SIANTAR– “Aku
dibawanya ke kebun sawit. Di situlah aku disiksa, dipukuli dan ditelanjangi.
Dia juga mencekik leherku sampai lidahku keluar. Dia pikir aku sudah meninggal,
selanjutnya dia pun menutupi saya dengan daun-daun”.
dibawanya ke kebun sawit. Di situlah aku disiksa, dipukuli dan ditelanjangi.
Dia juga mencekik leherku sampai lidahku keluar. Dia pikir aku sudah meninggal,
selanjutnya dia pun menutupi saya dengan daun-daun”.
Itu lah pengakuan Riani (19), korban begal teman Facebook,
saat diwawancarai wartawan (grup koran ini) di Rumah Sakit Tiara,
Pematangsiantar, Jumat (2/12). Dengan suara yang masih parau, Riani
menceritakan bagaimana kronologis penganiayaan yang ia alami di areal
Perkebunan Petatal, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Rabu (30/11).
saat diwawancarai wartawan (grup koran ini) di Rumah Sakit Tiara,
Pematangsiantar, Jumat (2/12). Dengan suara yang masih parau, Riani
menceritakan bagaimana kronologis penganiayaan yang ia alami di areal
Perkebunan Petatal, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Rabu (30/11).
Korban Riani mengaku baru satu bulan kenal dengan Bon
Hasibuan alias Bon, melalui Facebook. Lewat jejaring sosial itu, mereka sering
berkomunikasi hingga akhirnya janji ketemuan.
Hasibuan alias Bon, melalui Facebook. Lewat jejaring sosial itu, mereka sering
berkomunikasi hingga akhirnya janji ketemuan.
Saat itu, Bon meminta ketemuan dengan alasan ingin
memberikan uang. Dengan polosnya, Riani menyetujui untuk ketemuan dengan Bon di
wilayah Batubara.
memberikan uang. Dengan polosnya, Riani menyetujui untuk ketemuan dengan Bon di
wilayah Batubara.
Riani kemudian mengajak teman sekampungnya Pani di Huta IV,
Nagori Kampung Lalang, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun dan mereka berangkat
naik sepedamotor ke Batubara.
Nagori Kampung Lalang, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun dan mereka berangkat
naik sepedamotor ke Batubara.
Sampai tujuan, Riani pun bertemu dengan Bon. Tapi saat itu
Bon datang dengan membawa satu orang temannya yang belakangan diketahui bernama
Panca. Dan, Panca disuruh oleh Bon menemani teman korban, Pani.
Bon datang dengan membawa satu orang temannya yang belakangan diketahui bernama
Panca. Dan, Panca disuruh oleh Bon menemani teman korban, Pani.
Selanjutnya, Riani dan Bon pergi naik sepedamotor ke daerah
perkebunan.
perkebunan.
Ketika itu, Bon beralasan mau ke rumah untuk mengambil kartu
ATM. Tapi Bon membawanya melewati rambung-rambung (kebun karet). Lalu dibawa ke
kebun kelapa sawit. Sesampai di perkebunan sawit, Bon menghentikan laju
sepedamotor dan menyuruh Riani turun.
ATM. Tapi Bon membawanya melewati rambung-rambung (kebun karet). Lalu dibawa ke
kebun kelapa sawit. Sesampai di perkebunan sawit, Bon menghentikan laju
sepedamotor dan menyuruh Riani turun.
‘’Di situ memang aku sudah mulai curiga,’’ ucap Riani.
Dugaan Riani ternyata benar. Di lokasi itulah Bon kemudian
bertindak beringas.
bertindak beringas.
‘’Disitu aku dipukuli, disiksa lalu ditelanjangi,” kata
Riani dengan mata berkaca-kaca mengenang masa-masa sulit itu.
Riani dengan mata berkaca-kaca mengenang masa-masa sulit itu.
Saat itu Riani, sempat berhenti bercerita.
Setelah menghela nafas panjang, Riani kembali bercerita
bahwa saat itu, Riani mengaku sempat juga dicekik oleh Bon, lelaki yang ia
kenal lewat Facebook itu. Saat itu, Riani mengaku sudah pasrah jika harus
kehilangan nyawa.
bahwa saat itu, Riani mengaku sempat juga dicekik oleh Bon, lelaki yang ia
kenal lewat Facebook itu. Saat itu, Riani mengaku sudah pasrah jika harus
kehilangan nyawa.
Tapi dengan cepat dia cari akal. Riani kemudian berpura-pura
meninggal. Ia julurkan lidahnya dan membuat badannya seakan-akan kaku.
meninggal. Ia julurkan lidahnya dan membuat badannya seakan-akan kaku.
Melihat itu, Bon mengira Riani telah meninggal. Kemudian Bon
mengambil dedaunan dan menutupkannya ke tubuh Riani, yang saat itu tanpa
ditutupi sehelai benang. Kemudian Bon pergi meninggalkan Riani di lokasi kejadian.
mengambil dedaunan dan menutupkannya ke tubuh Riani, yang saat itu tanpa
ditutupi sehelai benang. Kemudian Bon pergi meninggalkan Riani di lokasi kejadian.
