Meski usianya hampir menginjak tiga tahun. Namun kondisi fisik Irpan tidak sama dengan keadaan balita lain seusianya. Irpan masih terlihat lemah lantaran penyakit yang dideritannya.
Kepada wartawan, Minggu (8/1) Salasiah menuturkan, Irpan diketahui menderita penyakit kelainan jantung sejak berumur (17 bulan). Saat itu Irpan diperiksakan di rumah sakit umum dr Abdul Manan Simatupang Kisaran. Oleh dokter, Irpan dinyatakan menderita penyakit kelainan jantung. Kemudian Irpan dirujuk dan menjalani perawatan di rumah sakit umum pusat H Adam Malik Medan.
Kebenaran Irpan mengalami penyakit kelainan jantung dikuatkan dengan hasil diagnosa dari rumah sakit umum pusat H Adam Malik yang ditangani oleh dr Muhammad Ali SPAk. Sudah delapan bulan Irpan menjalani perawatan jalan di RSUP H Adam Malik Medan. Saat ini Irpan sudah berusia 29 bulan.
“Saat mendengar sang buah hati kami divonis menderita penyakit kelainan jantung membuat saya dan suami saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya dan suami hanya bisa terdiam memandangi sang buah hati kami sambil meneteskan air mata,” ujarnya.
“Terlebih lagi saat melihat kondisi fisik Irpan yang berubah menjadi biru ketika sedang kambuh. Kalau kambuh kuku tangan dan kaki menjadi biru, mata merah, dan nafasnya sesak. Makannya pun tidak seperti anak biasanya, namun dia hanya bisa kami beri makanan seadanya, ” ungkap Salasiah lagi menjelaskan.
Keinginan Salasiah yang begitu besar melihat kesembuhan buah hatinya. Setiap bulan Salasiah membawa Irpan berobat ke RSUP H Adam Malik Medan dengan mengandalkan kartu BPJS Mandiri.
Salasiah yang memiliki empat anak ini, merupakan salah satu keluarga kurang mampu yang ada di Desa Benteng Jaya, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara. Deres yang merupakan suami Salasiah hanya berprofesi sebagai buruh tani yang berpenghasilan kecil.
Salasiah berharap Irpan bisa berobat secara intensif. Biaya merupakan kendala utama bagi Salasiah untuk kesembuhan Irfan. Namun demikian ia tidak berputus asa, dan tetap berusaha untuk membawa Irpan berobat, meski dengan biaya yang terkadang tidak mencukupi untuk keperluannya selama mendampingi Irpan saat melakukan perobatan.
Ia berharap, pemerintah Kabupaten Batubara melalui intansi terkait bisa meringankan bebannya, memfasilitasi biaya perobatan anaknya. Ia mengaku, sampai saat ini belum ada kunjungan maupun perhatian dari Pemerintah Kabupaten Batubara terkait penyakit kelainan jantung yang diderita anaknya.
Tokoh pemuda Kabupaten Batubara Husnul Zen, SE.I meminta pemerintah Kabupaten Batubara melalui Bupati OK Arya Zulkarnain SH MM dapat memperhatikan dan memfasilitasi Irpan agar mendapatkan perawatan yang maksimal. Sejauh ini belum ada dari pihak dinas terkait yang turun melihat kondisi Irpan yang mengalami penyakit kelainan jantung.
“Kondisi perekonomian kedua orangtua Irpan yang sangat memprihatinkan menjadi kendala untuk kesembuhan Irpan. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara diharapkan dapat bertindak cepat untuk memfasilitasi perobatan Irpan,” ungkapnya. (wan/ma/int)