MEDAN– Kabar tewasnya Ramlan Butarbutar, pelaku
pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, cepat sampai ke kampung halamannya
di Lubukpakam, Sumatra Utara (Sumut). Selama ini, Ramlan Butarbutar memang
hidup merantau di ibukota. Ternyata sebelum meninggalkan tanah kelahiran,
Ramlan pun melakukan perampokan di Sumut.
pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, cepat sampai ke kampung halamannya
di Lubukpakam, Sumatra Utara (Sumut). Selama ini, Ramlan Butarbutar memang
hidup merantau di ibukota. Ternyata sebelum meninggalkan tanah kelahiran,
Ramlan pun melakukan perampokan di Sumut.
“Kedua orangtua Ramlan Butarbutar sudah lama
meninggal dunia. Kini yang tinggal di sini adalah abangnya. Sebelum berangkat
ke Jakarta,
Ramlan sudah terlibat dengan kegiatan merampok,” kata seorang warga di
tanah kelahiran Ramlan di Lubukpakam.
meninggal dunia. Kini yang tinggal di sini adalah abangnya. Sebelum berangkat
ke Jakarta,
Ramlan sudah terlibat dengan kegiatan merampok,” kata seorang warga di
tanah kelahiran Ramlan di Lubukpakam.
“Dia adalah adik mertua saya dan sudah lama merantau
ke Jakarta.
Bahkan istri dan anaknya tinggal di sana,”
kata MS, kerabat Ramlan, Kamis (29/12).
ke Jakarta.
Bahkan istri dan anaknya tinggal di sana,”
kata MS, kerabat Ramlan, Kamis (29/12).
MS mengaku kaget mendapat informasi dari televisi bahwa
Ramlan terlibat kasus perampokan di kediamaan Dodi Triono di Pulomas, Jakarta
Timur.
Ramlan terlibat kasus perampokan di kediamaan Dodi Triono di Pulomas, Jakarta
Timur.
Kekagetan MS bertambah setelah pihak kepolisian Kapolda
Metro Jaya berhasil membekuk Ramlan Butarbutan dan Erwin Situmorang di Gang
Kalong RT 08 RW 02 Bojong Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Metro Jaya berhasil membekuk Ramlan Butarbutan dan Erwin Situmorang di Gang
Kalong RT 08 RW 02 Bojong Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat.
Pasalnya, alamat itu merupakan alamat rumah iparnya atau
abang suaminnya, Remon Butarbutar. MS pun berharap Remon Butarbutar tidak
terlibat dalam aksi perampokan yang meyebabkan enam orang meninggal dunia
tersebut.
abang suaminnya, Remon Butarbutar. MS pun berharap Remon Butarbutar tidak
terlibat dalam aksi perampokan yang meyebabkan enam orang meninggal dunia
tersebut.
Keluarga Ingin Ambil Jenazah Ramlan
Keluarga berniat mengambil jenazah Ramlan Butarbutar,
‘kapten’ perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Mereka
ingin segera memakamkan Ramlan.
‘kapten’ perampokan dan pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur. Mereka
ingin segera memakamkan Ramlan.
“Ini hanya upaya keluarga mengambil mayatnya
(Ramlan). Segala sesuatu, suatu tindak kekerasan mengakibatkan kematian orang,
itu lazim, itu risiko perbuatan, yang kita sesalkan, tidak niat membunuh,”
ungkap pria yang mengaku kakak sepupu Ramlan ini di RS Polri Kramatjati,
Jakarta Timur, Kamis (29/12). Kakak sepupu Ramlan ini didampingi seorang pria
dan seorang perempuan yang disebut sebagai istrinya.
(Ramlan). Segala sesuatu, suatu tindak kekerasan mengakibatkan kematian orang,
itu lazim, itu risiko perbuatan, yang kita sesalkan, tidak niat membunuh,”
ungkap pria yang mengaku kakak sepupu Ramlan ini di RS Polri Kramatjati,
Jakarta Timur, Kamis (29/12). Kakak sepupu Ramlan ini didampingi seorang pria
dan seorang perempuan yang disebut sebagai istrinya.
