Mafia Narkoba Libatkan Oknum Aparat sebagai Bandar
Seperti tulisan sebelumnya, tingginya peredaran narkoba di
Tanjungbalai-Asahan benar-benar sangat mengusik penulis.
Tanjungbalai-Asahan benar-benar sangat mengusik penulis.
Yang lebih menyedihkan lagi, baru-baru ini ada 3 oknum
personel Polres Tanjungbalai yang terlibat dalam pengedaran narkoba. Baru-baru
ini Brigadir SA yang bertugas di Polsek Sei Tualang Raso diringkus personel Dit
Narkoba Poldasu karena diduga menjadi bandar sabu.
personel Polres Tanjungbalai yang terlibat dalam pengedaran narkoba. Baru-baru
ini Brigadir SA yang bertugas di Polsek Sei Tualang Raso diringkus personel Dit
Narkoba Poldasu karena diduga menjadi bandar sabu.
Oleh, Syafruddin Yusuf, Tanjungbalai
Informasi dihimpun, penangkapan Brigadir SA
tersebut bermula saat seorang kurir berisial IM diamankan petugas Dit
Narkoba Polda Sumut dengan barang bukti sabu seberat 400 gram.
tersebut bermula saat seorang kurir berisial IM diamankan petugas Dit
Narkoba Polda Sumut dengan barang bukti sabu seberat 400 gram.
Selanjutnya tim Dit Narkoba membawa Im dan mengintrogasinya.
Dari pengakuan IM diketahui bahwa sabu yang dimilikinya berasal dari Brigadir
SA. Saat ini IM dan SA sudah dibawa ke Poldasu untuk pengembangan lebih lanjut.
Dari pengakuan IM diketahui bahwa sabu yang dimilikinya berasal dari Brigadir
SA. Saat ini IM dan SA sudah dibawa ke Poldasu untuk pengembangan lebih lanjut.
Kapolres Tanjungbalai AKBP Ayep Wahyu SIK melalui Kasubbag
Humas AKP Y Sinulingga ketika dihubungi awak media ini membenarkan hal
tersebut. Dikatakannya, saat ini Brigadir SA telah diamankan di Dit Narkoba
poldasu.
Humas AKP Y Sinulingga ketika dihubungi awak media ini membenarkan hal
tersebut. Dikatakannya, saat ini Brigadir SA telah diamankan di Dit Narkoba
poldasu.
“Benar ada satu orang anggota kita diamankan ke
poldasu dan saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar
Sinulingga singkat.
poldasu dan saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar
Sinulingga singkat.
Sementara beberapa waktu lalu dua personel Polres
Tanjungbalai juga diduga menjadi badar narkoba yakni Aipda Arianto Sinaga yang
bertugas di unit Reskrim Polres dan Bripka S Sitanggang
yang bertugas di unit provost.
Tanjungbalai juga diduga menjadi badar narkoba yakni Aipda Arianto Sinaga yang
bertugas di unit Reskrim Polres dan Bripka S Sitanggang
yang bertugas di unit provost.
Dimana Bripka S Sitanggang bersama dengan rekannya Aipda
Arianto Sinaga (38) diduga terlibat menjadi pengedar dan bandar narkoba sebagai
hasil pengembangan dari penangkapan terhadap dua warga sipil yakni Syah Amri
alias Si Am (43) dan Jeremia Surbakti alias Jerry (31) dari Cafe 99, Kota
Tanjungbalai, Jumat (23/9) lalu.
Arianto Sinaga (38) diduga terlibat menjadi pengedar dan bandar narkoba sebagai
hasil pengembangan dari penangkapan terhadap dua warga sipil yakni Syah Amri
alias Si Am (43) dan Jeremia Surbakti alias Jerry (31) dari Cafe 99, Kota
Tanjungbalai, Jumat (23/9) lalu.
