RANTAU- Para petani di Labuhanbatu meyambut harga
getah (karet) mulai mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp8 ribu per kg di
tingkat pengepul.
getah (karet) mulai mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp8 ribu per kg di
tingkat pengepul.
Meski kenaikan harga itu tidak terlalu signifikan, kenaikan
harga sekitar Rp 2 ribu per kg setidaknya dapat membuat petani gatah
bersemangat di akhir tahun 2016. Ahmad (27), salah seorang penderes di
Kecamatan Silangkitang mengatakan, harga gatah yang mereka jual ke pengepul
sekarang dihargai antara Rp7500 dan Rp8 ribu per kilogram sesuai tingkat kadar
air getah.
harga sekitar Rp 2 ribu per kg setidaknya dapat membuat petani gatah
bersemangat di akhir tahun 2016. Ahmad (27), salah seorang penderes di
Kecamatan Silangkitang mengatakan, harga gatah yang mereka jual ke pengepul
sekarang dihargai antara Rp7500 dan Rp8 ribu per kilogram sesuai tingkat kadar
air getah.
“Sekitar dua bulan lalu harganya masih sekitar Rp 6 ribu per
kg. Bahkan sempat terpuruk di harga Rp3500 per kilogram. Alhamdulillah
sekarang naik,” kata Ahmad, Rabu (13/12).
kg. Bahkan sempat terpuruk di harga Rp3500 per kilogram. Alhamdulillah
sekarang naik,” kata Ahmad, Rabu (13/12).
Ia mengaku dengan kenaikan harga getah itu, membuatnya
merasa senang, karena sudah mulai beranjak naik. Sebab, dalam kurun dua tahun terakhir harga
getah terus mengalami penurunan. Bahkan, banyak diantara penderes memilih beralih
profesi untuk mencari pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga.
merasa senang, karena sudah mulai beranjak naik. Sebab, dalam kurun dua tahun terakhir harga
getah terus mengalami penurunan. Bahkan, banyak diantara penderes memilih beralih
profesi untuk mencari pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga.
“Walaupun naiknya masih sedikit, kami tetap bersyukur.
Mudah-mudahan ini menjadi pertanda harga karet bakal kembali tinggi,” harapnya.
Mudah-mudahan ini menjadi pertanda harga karet bakal kembali tinggi,” harapnya.
Menurut Akhmad, sebelumnya ia sempat merasa malas menyadap
karet, lantaran terus terpuruknya harga karet. Hingga, ia berpikiran menyadap
karet hanya mendapatkan lelah, tak sebanding dengan pendapatan yang diterima.
“Kenaikan ini sebenarnya masih rendah, tapi setidaknya dapat menimbulkan semangat
kami untuk terus menyadap. Kalau dulu sampai Rp20 ribu per kg,” ujarnya.
karet, lantaran terus terpuruknya harga karet. Hingga, ia berpikiran menyadap
karet hanya mendapatkan lelah, tak sebanding dengan pendapatan yang diterima.
“Kenaikan ini sebenarnya masih rendah, tapi setidaknya dapat menimbulkan semangat
kami untuk terus menyadap. Kalau dulu sampai Rp20 ribu per kg,” ujarnya.
Sementara, salah seorang pengepul getah di Rantauprapat,
Sunarto alias Ahui menyatakan, kenaikan itu cukup berarti baginya karena
penderes sudah mulai banyak yang menyadap karet.
Sunarto alias Ahui menyatakan, kenaikan itu cukup berarti baginya karena
penderes sudah mulai banyak yang menyadap karet.
“Mudah-mudahan harganya makin naik, supaya dipelelangan
getah makin ramai,”ungkapnya.
getah makin ramai,”ungkapnya.
Ia menyatakan, harga getah ditempat pelelangan cukup
bervariasi sesuai tingkat rendahnya kandungan air getah yang akan dilelang.
Untuk saat ini harga di tingkat lelang antara Rp8000 sampai Rp9 ribu per
kilogram. Sedangkan harga ditingkat pabrik, ia menjualnya sekitar Rp18 ribu per
kilogram. “Itu tingkat rotering (kadar air dan sampah) sudah
nol,”tukasnya.
bervariasi sesuai tingkat rendahnya kandungan air getah yang akan dilelang.
Untuk saat ini harga di tingkat lelang antara Rp8000 sampai Rp9 ribu per
kilogram. Sedangkan harga ditingkat pabrik, ia menjualnya sekitar Rp18 ribu per
kilogram. “Itu tingkat rotering (kadar air dan sampah) sudah
nol,”tukasnya.
Ahui mengaku, meskipun Rp18 ribu harga getah ditingkat
pabrik, itu sudah setara dengan Rp8 ribu di tingkat lelang, karena karet yang
dibelinya masih terdapat kadar air yang tinggi dan bahkan sampah bekas
penyadapan ada yang dimasukkan ke dalam getah.
pabrik, itu sudah setara dengan Rp8 ribu di tingkat lelang, karena karet yang
dibelinya masih terdapat kadar air yang tinggi dan bahkan sampah bekas
penyadapan ada yang dimasukkan ke dalam getah.
“Saya lihat meskipun sedikit kenaikan harga karet,
sudah ramai sekarang orang berbelanja di kota (Rantauprapat). Beli kenderaan
pun sudah mulai bergairan,” tandasnya. (nik/rah/ma/int)
sudah ramai sekarang orang berbelanja di kota (Rantauprapat). Beli kenderaan
pun sudah mulai bergairan,” tandasnya. (nik/rah/ma/int)