Pria yang mengaku kakak sepupu Ramlan ini tak mau
mengungkap namanya. Dia juga tak mau difoto. Pria itu menuturkan keluarga
berharap diberi kesempatan melihat jenazah Ramlan, yang kini terbujur kaku di
kamar jenazah.
mengungkap namanya. Dia juga tak mau difoto. Pria itu menuturkan keluarga
berharap diberi kesempatan melihat jenazah Ramlan, yang kini terbujur kaku di
kamar jenazah.
“Ya kami hanya mau minta, tidak lebih. Kami berupaya
meminta melihat mayatnya. Jadi detail masalah itu cukup sampai di sini. Jika
mereka itu mengajukan saya ke Polres ya kami ke Polres. Bagaimana mayat itu
bisa kami ambil, saya sudah ke rumah sakit, saya di arahkan ke sini, saya hanya
ingin melihat fisiknya,” ujar pria itu.
meminta melihat mayatnya. Jadi detail masalah itu cukup sampai di sini. Jika
mereka itu mengajukan saya ke Polres ya kami ke Polres. Bagaimana mayat itu
bisa kami ambil, saya sudah ke rumah sakit, saya di arahkan ke sini, saya hanya
ingin melihat fisiknya,” ujar pria itu.
Ramlan akan dimakamkan di mana? “Tergantung di mana
kuburan yang bisa menampungnya, mau di Pondok Rangon, mau di mana,” jawab
pria itu lagi.
kuburan yang bisa menampungnya, mau di Pondok Rangon, mau di mana,” jawab
pria itu lagi.
Ditangguhkan karena Gagal Ginjal
Ramlan Butarbutar sebelumnya sudah pernah tertangkap oleh
Polres Depok terkait kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
Polres Depok terkait kasus pencurian dengan kekerasan (curas).
Namun penahanan Ramlan ditangguhkan karena alasan gagal
ginjal. Ramlan hanya wajib lapor. Tapi Ramlan tidak pernah melapor sehingga
dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak tahun 2015.
ginjal. Ramlan hanya wajib lapor. Tapi Ramlan tidak pernah melapor sehingga
dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak tahun 2015.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi
Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Ramlan bersama dua rekannya Jhony
Sitorus dan Posman Sihombing melakukan perampokan di Griya Telaga Permai blok B
2 No 12 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada 12 Agustus 2015
lalu. Kemudian, korban atas nama Lili Natalia melaporkan kasusnya ke Polsek
Cimanggis.
Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Ramlan bersama dua rekannya Jhony
Sitorus dan Posman Sihombing melakukan perampokan di Griya Telaga Permai blok B
2 No 12 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada 12 Agustus 2015
lalu. Kemudian, korban atas nama Lili Natalia melaporkan kasusnya ke Polsek
Cimanggis.
Ramlan dan dua rekannya berhasil ditangkap berdasarkan Sp
Kap/336/VIII/2015/reskrim, tanggal 15 Agustus 2015 dan ditahan atas Surat
Perintah Penahanan Nomor: Sp.han/177/VIII/2015/RESKRIM, tanggal 16 Agustus
2015. Rikwanto mengatakan polisi mengeluarkan surat pembantaran Nomor:
SPPP/004/XI/2015/Reskrim, tanggal 2 September 2015.
Kap/336/VIII/2015/reskrim, tanggal 15 Agustus 2015 dan ditahan atas Surat
Perintah Penahanan Nomor: Sp.han/177/VIII/2015/RESKRIM, tanggal 16 Agustus
2015. Rikwanto mengatakan polisi mengeluarkan surat pembantaran Nomor:
SPPP/004/XI/2015/Reskrim, tanggal 2 September 2015.
“Dibantarkan dari tanggal 2 September sampai 8 Oktober
2015 dengan diagnosa dokter Ramlan alami gagal ginjal dan tidak dapat dilakukan
perawatan di RS Polri Kramatjati harus dirujuk ke RSCM dan dapat berobat jalan
sesuai laporan hasil kesehatan RS Kramatjati,” kata Rikwanto, Kamis (29/12).
2015 dengan diagnosa dokter Ramlan alami gagal ginjal dan tidak dapat dilakukan
perawatan di RS Polri Kramatjati harus dirujuk ke RSCM dan dapat berobat jalan
sesuai laporan hasil kesehatan RS Kramatjati,” kata Rikwanto, Kamis (29/12).