Sementara itu, terduga pelaku begal Bon dan rekannya Panca
masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Sementara usai kejadian, kedua
terduga pelaku langsung melarikan diri.
masih dalam pengejaran petugas kepolisian. Sementara usai kejadian, kedua
terduga pelaku langsung melarikan diri.
‘’Kita masih masih mencari keberadaan kedua pria yang baru
dikenal korban lewat media sosial Facebook itu,” kata Kapolsek Labuhan Ruku AKP
Irsol SH, melalui Kanit Reskrim IPDA Rudi Syafrizal, singkat kepada wartawan,
Jumat (2/12).
dikenal korban lewat media sosial Facebook itu,” kata Kapolsek Labuhan Ruku AKP
Irsol SH, melalui Kanit Reskrim IPDA Rudi Syafrizal, singkat kepada wartawan,
Jumat (2/12).
Sebagaimana dalam berita sebelumnya, Riani, gadis muda
berusia 19 tahun ditemukan terkapar tanpa sehelai benang di ladang ubi.
Tubuhnya penuh luka. Lehernya biru seperti bekas cekikan. Korban diduga kuat
dibegal lelaki yang baru ia kenal lewat Facebook.
berusia 19 tahun ditemukan terkapar tanpa sehelai benang di ladang ubi.
Tubuhnya penuh luka. Lehernya biru seperti bekas cekikan. Korban diduga kuat
dibegal lelaki yang baru ia kenal lewat Facebook.
Ada
pepatah mengatakan; ‘Tak kenal maka tak sayang, tak sayang tak cinta”.
pepatah mengatakan; ‘Tak kenal maka tak sayang, tak sayang tak cinta”.
Pepatah inilah kemudian yang memotivasi Riani sehingga rela
jauh-jauh datang menemui pria yang mengaku bernama Bon alias Bn di rel kereta
api (KA) Simpang Dusun, Desa Karang Baru, Perkebunan Petatal, Kecamatan Talawi,
Kabupaten Batubara.
jauh-jauh datang menemui pria yang mengaku bernama Bon alias Bn di rel kereta
api (KA) Simpang Dusun, Desa Karang Baru, Perkebunan Petatal, Kecamatan Talawi,
Kabupaten Batubara.
Dari kampungnya Huta IV, Nagori Kampung Lalang, Kecamatan
Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Riani mengajak temannya Pani (19), Rabu
(30/11), sekira pukul 10.00 WIB. Mereka berangkat naik sepedamotor Honda Revo
milik Pani. Si Pani ini masih sekampung dengan korban.
Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Riani mengajak temannya Pani (19), Rabu
(30/11), sekira pukul 10.00 WIB. Mereka berangkat naik sepedamotor Honda Revo
milik Pani. Si Pani ini masih sekampung dengan korban.
Pani pun mau saja diajak Riani karena sebulan yang lalu juga
sudah pernah diajak korban, saat pertama kali bertemu dengan teman facebook-nya
itu. Dan, saat itu sama sekali tidak ada masalah.
sudah pernah diajak korban, saat pertama kali bertemu dengan teman facebook-nya
itu. Dan, saat itu sama sekali tidak ada masalah.
‘’Jadi mereka berdua memang sengaja jumpa sama kenalan baru
lewat facebook itu,” kata ibu korban bernama Inem (40), menirukan keterangan
Pani, kepada wartawan, Kamis (1/12) dini hari.
lewat facebook itu,” kata ibu korban bernama Inem (40), menirukan keterangan
Pani, kepada wartawan, Kamis (1/12) dini hari.
‘’Tapi ke saya sama sekali tidak ada pamit,” ucap Inem
sedikit kesal.
sedikit kesal.
Inem melanjutkan, beberapa menit setelah korban dan Pani
tiba di rel kereta api Simpang Dusun, Desa Karang Baru, Bon datang mengendarai
sepedamotor FU. Tapi, Bon tidak sendirian. Bon berboncengan dengan pria yang
memperkenalkan dirinya dengan nama Panca alias Pa.
tiba di rel kereta api Simpang Dusun, Desa Karang Baru, Bon datang mengendarai
sepedamotor FU. Tapi, Bon tidak sendirian. Bon berboncengan dengan pria yang
memperkenalkan dirinya dengan nama Panca alias Pa.
Setelah berbincang-bincang sebentar. Bon meminta Riani naik
ke sepedamotornya. Sementara Panca mengendarai sepedamotor Honda Revo dan
membonceng pemiliknya Pani.
ke sepedamotornya. Sementara Panca mengendarai sepedamotor Honda Revo dan
membonceng pemiliknya Pani.
Lalu, insan muda berlainan jenis ini masing-masing bergerak
memisahkan diri.
memisahkan diri.
Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, Bon menelepon Panca dan
meminta agar menunggunya di tempat semula, pos rel kereta api Simpang Dusun,
Desa Karang Baru.
meminta agar menunggunya di tempat semula, pos rel kereta api Simpang Dusun,
Desa Karang Baru.