Menurut Kapolres AKBP Ayep Wahyu Gunawan,SIK MHum
keterlibatan Bripka S Sitanggang yang diduga sebagai bandar narkoba itu berawal
dari tertangkapnya dua orang pria bernama Syah Amri alias Si Am (43) warga
Jalan Putri Bungsu, Lingkungan IV, Kelurahan Tanjungbalai Kota IV, Kelurahan
Tanjungbalai Utara dan Jeremia Surbakti alias Jery (31) warga Jalan Sehat,
Lingkungan II, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur.
keterlibatan Bripka S Sitanggang yang diduga sebagai bandar narkoba itu berawal
dari tertangkapnya dua orang pria bernama Syah Amri alias Si Am (43) warga
Jalan Putri Bungsu, Lingkungan IV, Kelurahan Tanjungbalai Kota IV, Kelurahan
Tanjungbalai Utara dan Jeremia Surbakti alias Jery (31) warga Jalan Sehat,
Lingkungan II, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur.
Dimana keduanya ditangkap saat akan bertransaksi narkoba
jenis sabu-sabu dengan Wira (buron) di Cafe 99, Kota Tanjungbalai, Jumat (23/9)
sekira pukul 16.00 WIB. Dari kedua pelaku ini, petugas berhasil mengamankan
barang bukti berupa narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,45 gram dan 20,33 gram.
jenis sabu-sabu dengan Wira (buron) di Cafe 99, Kota Tanjungbalai, Jumat (23/9)
sekira pukul 16.00 WIB. Dari kedua pelaku ini, petugas berhasil mengamankan
barang bukti berupa narkoba jenis sabu-sabu seberat 0,45 gram dan 20,33 gram.
Saat dilakukan pemeriksaan, kedua pelaku mengaku mendapatkan
barang terlarang tersebut dari oknum anggota polisi yakni Aipda Arianto Sinaga
yang tinggal di asrama polisi di Jalan Sudirman, tepatnya di belakang Kantor
Polsek Tanjungbalai Selatan. Pada hari itu juga, Aipda Arianto Sinaga yang
bertugas di unit Reskrim Polres Tanjungbalai itu langsung diamankan.
barang terlarang tersebut dari oknum anggota polisi yakni Aipda Arianto Sinaga
yang tinggal di asrama polisi di Jalan Sudirman, tepatnya di belakang Kantor
Polsek Tanjungbalai Selatan. Pada hari itu juga, Aipda Arianto Sinaga yang
bertugas di unit Reskrim Polres Tanjungbalai itu langsung diamankan.
Selanjutnya, petugas melakukan penggeledahan terhadap
kediaman dari Aipda Arianto Sinaga, dan berhasil ditemukan barang bukti narkoba
jenis sabu-sabu seberat 0,40 gram serta sebuah bong kaca atau alat untuk
menghisap sabu-sabu. Atas adanya bukti-bukti tersebut, Aipda Arianto Sinaga
akhirnya mengakui, bahwa barang haram itu diperolehnya dari Bripka S
Sitanggang.
kediaman dari Aipda Arianto Sinaga, dan berhasil ditemukan barang bukti narkoba
jenis sabu-sabu seberat 0,40 gram serta sebuah bong kaca atau alat untuk
menghisap sabu-sabu. Atas adanya bukti-bukti tersebut, Aipda Arianto Sinaga
akhirnya mengakui, bahwa barang haram itu diperolehnya dari Bripka S
Sitanggang.
Dan keesokan harinya, Sabtu (24/9), Bripka S Sitanggang yang
bertugas di unit provost Polres Tanjungbalai itu langsung diamankan guna
menjalani pemeriksaan.
bertugas di unit provost Polres Tanjungbalai itu langsung diamankan guna
menjalani pemeriksaan.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa aksi peredaran narkoba
cukup mengerikan karena melibatkan oknum polisi. Hal ini pula lah yang semakin
membuat penulis semakin ingin mengungkap maraknya peredaran narkoba.
cukup mengerikan karena melibatkan oknum polisi. Hal ini pula lah yang semakin
membuat penulis semakin ingin mengungkap maraknya peredaran narkoba.