Lebih lanjut, polisi akhirnya menangguhkan penahanan
legenda rampok tersebut dengan mengeluarkan surat penangguhan Nomor:
SPPP/75/X/2015/Reskrim, tanggal 17 Oktober 2015. Selain itu juga dibuatkan
wajib lapor diri dengan Nomor: SWLD/112/X/2015/Reskrim, tanggal 17 Oktober
2015.
legenda rampok tersebut dengan mengeluarkan surat penangguhan Nomor:
SPPP/75/X/2015/Reskrim, tanggal 17 Oktober 2015. Selain itu juga dibuatkan
wajib lapor diri dengan Nomor: SWLD/112/X/2015/Reskrim, tanggal 17 Oktober
2015.
“Fakta tersangka Ramlan tidak melakukan wajib lapor
selama 2 kali berturut-turut. Lalu diterbitkan DPO tanggal 25 Oktober 2015,”
kata Rikwanto.
selama 2 kali berturut-turut. Lalu diterbitkan DPO tanggal 25 Oktober 2015,”
kata Rikwanto.
Sementara dua rekan gembong rampok tersebut, tambah
Rikwanto, sudah dilakukan tahap dua ke kejaksaan pada November 2016.
Rikwanto, sudah dilakukan tahap dua ke kejaksaan pada November 2016.
Alfins Bernius Sinaga juga Ditembak Polisi
Polisi mengangkap satu orang lagi yang terlibat dalam
perampokan sadis di Pulomas Residence, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Pelaku terakhir yang ditangkap adalah Alfins Bernius Sinaga.
perampokan sadis di Pulomas Residence, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur.
Pelaku terakhir yang ditangkap adalah Alfins Bernius Sinaga.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Herianto
Adi Nugroho mengungkapkan, Alfins berperan sebagai joki atau sopir komplotan
perampok yang menyasar rumah mewah milik Dodi Triono di Pulomas Residence,
Kayuputih Pulogadung, Jakarta Timur itu Senin (26/12).
Adi Nugroho mengungkapkan, Alfins berperan sebagai joki atau sopir komplotan
perampok yang menyasar rumah mewah milik Dodi Triono di Pulomas Residence,
Kayuputih Pulogadung, Jakarta Timur itu Senin (26/12).
Tim buru sergap polisi yang terdiri dari Polda Metro
Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok yang dipimpin oleh AKBP Hendy F
Kurniawan dan AKBP Herry Heryawan membekuk Alfins di Villamas Indah blok C,
Bekasi Utara, Rabu (28/12) selepas salat magrib. Namun, polisi terpaksa
melumpuhkan Alfins dengan peluru.
Jaya, Polres Jakarta Timur dan Polres Depok yang dipimpin oleh AKBP Hendy F
Kurniawan dan AKBP Herry Heryawan membekuk Alfins di Villamas Indah blok C,
Bekasi Utara, Rabu (28/12) selepas salat magrib. Namun, polisi terpaksa
melumpuhkan Alfins dengan peluru.
“Kami melakukan tindakan tegas dan terukur bagi pelaku
yang melawan petugas,” kata dia, Rabu (28/12).
yang melawan petugas,” kata dia, Rabu (28/12).
Alfins merupakan sopir mobil Suzuki Ertiga yang membawa
Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang dan Yus Pane saat menyatroni rumah Dodi
pada Senin (26/12). Kawanan itu lantas menyekap seluruh penghuni di rumah Dodi
dalam kamar mandi sempit.
Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang dan Yus Pane saat menyatroni rumah Dodi
pada Senin (26/12). Kawanan itu lantas menyekap seluruh penghuni di rumah Dodi
dalam kamar mandi sempit.
Akibatnya, enam orang termasuk Dodi dan dua putrinya
meninggal akibat kehabisan oksigen. Sedangkan lima orang lainnya selamat setelah pintu
kamar mandi dibuka pada Selasa (27/12) pagi.
meninggal akibat kehabisan oksigen. Sedangkan lima orang lainnya selamat setelah pintu
kamar mandi dibuka pada Selasa (27/12) pagi.
Ramlan dan Erwin sudah terlebih dulu ditangkap di Bekasi.
Namun, Ramlan meregang nyawa setelah kehabisan darah akibat peluru petugas.