Saat menunggu di pos rel kereta api Simpang Dusun itu, Panca
sempat pamit sebentar. Pani pun tinggal seorang diri di pos rel itu. Dan, Panca
memang hanya sebentar sudah kembali lagi.
sempat pamit sebentar. Pani pun tinggal seorang diri di pos rel itu. Dan, Panca
memang hanya sebentar sudah kembali lagi.
Beberapa menit berselang, Bon datang dengan berjalan kaki.
Kondisi tangannya penuh darah. Bon mengaku jika dia baru saja kena begal.
Kondisi tangannya penuh darah. Bon mengaku jika dia baru saja kena begal.
Lalu, Panca meminta izin ke Pani, meminjamkan sepedamotor
Honda Revo miliknya dengan alasan hendak mengejar pelaku.
Honda Revo miliknya dengan alasan hendak mengejar pelaku.
‘’Tapi, mereka tak kunjung kembali,” kata Inem, masih
menuturkan keterangan Pani.
menuturkan keterangan Pani.
Tak lama kemudian Pani mendapat kabar kalau temannya Riani
ditemukan di areal perladangan ubi milik warga, tidak jauh dari rel di Desa
Karang Baru, Perkebunan Petatal. Pani syok. Apalagi dia mendapat kabar kondisi
temannya itu kritis dan tanpa mengenakan pakaian.
ditemukan di areal perladangan ubi milik warga, tidak jauh dari rel di Desa
Karang Baru, Perkebunan Petatal. Pani syok. Apalagi dia mendapat kabar kondisi
temannya itu kritis dan tanpa mengenakan pakaian.
Warga yang pertama kali menemukan kebetulan kenal dengan
Riani dan memberitahukannya ke orangtua korban. Riani langsung dievakuasi ke
Rumah Kepala Desa Karang Baru dan selanjutnya dibawa ke RSUD HAMS Kisaran,
untuk mendapatkan perawatan medis.
Riani dan memberitahukannya ke orangtua korban. Riani langsung dievakuasi ke
Rumah Kepala Desa Karang Baru dan selanjutnya dibawa ke RSUD HAMS Kisaran,
untuk mendapatkan perawatan medis.
‘’Jadi, saya tahunya setelah dikabari warga,” ujar Inem.
Namun karena kondisi luka yang cukup parah, korban Riani
dirujuk ke salahsatu rumah sakit ternama di Kota Pematangsiantar.
dirujuk ke salahsatu rumah sakit ternama di Kota Pematangsiantar.
‘’Lukanya parah sekali, jadi sudah dirujuk ke Siantar,” ucap
salahsatu petugas medis RSUD HAMS Kisaran.
salahsatu petugas medis RSUD HAMS Kisaran.
Menurut petugas medis di RSUD HAMS Kisaran, kondisi wajah
korban terdapat luka lebam, lehernya memar sampai membiru dan ada bekas
cekikan. Kondisi tangan korban juga penuh luka seperti bekas cakaran.
korban terdapat luka lebam, lehernya memar sampai membiru dan ada bekas
cekikan. Kondisi tangan korban juga penuh luka seperti bekas cakaran.
Sementara, menurut Kanit Reskrim Polsek Labuhan Ruku IPDA
Rudi, Kamis (1/12), korban Riani dan Bon janjian ketemu di sebuah DAM
(bendungan air, red) Desa Karang Baru. Riani datang karena Bon minta dibelikan
celana baru.
Rudi, Kamis (1/12), korban Riani dan Bon janjian ketemu di sebuah DAM
(bendungan air, red) Desa Karang Baru. Riani datang karena Bon minta dibelikan
celana baru.
Saat itu Riani datang bersama temannya Pani, tapi yang
diajak Bon naik sepedamotor hanya Riani. Kemudian Bon dan Riani pergi hendak
mengambil uang di ATM yang ada di lingkungan Pabrik Perkebunan Petatal.
Sementara Pani ditinggal di daerah Pajak Sore Dusun, Desa Karang Baru.
diajak Bon naik sepedamotor hanya Riani. Kemudian Bon dan Riani pergi hendak
mengambil uang di ATM yang ada di lingkungan Pabrik Perkebunan Petatal.
Sementara Pani ditinggal di daerah Pajak Sore Dusun, Desa Karang Baru.
Tak lama kemudian, Bon datang menemui Pani di Pajak Sore.
Kepada Pani, Bon mengaku bahwa dia dengan Riani telah menjadi korban begal.
Kepada Pani, Bon mengaku bahwa dia dengan Riani telah menjadi korban begal.
Rudi mengatakan, kasusnya masih didalami. Namun, Rudi
mengaku sudah mengantongi identitas pelaku.
mengaku sudah mengantongi identitas pelaku.
‘’Saat ini, tim sedang melakukan pengejaran,” ujarnya
mengakhiri. (mag-01/ms/wan/dro/ma/int)
mengakhiri. (mag-01/ms/wan/dro/ma/int)