KISARAN-Hasil tes urine, tiga supir bus angkutan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) positif menggunakan narkoba.
Hal itu didapati pihak Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit/BTKLPP kelas 1 Medan dan Dinkes Asahan menggelar tes urine di Terminal Madya Kisaran.
Amatan wartawan saat berlangsungnya tes urine di Terminal Madya Kisaran, Kepala BNNK Asahan menaiki setiap bus yang supirnya masih dites urine, untuk menerangkan kegiatan yang sedang dilakukan BNNK Asahan.
Kepala BNNK Asahan Drs Tuangkus Harianja MM didampingi dr Vera Nindyasari menjelaskan, tes urine dalam rangka kesiapsiagaan suasana arus balik mudik Natal dan Tahun Baru melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan para pengemudi bus AKAP dan AKD.
“Pemeriksaan yang dilaksanakan selama tiga hari ini, setidaknya ada tiga sopir bus yang positif menggunakan narkoba dan sopir yang positif menggunakan narkoba dilakukan pemeriksaan kemudian wajib menjalani rawat jalan,” tegas Drs Tuangku Harianja MM, Kamis (5/1).
Diterangkan kepala BNNK Asahan, untuk keselamatan penumpang hingga sampai tujuan, supir yang positif diperiksa dan perjalanan bus dilanjutkan oleh supir lain.
“Kami mengimbau bagi perusahaan angkutan umum agar lebih selektif merekrut supir. Jika mereka menggunakan narkoba jangan diterima. Sebab bisa membahayakan penumpang,. Jika perlu sebelum diterima menjadi supir, terlebih dahulu dilakukan tes urine,” imbau Drs Tuangkus Harianja.
Sementara supir bus yang positif menggunakan narkoba ketika dikonfirmasi membenarkan jika dirinya benar menggunakan narkoba menghisap ganja untuk menghargai rekan supirnya yang sudah tidak bekerja lagi.
“Dua minggu lalu supir satu tidak bekerja lagi di bus ini, akulah supir satunya sekarang. Waktu mengisap ganja itu, hanya menghargai tawaran mantan supir satu itu,” ujar supir berinisial MUS.
Detegaskan MUS, bahwa dirinya bukan pemakai ganja apalagi pecandu. “Jadi aku ditahan pak? Aku isap hanya menghargai acara perpisahan dengan supir satu, bagaimana dengan pertanggungjawaban ke kantor. Aduh…kenak pecatlah aku kalau sampai ketahuan beganja,” curhat MUS sembari minta dikasihani.
Diterangkan supir ini, di perusahaan tempatnya bekerja setiap enam bulan sekali seluruh supir dilakukan tes urine oleh pimpinan perusahaan. “Ketahuan gunakan narkoba kami dipecat dari perusahaan pak,” kata MUS sembari naik ke mobil BNNK Asahan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan di kantor. (Mag1/syaf/ma/int)
Kepala BNNK Asahan Drs Tuangkus Harianja MM saat melakukan pemeriksaan di dalam bus di Terminal Kisaran. (Bawadi Sitorus/Asahan)