SIANTAR- Orok bayi kembali ditemukan di aliran Bah
Bolon, Selasa (20/12). Padahal lima hari sebelumnya juga ditemukan mayat bayi hanyut
di aliran sungai yang sama.
Bolon, Selasa (20/12). Padahal lima hari sebelumnya juga ditemukan mayat bayi hanyut
di aliran sungai yang sama.
Penemun orok bayi itu adalah pemancing ikan bernama Heri (38),
warga Huta I Nagori Pematang Asilum, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun.
warga Huta I Nagori Pematang Asilum, Kecamatan Gunung Maligas, Simalungun.
Ia kaget begitu melihat orok itu di aliran sungai kawasan Huta
I, Nagori Bangun, Gunung Malela sekira pukul 16.30 WIB.
I, Nagori Bangun, Gunung Malela sekira pukul 16.30 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Bangun Iptu Joni yang ditemui di
Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih, membenarkan adanya penemuan mayat
bayi tersebut.
Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih, membenarkan adanya penemuan mayat
bayi tersebut.
“Benar, mayat bayi itu ditemukan seorang pemancing. Saat itu saksi
memancing dan melihat ada benda mirip bangkai. Setelah didekati, ternyata mayat
bayi laki-laki yang berada di atas bebatuan pinggir sungai,” kata Joni.
memancing dan melihat ada benda mirip bangkai. Setelah didekati, ternyata mayat
bayi laki-laki yang berada di atas bebatuan pinggir sungai,” kata Joni.
Dia menambahkan, saat ditemukan, tali pusar bayi masih
terlihat di bagian perutnya. “Tak ada sehelai kain pun yang menutupi bayi itu.
Diperkirakan usianya 6 sampai 7 bulan dalam kandungan,” ujarnya.
terlihat di bagian perutnya. “Tak ada sehelai kain pun yang menutupi bayi itu.
Diperkirakan usianya 6 sampai 7 bulan dalam kandungan,” ujarnya.
Lanjutnya, begitu melihat mayat bayi, Heri segera memberitahu
warga dan personel Polsek Bangun. “Lalu kita cek ke TKP dan mengevakuasinya ke
Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi. Saat ini
kasusnya masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
warga dan personel Polsek Bangun. “Lalu kita cek ke TKP dan mengevakuasinya ke
Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi. Saat ini
kasusnya masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Jalah Patimura Bawah Gang Musholla,
Kelurahan Tomuan, Siantar Timur, juga dikagetkan dengan penemuan orok bayi,
Kamis (15/12) lalu.
Kelurahan Tomuan, Siantar Timur, juga dikagetkan dengan penemuan orok bayi,
Kamis (15/12) lalu.
Aira (12) si penemu bayi mengatakan, awalnya ia tak
menyangka temuannya itu merupakan mayat bayi. Sebab awalnya, ia dan
teman-temannya berprasangka seonggok daging yang terbawa harus dan akhirnya
mengambang di pinggir sungai itu adalah bangkai hewan.
menyangka temuannya itu merupakan mayat bayi. Sebab awalnya, ia dan
teman-temannya berprasangka seonggok daging yang terbawa harus dan akhirnya
mengambang di pinggir sungai itu adalah bangkai hewan.
“Awalnya aku mau mandi. Karena kami memang sering mandi di
sungai ini. Lalu aku melihat seperti ada bangkai hewan. Lalu saya panggil
teman-teman, kemudian melempari mayat tersebut pakai batu, hingga akhirnya
mendekat dengan kami. Kemudian dengan menggunakan kayu, mayat tersebut
kubalikkan. Eh, ternyata mayat bayi bang. Terus mayat itu kami geser ke
pinggir. Lalu kami panggil orangtua kami,” ujar Aira yang diamini temannya
Aidil (8).
sungai ini. Lalu aku melihat seperti ada bangkai hewan. Lalu saya panggil
teman-teman, kemudian melempari mayat tersebut pakai batu, hingga akhirnya
mendekat dengan kami. Kemudian dengan menggunakan kayu, mayat tersebut
kubalikkan. Eh, ternyata mayat bayi bang. Terus mayat itu kami geser ke
pinggir. Lalu kami panggil orangtua kami,” ujar Aira yang diamini temannya
Aidil (8).
Masih di lokasi yang sama, warga lain Cindy menyampaikan,
selama ini sungai tempat penemuan mayat bayi itu memang sering menjadi tempat
anak-anak bermain air. “Anak-anak sering mandi-mandi di sini. Mungkin mayat ini
dihanyutkan dari atas (hulu, red),” jelasnya.
selama ini sungai tempat penemuan mayat bayi itu memang sering menjadi tempat
anak-anak bermain air. “Anak-anak sering mandi-mandi di sini. Mungkin mayat ini
dihanyutkan dari atas (hulu, red),” jelasnya.
Saat ditemukan, lanjutnya, mayat bayi berjenis kelamin
laki-laki itu kondisinya sudah memprihatinkan. Kulitnya tampak mengelupas.
laki-laki itu kondisinya sudah memprihatinkan. Kulitnya tampak mengelupas.
Selanjutnya personel Polsek Siantar Timur yang turun ke
lokasi penemuan langsung melakukan evakuasi terhadap jenazah bayi dan
membawanya ke ruang Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih
untuk keperluan otopsi. (th/hez/ma/int)
lokasi penemuan langsung melakukan evakuasi terhadap jenazah bayi dan
membawanya ke ruang Instalasi Jenazah dan Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih
untuk keperluan otopsi. (th/hez/ma/int)