut berlangsung dari pukul 03.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
“Pada akhirnya, ketika kapal (penyelundup) hampir berhasil dikuasai, para ABK memilih membakar kapal mereka sendiri dan kemudian mereka melarikan diri dengan terjun ke laut,” terangnya.
Api yang membesar membuat kapal serta muatannya terbakar hebat. Sementara itu, ABK dan massa penyelundup yang terjun ke laut berhasil diselamatkan petugas.
“Saat ini sudah tiba di Belawan untuk diproses lebih lanjut,” tutup Rizal. (syaf)