Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Camat Medang Deras Ramlis SH, Kapolsek Medang Deras AKP Usman, dan Ketua MUI Kecamatan Medang Deras H Atan Nasution.
Masyarakat nelayan tradisional Kecamatan Medang Deras menyampaikan keluhan terkait masih beroprasinya kapal pencari ikan yang mengunakan pukat tarik/trwal di perairan Pagurawan, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Masyarakat juga meminta agar pukat tarik/trawl agar dihentikan supaya tidak terjadi perbuatan anarkis antara nelayan tradisional dengan nelayan yang mengunakan pukat tarik/trwal.
Rusli (35), salah seorang nelayan tradisional yang juga merupakan warga Beringin, sewaktu berlangsungnya dialog dengan pihak Muspika setempat mengungkapkan, bahwa jelas akibat dari banyaknya pukat harimau yang masih beroperasi sampai kini, membuat hasil tangkapan nelayan tradisional sangat menurun drastis.
“Kalau gak salah ada kira-kira sekitar 50-an pukat Harimau yang masih beroperasi di perairan Pagurawan.
Ini jelas sangat menyulitkan kami dalam bersaing mencari ikan. Belum lagi dampak pukat Trawl/pukat Harimau, berakibat merusak keberlangsungan hidup trumbu karang dan biota laut. Sehingga kami sangat khawatir, kedepan bakal tak ada lagi ikan di sekitar perairan tersebut,” pungkas Zulfatahillah (41) menimpali pernyataan Rusli.
Guna menanggapi protes ratusan nelayan tradisional, Camat Medang Deras Ramlis SH sendiri menyatakan bahwa pihaknya akan menindak lanjuti permasalahan ini.
“Saya akan sampaikan hal ini kepada Bupati Batubara, besok saya ke Limapuluh. Saya harap bapak-bapak bersabar dan jangan bertindak sendiri, apalagi sampai anarkis. Sampai menimbulkan konflik, serahkan semuanya kepada penegak hukum,” imbaunya.
Terpisah Ketua DPD HNSI Kabupaten Batubara Edy Alwi, menyesalkan masih beroperasinya kapal-kapal penangkap ikan sistem pukat Trawl atau pukat Harimau di perairan Batubara.
“Kita berharap masalah ini bisa segera diatasi oleh pemerintah daerah dan pihak penegak hukum, jangan tunggu sampai persoalan ini meruncing baru aparat bertindak. Sebab mari kita belajar dari peristiwa serupa dimasa lalu, seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Asahan”, ujarnya. (Wan/syaf/ma/int)
File info foto :
Ratusan nelayan tradisional Pagurawan, Kecamatan Medang Deras melakukan pertemuan di Kantor Camat Medang Deras. ( Siswanto/BATUBARA).