SIMALUNGUN– Andi Liani (22) tersangka pembunuhan dengan cara
memukul dan membakar ibu mertuanya Nur Intan Br Rambe (45), terancam hukuman
seumur hidup atau maksimalnya bisa dihukum mati.
memukul dan membakar ibu mertuanya Nur Intan Br Rambe (45), terancam hukuman
seumur hidup atau maksimalnya bisa dihukum mati.
Demikian diungkapkan Kapolsek Perdagangan AKP Asmara,
didampingi Kanit Reskrim IPDA TL Simamora, saat memberikan keterangan dalam
konferensi pers di Mapolsek Perdagangan, Kamis (1/12) sekira pukul 11.00 WIB.
didampingi Kanit Reskrim IPDA TL Simamora, saat memberikan keterangan dalam
konferensi pers di Mapolsek Perdagangan, Kamis (1/12) sekira pukul 11.00 WIB.
‘’Tersangka kita kenakan pasal 340 KUHPidana tentang
Pembunuhan berencana. Kemudian Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dan Pasal
351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang lain
meninggal dunia. Dari pasal-pasal yang kami kenakan ini, tersangka ini akan
dituntut hukuman mati,” jelas Kapolsek.
Pembunuhan berencana. Kemudian Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dan Pasal
351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang lain
meninggal dunia. Dari pasal-pasal yang kami kenakan ini, tersangka ini akan
dituntut hukuman mati,” jelas Kapolsek.
AKP Asmara membeberkan proses pengungkapan kasus pembunuhan
tersebut. Dikatakan, setelah melakukan aksinya, Andi sempat melarikan diri ke
rumah orangtuanya di Kabupaten Serdang Bedagai.
tersebut. Dikatakan, setelah melakukan aksinya, Andi sempat melarikan diri ke
rumah orangtuanya di Kabupaten Serdang Bedagai.
‘’Dia ini kami jemput dari Sergai. Saya sendiri bersama
anggota yang pergi menjemputnya,” ujarnya.
anggota yang pergi menjemputnya,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Asmara,
tersangka pembakar mertua ini mengaku tega melakukan penganiayaan dan
pembakaran mertuanya karena ada unsur sakit hati. Di antara tersangka dan
keluarganya sering terjadi cekcok.
tersangka pembakar mertua ini mengaku tega melakukan penganiayaan dan
pembakaran mertuanya karena ada unsur sakit hati. Di antara tersangka dan
keluarganya sering terjadi cekcok.
‘’Motifnya sejauh ini masih karena sakit hati kepada korban.
Tapi masih kami dalami lagi. Kasus ini ditangani Polsek Perdagangan. Kedepan
akan dibuat reka ulang kejadian,” bebernya.
Tapi masih kami dalami lagi. Kasus ini ditangani Polsek Perdagangan. Kedepan
akan dibuat reka ulang kejadian,” bebernya.
Sementara, Andi Liani yang sempat diwawancarai mengaku,
awalnya ia mau ketemu sama anak dan istri ke rumah korban di Huta III Nagori
Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun. Namun saat itu, Nur Intan tak
mengizinkannya. Ia malah mengusirnya.
awalnya ia mau ketemu sama anak dan istri ke rumah korban di Huta III Nagori
Bandar, Kecamatan Bandar, Simalungun. Namun saat itu, Nur Intan tak
mengizinkannya. Ia malah mengusirnya.
‘’Saya ketemu sama mertua. Saya diusir. Nggak bisa ketemu
sama anak istri. Kemudian saya pergi dan saya merasa sakit hati,” ujar
Andi, memulai pembicaraan.
sama anak istri. Kemudian saya pergi dan saya merasa sakit hati,” ujar
Andi, memulai pembicaraan.
Setelah itu, Andi mengaku mempunyai rencana mencelakai
keluarga tersebut. Ia kemudian membeli minyak pertalite sebanyak dua jerigen
kecil dari sebuah SPBU di daerah Perlanaan seharga Rp30 ribu.
keluarga tersebut. Ia kemudian membeli minyak pertalite sebanyak dua jerigen
kecil dari sebuah SPBU di daerah Perlanaan seharga Rp30 ribu.
‘’Saya lihat jerigen saat ketemu mertua saya itu. Saya pun
langsung ada niat mau membakar. Saya beli lah minyak pertalite Rp30 ribu dari
SPBU. Saya kembali lagi ke rumah mertua saya untuk menjalankan niat membakar
mereka,” ujarnya.
langsung ada niat mau membakar. Saya beli lah minyak pertalite Rp30 ribu dari
SPBU. Saya kembali lagi ke rumah mertua saya untuk menjalankan niat membakar
mereka,” ujarnya.
Namun ia menuturkan, dirinya sempat mengurungkan niatnya
tersebut dan hanya berencana ketemu istri dan anaknya secara diam-diam untuk
memberikan uang. Tetapi begitu masuk rumah malam itu, ia dipergoki mertuanya.
Bahkan Nur Intan mengancam akan meneriakinya maling, sehingga dia panik dan
langsung melukai mertuanya serta menyiramkan minyak pertalite. Karena ketakutan
sendiri, ia langsung melarikan diri ke rumah orangtuanya.
tersebut dan hanya berencana ketemu istri dan anaknya secara diam-diam untuk
memberikan uang. Tetapi begitu masuk rumah malam itu, ia dipergoki mertuanya.
Bahkan Nur Intan mengancam akan meneriakinya maling, sehingga dia panik dan
langsung melukai mertuanya serta menyiramkan minyak pertalite. Karena ketakutan
sendiri, ia langsung melarikan diri ke rumah orangtuanya.
‘’Saya nggak tahu dia terbakar karena setelah saya siram
minyak, saya lari ke rumah orangtua di Rampah,” ujarnya. (adi/hez/ma/int)
minyak, saya lari ke rumah orangtua di Rampah,” ujarnya. (adi/hez/ma/int)