ASAHAN–Meski sudah 12 hari, pihak Kejaksaan Negeri, dan Polres Asahan belum berhasil meringkus terdakwa Abdul Rahman Munthe alias Camman (36) yang kabur dari sel tahan PN Kisaran, Rabu (11/1). Camman yang tersandung dalam kasus pencurian dalam kekerasan ini terkenal sadis dan tidak segan-segan melukai korbannya.
Informasi diperoleh, Camman merupakan warga Gang Pasar Pagi, Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Camman merupakan tersangka kasus pencurian. Camman berhasil kabur dari sel tahanan PN Kisaran saat hendak disidangkan dengan agenda putusan majelis hakim, Rabu (11/1) sekira pukul 14.30 WIB lalu.
Menurut keterangan Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kisaran Nixon Lubis SH melalui Kasi Intel Kejari Asahan Boby Sirait SH, Senin (23/1), hingga saat ini terdakwa Camman masih belum tertangkap pasca kabur dari sel tahanan PN Kisaran.
Boby Sirait mengatakan, beberapa personil Kejaksaan Negeri Asahan sudah berada di salah satu daerah guna mencari keberadaan terdakwa.
“Kami juga meminta bantuan rekan sejawat yang ada di lingkup jajaran Kejaksaan maupun bantuan dari pihak Kepolisian, agar terdakwa dapat segera ditangkap kembali. Namun hingga kini terdakwa belum ditangkap. Selain itu kami juga menyebarkan foto terdakwa agar warga bisa membantu memberi informasi tentang keberadaan terdakwa,” katanya.
Masih dari Boby, terdakwa Abdul Rahman Munthe alias Camman tersandung perkara kriminal sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 ayat (1) KUH Pidana dan oleh JPU.
“Dia telah dituntut hukuman selama 15 tahun penjara. Terdakwa merupakan residivis yang dikenal sangat berbahaya dan dalam menjalankan aksinya. Dia tidak segan-segan melukai korbannya,” kata Boby.
Pada sidang minggu lalu majelis hakim yang menangani perkara tersebut telah menyidangkan dengan agenda putusan yang dilakukan dengan cara In absensia (tidak hadirnya terdakwa dalam persidangan) dan majelis hakim memberikan ammar putusan terhadap terdakwa Abdul Rahman Munthe alias Camman selama 12 tahun penjara sesuai dengan tuntutan JPU Kejari Asahan.
Boby Sirait mengaku, pihak kejaksaan sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk dapat menangkapnya kembali.
“Saya yakin lambat laun terdakwa tersebut dapat kembali kami amankan,” katanya.
Dengan adanya kejadian tersebut sistem kunjungan keluarga kepada terdakwa yang akan menjalani persidangan di PN Kisaran sudah batasi dan tidak lagi diperbolehkan keluarga terdakwa untuk memasuki area sekitar ruang sel tahanan PN Kisaran. Keluarga juga tidak diperkenankan untuk memberikan makanan kepada terdakwa. Keluarga terdakwa cukup melihat dari jarak yang agak jauh dari sel tahanan PN Kisaran.
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terulang lagi ada tahanan yang kabur.
”Meskipun terdakwa Abdul Rahman Munthe alias Camman sudah diputus 12 tahun penjara oleh majelis hakim dan disidangkan dalam keadaan In Absensia, kami masih terus memburunya hingga kami dapatkan kembali, tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang terdakwa kasus pencurian dengan kekerasan Abdul Rahman Munte (38) alias Cam Man berhasil melarikan diri, Kamis (12/1) dari ruang tahanan Pengadilan Negeri Asahan. Diduga Cam Man kabur karena lemahnya pengawasan dari petugas yang melakukan pengawalan.
Amatan wartawan, kondisi sel yang ada di Pengadilan Negeri Kisaran kondisi bangunan 100 persen tidak ada rusak. Namun di depan toilet yang berjarak 5 meter, ada tangga yang dapat menyeberang untuk meloloskan diri.
Anehnya, Cam Man lepas dari pengawasan. Petugas merasa curiga ketika dirasa jumlah tahanannya berkurang satu orang. Rupanya Cam Man memanfaatkan kelengahan petugas pengantar tahanan dan polisi. Karena tidak ada yang tahu persis kapan Cam Man kabur.
Kajari Asahan melalui Kasi Intel Boby Sirait didamping Kasi Pidum Nixon Lubis membenarkan adanya tahanan menghilang usai persidangan. Pihaknya menganggap ini adalah musibah, sebab proses pengawalan sesuai dengan protap dan prosedur yang berlaku.
“Memang ada satu tahanan yang hilang saat selesai sidang di PN Kisaran pada hari Rabu (11/1), Saat ini pihak Kejaksaan dan TNI bersama polisi berkordinasi untuk memburu tahanan yang kabur itu,” ungkap Kasi Intel Boby Sirait didampingi Kasi Pidum Nixon Lubis saat dikonfirmasi para awak media.
Kepala Pengadilan Negeri (PN) Kisaran Dr Fahmiron SH MH menjelaskan, ada satu tahanan yang kabur selesai proses persidangan. Menurutnya, kewenangan penanganan keamanan terhadap tahanan tersebut merupakan kewenangan kejaksaan dan juga pengawalan dari kepolisian. Dimana pengadilan Negeri Kisaran hanya memfasilitasi.
“Dari PN hanya menyiapkan ruangan tahanan untuk menunggu giliran sidang dan mengenai baju tahanan yang tinggal di sel tidak kita ketahui,” ujarnya Fahmiron sembari menyebutkan ia tahu bahwa ada tahanan yang kabur setelah mendapat kabar dari Kasi Pidum.
Fahmiron juga menjelaskan, usai sidang semuanya tidak ada kejadian apa-apa di pengadilan.
“Kita tanya sama Majelis yang menangani perkara terdakwa Abdulrahman alias Cam Man bahwasanya dia tidak ada di sidang,” sebut Fahmiron.
Ditambahkan ketua Pengadilan Negeri Asahan, saat ini play disk monitor camera sudah ditangan pihak kepolisiaan untuk dicek.
Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK yang ditanya terkait kaburnya tahanan tersebut mengatakan, kalau untuk kronologinya ia tidak tahu, tapi polisi tetap berusaha mengejar tahanan tersebut.
Informasi yang dihimpun awak media koran ini, terdakwa Abdulrahman Munthe (38) alias Cam Man sebelumnya dituntut Jaksa Penuntut Umum dengan hukuman 12 tahun penjara karena telah melanggar pasal 365 KUHP. Cam Man juga residivis yang telah 6 kali keluar masuk penjara. (syaf)