TAPSEL– Seekor babi hutan jantan berbobot 50 kilogram mengamuk dan turun ke perkampungan di Dusun I, Desa Aek Pardomuan, Kecamatan Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sabtu (7/1) siang. Satu keluarga menjadi korban.
Salahseorang korban, P Boru Hutagalung (48), kepada wartawan mengungkapkan, saat itu ia dan suami serta anaknya berada di halaman rumah. Tanpa mereka sadari, seekor babi jantan yang memiliki taring sekira 15 sentimeter datang dari samping rumah. Lalu mengejar ketiganya.
P br Hutagalung dan anaknya, Flisti (13) terjatuh saat hendak menghindar. Suaminya, Heslahagu (51) berusaha menghentikan babi yang ingin menyerang orang-orang tersayangnya. Akhirnya, ia berduel dengan babi itu.
“Bapak yang luka parah. Namun, yang penting dia selamat,” katanya.
Heslahagu sendiri meringis kesakitan. Itu terlihat saat dokter dan perawat melakukan penjahitan pada beberapa luka robek yang berada di pangkal kedua kakinya serta lengan kanan dan hasta tangan kiri.
Menurut sejumlah warga, Justu Hutagalung (44) dan Usman (30), babi hutan yang menyerang warga telah ditangkap setelah diburu orang kampung. Babi hutan itu berukuran sekira 50 kilogram bulat dan berjenis jantan.
Babi hutan itu memiliki bekas buruan pada luka di pantat. Hal itu menjadi dugaan warga sebagai penyebab babi menyerang warga ke perkampungan.
Penyerangan babi terjadi sekira pukul 13.00 WIB dan ditangkap sekitar pukul 14.00 WIB. Babi tersebut telah dibunuh warga untuk menghindari serangan berulang.
“Menurut saksi mata, saat kejadian berlangsung babi masuk ke perkampungan. Saat itu korban sedang berada di halaman, istri dan anak korban menjadi sasaran awal. Karena hendak menyelematkan, korban diserang hingga mengalami luka robek pada kedua kaki dan tangan kanannya. Warga tahu setelah melihat mereka tergeletak di halaman, baru warga mulai mencarinya dan memburu supaya tidak sampai mengancam warga yang lainnya,” kata Justu.
Harapan warga, perburuan seperti itu harus dihentikan karena justru mengancam warga di sekitar hutan. (san/ma/int)
Teks foto
Korban mendapat perawatan dari dokter dan perawat di IGD RSUD Kota Psp, Sabtu (7/1) malam. (Samman Siahaan/Tabagsel)