Seiring tertangkapnya Alfins, kini masih satu pelaku lagi yang diburu. Yakni
Yus Pane.
Namun, Ramlan meregang nyawa setelah kehabisan darah akibat peluru petugas.
Seiring tertangkapnya Alfins, kini masih satu pelaku lagi yang diburu. Yakni
Yus Pane.
Murni Perampokan
Pembunuhan sadis terhadap satu keluarga Dodi Triyono di
Kawasan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya terkuak motifnya.
Kawasan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya terkuak motifnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol, M Iriawan mengatakan, motif
pembunuhan itu bukan karena dendam atau pun persaingan bisnis. Tapi murni
perampokan yang disertai tindak kekerasan.
pembunuhan itu bukan karena dendam atau pun persaingan bisnis. Tapi murni
perampokan yang disertai tindak kekerasan.
“Jelas itu perampokan disertai penyekapan dan
pembunuhan,” ujar Iriawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (28/12).
pembunuhan,” ujar Iriawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (28/12).
Karenanya, Iriawan membantah kalau pelaku pembunuhan satu
keluarga itu adalah berasal dari orang suruhan. Karena mereka terbukti
menggambil barang berharga milik korban. “Bukan pembunuh bayaran,”
katanya.
keluarga itu adalah berasal dari orang suruhan. Karena mereka terbukti
menggambil barang berharga milik korban. “Bukan pembunuh bayaran,”
katanya.
Adapun sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan
aparat kepolisian, empat handphone, satu tas cokelat, topi abu-abu, jam tangan
merek Rolex, empat lembar uang Thailand,
uang Dolar Amerika Serikat dan uang Rupiah dengan total Rp 9,3 juta. Barang
bukti yang diamankan pihak kepolisian, Iriawan menduga salah satunya ada barang
berharga milik Dodi. “Diantaranya diambil dari rumah korban,”
pungkasnya.
aparat kepolisian, empat handphone, satu tas cokelat, topi abu-abu, jam tangan
merek Rolex, empat lembar uang Thailand,
uang Dolar Amerika Serikat dan uang Rupiah dengan total Rp 9,3 juta. Barang
bukti yang diamankan pihak kepolisian, Iriawan menduga salah satunya ada barang
berharga milik Dodi. “Diantaranya diambil dari rumah korban,”
pungkasnya.
5 Fakta Tentang Ramlan Butarbutar
Perampokan sadis di Pulomas Residence, Kayuputih,
Pulogadung, Jakarta Timur membuat heboh masyarakat. Selain pelaku yang sadis
dalam beraksi, korban pun ternyata bukan orang sembarangan.
Pulogadung, Jakarta Timur membuat heboh masyarakat. Selain pelaku yang sadis
dalam beraksi, korban pun ternyata bukan orang sembarangan.
Hal ini diketahui oleh keterangan para tetangga korban.
Di mana, korban disebut memiliki kedekatan Presiden Joko Widodo, dia juga
adalah kolektor mobil mewah dan berprofesi sebagai arsitektur.
Di mana, korban disebut memiliki kedekatan Presiden Joko Widodo, dia juga
adalah kolektor mobil mewah dan berprofesi sebagai arsitektur.
Tapi yang terparah adalah pelaku, mereka adalah Ramlan
Butarbutar, Erwin Situmorang, Yus Pane dan Alfins Bernius Sinaga.
Butarbutar, Erwin Situmorang, Yus Pane dan Alfins Bernius Sinaga.
Ketua dari kelompok ini adalah Ramlan Butarbutar alias
Porkas alias Kapten. Dia adalah yang tersadis di kelompok ini. Berikut sejumlah
rangkumannya.
Porkas alias Kapten. Dia adalah yang tersadis di kelompok ini. Berikut sejumlah
rangkumannya.
Sempat Todongkan Senjata
Ramlan sudah tak lagi muda, usainya sudah kepala lima, namun dia tetaplah
beringas dalam dunia kejahatan. Terbaru, sasarannya adalah kediaman Dodi
Triono.
beringas dalam dunia kejahatan. Terbaru, sasarannya adalah kediaman Dodi
Triono.
