SIBOLGA – Sejumlah umak-umak (kaum ibu) yang diduga komplotan pencuri pakaian di Kota Sibolga diciduk di Jalan Patuan Anggi, Sabtu (14/1) sekira pukul 16.00 WIB sore kemarin. Penangkapan ini dipicu akibat keresahan para pedagang pakaian khususnya yang selama ini sering kehilangan barang dagangan.
Menurut informasi, penangkapan ini dilakukan oleh pemilik toko RF Fashion/Melly Busana dan anggotanya yang melihat sejumlah ibu-ibu yang diduga pelaku berada di salah satu toko di Jalan Patuan Anggi.
“Kebetulan istri saya dan anggota sedang keluar, dan mereka melihat sejumlah ibu-ibu yang diduga melakukan pencurian di toko kami pada hari Kamis hingga hari Minggu pekan lalu. Penangkapan ini berdasarkan kemiripan wajah mereka dengan wajah para pelaku yang terekam di CCTV,” jelas Ryan (47) di grosir pakaian jadi wanita miliknya.
Selanjutnya, sambungnya, ke empat pelaku, satu diantaranya masih anak-anak langsung diamankan ke toko pakaian miliknya. Dan, saat itu juga mereka menghubungi pihak kepolisian di Kota Sibolga. “Memang, mereka tidak mengakui kalau mereka pelakunya, namun mereka mengakui kalau mengenal para pelaku yang terekam CCTV toko. Begitupun, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk memeriksa mereka,” katanya.
Menurut Ryan, dalam rekaman CCTV para pelaku dalam melakukan aksinya secara berkomplotan, yakni 4 hingga 5 orang, dimana satu orang pelaku mencoba mengalihkan perhatian karyawannya. “Sementara para pelaku lainnya berpura-pura melihat pakaian lainnya dan meletakkannya di atas meja. Lalu salah seorang pelaku seakan-akan mencoba baju dengan mengembangkannya untuk menutup pandangan kayawan toko, dan selanjutnya pelaku lainnya memasukkan pakaian-pakaian yang ada di bawah meja (yang berfungsi sebagai rak, red) kepada pelaku lainnya yang sudah mempersiapkan kantongan plastik sebagai tempat pakaian yang mereka curi,” bebernya.
Setelah kantongan plastik itu penuh, katanya, para pelaku pergi meninggalkan toko miliknya meskipun tidak jadi membeli pakaian. “Mereka ini sudah 4 kali melakukan aksinya di toko kami ini. Dan, kerugian yang kami derita akibat kelakuan mereka sebanyak kurang lebih 6 juta rupiah,” katanya.
Salah seorang pelaku berinisial Ln br H (28) kepada New Tapanuli mengakui pernah melakukan pencurian di toko RF Fashion tersebut, namun dia membantah kalau dalam aksi yang terekam dalam CCTV adalah dia. “Aku baru sekalinya ikut mencuri, dan itupun untuk kupakai. Kalau yang terekam dalam video itu aku gak ikut, namun aku kenal sama mereka,” kata ibu pemilik 3 anak yang bermukim di Muara Nibung, Kecamatan Badiri, Tapteng ini.
Perempuan yang mengaku istri dari nelayan bagan boat ini, mengaku dalam kelompoknya ada sejumlah ibu-ibu lainnya yang sering melakukan aksi pencurian di sejumlah toko pakaian di Kota Sibolga maupun di Pasar Nauli Kota Sibolga. “Äda bernama Rm br H yang merupakan adek kandung saya, kemudian berinisial Mni, Mlim Grhn, Iph, Er dan ada seorang nenek yang tidak saya ketahui namanya,” katanya seraya menyebutkan yang tertangkap saat itu juga ikut ibu kandungnya B br M.
Dia juga mengakui, barang-barang yang mereka curi di sejumlah toko pakaian di Kota Sibolga dijual di salah satu grosir pakaian di kawasan Pandan dengan harga miring. “Tapi kalau aku baru sekalinya ikut, dan itupun pakaiannya kupakainya. Tapi kalau kawan-kawanku yang lain menjualnya di salah satu grosir pakaian di Pandan, yakni Toko Sdh,” terangnya.
Sementara salah seorang pemilik toko di kawasan Pasar Sibolga Nauli yang enggan disebutkan namanya, mengaku kenal dengan B br M sejak belasan tahun lalu. “Aku kenal kali sama kau, sebab sekitar 10 tahun lalu juga kau pernah ketahuan mencuri. Kupikirnya kau sudah bertobat, namun ternyata anak-anakmu ikut kau ajak mencuri,” ketusnya saat melihat wajah salah seorang yang diduga pelaku.
Amatan New Tapanuli, kejadian itu membuat kawasan Jalan Patuan Anggi Kota Sibolga macet dan bahkan Toko RF Fashion juga seketika dipenuhi para pedagang pakaian yang mengaku sering kehilangan. “Ohhhh, mereka rupanya para pelakunya. Kenal kali kami sama mereka ini, sebab sering mereka datang ke toko dan Pasar Sibolga Nauli. Namun kami tidak punya rekaman CCTV, sehingga tidak bisa menuduh mereka pelakunya, meskipun kami sudah mencurigai mereka,” gumam sejumlah pedagang.
Kapolres Sibolga AKBP Benny Remus Hutajulu melalui Kasat Reskrim AKP Sutrisno saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa pihaknya mengamankan sejumlah perempuan yang diduga melakukan pencurian di sejumlah toko pakaian di Sibolga. “Laporan ini kami terima dari masyarakat, dan saat ini sejumlah perempuan yang diduga para pelaku pencurian itu masih diamankan guna dimintai keterangan,” tandasnya. (rb/int)