Penulis lalu membulatkan tekad untuk menelusurinya. Hal itu
membuat penulis sampai ke Kota Tanjungbalai. Hari pertama di Kota Tanjungbalai,
penulis mencoba mencari tahu bagaimana peredaran narkoba bisa masuk ke
Tanjungbalai-Asahan. Namun ternyata seperti yang sudah diduga penulis, sangat
sulit mencari keterangan terkait peredaran barang haram itu.
membuat penulis sampai ke Kota Tanjungbalai. Hari pertama di Kota Tanjungbalai,
penulis mencoba mencari tahu bagaimana peredaran narkoba bisa masuk ke
Tanjungbalai-Asahan. Namun ternyata seperti yang sudah diduga penulis, sangat
sulit mencari keterangan terkait peredaran barang haram itu.
Beberapa warung kopi, coba penulis datangi untuk mencari
tahu apakah ada yang mengetahui bagaimana peredaran narkoba di Tanjungbalai.
Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata warga di Tanjungbalai sudah terbiasa
mendengar soal penangkapan pemakai narkoba di kota itu. Bahkan menurut mereka, para
pengedar, dan bandar juga sering di tangkap polisi.
tahu apakah ada yang mengetahui bagaimana peredaran narkoba di Tanjungbalai.
Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata warga di Tanjungbalai sudah terbiasa
mendengar soal penangkapan pemakai narkoba di kota itu. Bahkan menurut mereka, para
pengedar, dan bandar juga sering di tangkap polisi.
Hal itu diketahui mereka dari maraknya pemberitaan di media
cetak dan elektronik. Jadi menurut warga penangkapan bandar narkoba sudah bukan
hal aneh lagi.
cetak dan elektronik. Jadi menurut warga penangkapan bandar narkoba sudah bukan
hal aneh lagi.
“Sudah lamo itu incek, kalau penangkapan narkoba sudah biaso
itu terjadi di Tanjungbalai nih,” ucap seorang pria berusia 42 tahun yang
mengaku bernama Rahmat.
itu terjadi di Tanjungbalai nih,” ucap seorang pria berusia 42 tahun yang
mengaku bernama Rahmat.
Menurut pria berbadan kurus berkulit kuning langsat itu
bukan hal aneh buat warga Tanjungbalai mendengar penangkapan bandar narkoba.
bukan hal aneh buat warga Tanjungbalai mendengar penangkapan bandar narkoba.
“Jangankan Cuma pengedar yang orang sipil. Polisi sajo
ditangkap karna menjadi bandar sabu. Baru-baru ini sajo dah tiga polisi
ditangkap. Beberapa waktu lalu ado juga polisi bersama anaknya yang ditangkap
dan sudah dijatuhi hukuman seumur hidup,” katanya.
ditangkap karna menjadi bandar sabu. Baru-baru ini sajo dah tiga polisi
ditangkap. Beberapa waktu lalu ado juga polisi bersama anaknya yang ditangkap
dan sudah dijatuhi hukuman seumur hidup,” katanya.
Pengakuan pria ini ternyata dibenarkan warga lainnya yang
sedang asik menikmati kopi di warung itu.
sedang asik menikmati kopi di warung itu.
“Butul tuh bang, kalau di sini tak asing lagi nyo itu. Abang
tanya sajo warga lainnya pasti samo itu. Bukan cerito baru lagi kalau oknum
aparat, PNS jadi bandar narkoba sudah lamanyo warga curiga,” katanya.
(Bersambung)
tanya sajo warga lainnya pasti samo itu. Bukan cerito baru lagi kalau oknum
aparat, PNS jadi bandar narkoba sudah lamanyo warga curiga,” katanya.
(Bersambung)