Dia masuk pertama ke rumah korban, ketika itu pagar tak
terkunci. Dan yang pertama ditodong pelaku adalah sopir korban. Masuk ke dalam
rumah, Ramlan juga menodongkan senjata ke para pembantu korban. Ketika itu,
Dodi belum sampai di rumahnya.
terkunci. Dan yang pertama ditodong pelaku adalah sopir korban. Masuk ke dalam
rumah, Ramlan juga menodongkan senjata ke para pembantu korban. Ketika itu,
Dodi belum sampai di rumahnya.
Pincang dan Berpenyakit Ginjal
Selain usianya yang tak lagi muda, Ramlan juga pincang
saat berjalan. Ini terlihat dari rekaman CCTV rumah Dodi. Dia bahkan ada
riwayat penyakit ginjal.
saat berjalan. Ini terlihat dari rekaman CCTV rumah Dodi. Dia bahkan ada
riwayat penyakit ginjal.
Meski pincang, tak mengurangi keberanian Ramlan dalam
beraksi. Dengan gagahnya, residivis kasus perampokan ini menenteng senjata dan
mengarahkan ke kepala para korban, meski tidak ditembakan.
beraksi. Dengan gagahnya, residivis kasus perampokan ini menenteng senjata dan
mengarahkan ke kepala para korban, meski tidak ditembakan.
Dominan Memasukan Korban ke Dalam Kamar Mandi
Sebagai ketua dari kelompok, Ramlan memanglah dominan,
baik dalam perencanaan dan pelaksanaan. Menurut keterangan para korban yang
selamat, Ramlan adalah yang paling sering memasukan korban ke dalam kamar mandi
berukuran 2 x 1 meter itu. Di kamar mandi tanpa ventilasi itulah sebelas orang
disekap dan enam di antaranya meninggal di situ.
baik dalam perencanaan dan pelaksanaan. Menurut keterangan para korban yang
selamat, Ramlan adalah yang paling sering memasukan korban ke dalam kamar mandi
berukuran 2 x 1 meter itu. Di kamar mandi tanpa ventilasi itulah sebelas orang
disekap dan enam di antaranya meninggal di situ.
Di Kalangan Teman, Ramlan Dianggap Baik
Enam bulan terakhir, Ramlan bekerja sebagai sopir angkot.
Dia bekerja dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB di sekitaran Bekasi dan
Pulogadung. Para rekan Ramlan mengaku kaget
dengan tertangkapnya dia. Bahkan, Ramlan meninggal karena kehabisan darah.
Dia bekerja dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB di sekitaran Bekasi dan
Pulogadung. Para rekan Ramlan mengaku kaget
dengan tertangkapnya dia. Bahkan, Ramlan meninggal karena kehabisan darah.
Di mata rekan kerja, kelakuan Ramlan tak ada yang aneh.
Dalam hal setoran pun, Ramlan tak pernah kurang. Bahkan, rekan Ramlan tak
menyangka dia ditangkap, mengingat kondisi tubuhnya yang pincang.
Dalam hal setoran pun, Ramlan tak pernah kurang. Bahkan, rekan Ramlan tak
menyangka dia ditangkap, mengingat kondisi tubuhnya yang pincang.
Bukan Nama Baru dalam Kasus Perampokan Rumah Mewah
Dalam kasus perampokan, nama Ramlan Butar-butar bukanlah
hal baru. Beberapa tahun silam, dia ditangkap karena kasus serupa. Bahkan,
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mengenali, dengan pelaku setelah
melihat rekaman CCTV dan melihat nama.
hal baru. Beberapa tahun silam, dia ditangkap karena kasus serupa. Bahkan,
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mengenali, dengan pelaku setelah
melihat rekaman CCTV dan melihat nama.
Pada 2015, dia ditangkap atas kasus perampokan di
Perumahan Griya Telaga Permai Tapos, Depok, Jawa Barat. Dan setiap beraksi,
Ramlan memang selalu mempersenjatai diri dengan senjata api atau senjata tajam.
(mag-2/adz/iil/JPG/dtc/pojoksatu/int)
Perumahan Griya Telaga Permai Tapos, Depok, Jawa Barat. Dan setiap beraksi,
Ramlan memang selalu mempersenjatai diri dengan senjata api atau senjata tajam.
(mag-2/adz/iil/JPG/dtc/pojoksatu/int)