TAPTENG- Warga di Onan Pinangsori seketika heboh saat ditemukan sesosok mayat di dalam karung plastik, Kamis (8/12) sekira pukul 09:00 WIB. Diduga, karung plastik itu digunakan korban untuk selimutnya sebelum meninggal dunia.
Seketika, warga pun berkerumun di onan (pasar) yang berada di Kelurahan Pinangbaru, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) itu. Informasi dihimpun, mayat berjenis kelamin laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh warga setempat, M br Panjaitan, yang hendak berjualan di lokasi itu.
Melihat sosok mayat itu, M br Panjaitan langsung memberitahukannya kepada Kepala Lingkungan IV, Kelurahan Pinangbaru Saut Silalahi. Mendapat informasi itu, Saut bersama warga sekitar langsung berbondong-bondong menuju tempat kejadian perkara (TKP) sembari meneruskan informasi itu kepada aparat Polsek Pinangsori.
Mayat yang telah terbujur kaku itu belakangan diketahui bernama Timon Simatupang (35), warga Kelurahan Pinangbaru. Warga sekitar lokasi mengatakan bahwa selama ini korban diketahui mengalami penyakit kejiwaan.
Erwin Sigalingging, warga sekitar mengatakan bahwa korban setiap hari berada di sekitar lokasi onan. Namun korban tidak pernah mengganggu. Apalagi, warga juga mengenal korban. Warga sekitar pun kerap memberi makanan dan pakaian kepada korban semasa hidupnya.
“Setiap hari korban selalu berada di tempat ini menghabiskan hari-harinya. Kemungkinan korban menderita penyakit akibat sering mengonsumsi makanan-makanan basi,” ujar Erwin Sigalingging.
Terpisah, Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi melalaui Kapolsek Pinangsori AKP Lumumba Siregar membenarkan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki itu.
Dia menuturkan, korban ditemukan di dalam karung plastik dengan bagian kepala tidak tertutupi. Diduga karung palstik tersebut dipergunakan korban sebagai selimut, saat hendak tidur.
“Dari hasil olah TKP tim identifikasi Polres Tapteng dan hasil visum petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Lumumba.
Lebih lanjut dikatakan, setelah melakukan olah TKP, korban selanjutnya diserahkan kepada keluarga, yang juga merupakan warga Kelurahan Pinangbaru.
Penemuan mayat ini adalah yang ketiga kali dalam kurun waktu sebulan ini di wilayah Sibolga-Tapteng. Sebelumnya, pada 9 November lalu, sesosok mayat ditemukan seorang murid SD yang hendak buang air kecil ke tepi sungai di Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan. Begitu melihat mayat tersebut, anak bernama itu Hafifi langsung berteriak memanggil warga.
Tak lama warga pun berdatangan. Mayat pria tua yang berprofesi yang belakangan diketahui bernama Tagoli Mendrofa (83) adalah seorang tukang becak, warga Jalan Eben Ezer, Kelurahan Aek Parombunan. Warga menduga, korban tewas akibat terpeleset saat mengambil buah nangka yang berada di sebelah rumahnya.
Tak lama setelah itu, sesosok mayat perempuan juga ditemukan di Terminal Sibolga, Jalan Patuan Anggi, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, 20 November lalu. Di lengan kiri korban, ada tato menyerupai gambar bunga.
Korban yang belakangan diketahui bernama Wardini (45) ini kesehariannya bekerja sebagai penjual kain bekas (monza). Almarhumah juga diketahui tinggal tidak menetap, namun selalu berada di sekitar terminal Sibolga.
Warga setempat yang pertama kali mengetahui almarhumah sudah tidak bernyawa lagi mengatakan kalau almarhumah sudah 5 hari terakhir tidak dapat lagi bergerak dari tempat tidurnya karena sakit yang dideritanya. (dh/doc/ara/ma/int)