KISARAN- Zulpan
Marpaung alias Budi (52) kaget bukan kepalang ketika petugas kepolisian datang
menemuinya malam-malam. Jantungnya pun makin berdetak tidak beraturan saat
polisi menyaksikannya langsung saat menyuling gas dari elpiji 3 kilogram ke
tabung berukuran 12 kilogram.
Marpaung alias Budi (52) kaget bukan kepalang ketika petugas kepolisian datang
menemuinya malam-malam. Jantungnya pun makin berdetak tidak beraturan saat
polisi menyaksikannya langsung saat menyuling gas dari elpiji 3 kilogram ke
tabung berukuran 12 kilogram.
Wajahnya seketika berubah pucat. Apalagi sejumlah petugas
dari Polres Asahan, langsung merangsek ke dalam rumah yang beralamat di Jalan
Seriti, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran, tersebut. Melihat ada petugas
kepolisian, warga pun berdatangan ke lokasi.
dari Polres Asahan, langsung merangsek ke dalam rumah yang beralamat di Jalan
Seriti, Kelurahan Gambir Baru, Kecamatan Kisaran, tersebut. Melihat ada petugas
kepolisian, warga pun berdatangan ke lokasi.
Saat itu, petugas mengamankan sejumlah gas elpiji 3 kg dan
memuatnya ke dalam mobil double kabin. Sebagian dimuat ke becak barang.
Selanjutnya seluruh gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut gas melon itu
dibawa ke Mapolres Asahan.
memuatnya ke dalam mobil double kabin. Sebagian dimuat ke becak barang.
Selanjutnya seluruh gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut gas melon itu
dibawa ke Mapolres Asahan.
Kasat Intelkam Polres Asahan AKP Rohot P Nainggolan
menerangkan, ketika dilakukan penggerebekan, Zulpan sedang menyuling gas dari
tabung berukuran 3 kilogram ke tabung 12 kilogram.
menerangkan, ketika dilakukan penggerebekan, Zulpan sedang menyuling gas dari
tabung berukuran 3 kilogram ke tabung 12 kilogram.
‘’Barang bukti tabung gas 12 kilogram, mungkin ada 2 tabung
yang kosong. Itu berarti tadi kami datang, Zulpan sedang mengisi tabung gas 12
kilogram yang ke-9 dari 11 tabung gas 12 kilo,” sebut Nainggolan.
yang kosong. Itu berarti tadi kami datang, Zulpan sedang mengisi tabung gas 12
kilogram yang ke-9 dari 11 tabung gas 12 kilo,” sebut Nainggolan.
Ia menyebutkan, barang bukti yang diamankan ada 11 tabung
gas ukuran 12 kilogram, sebanyak 45 tabung gas 3 kg. Barang bukti lain yang
turut diamankan; ada 1 unit obeng, 1 unit tang, 1 unit pisau carter, 1 unit
gunting, 2 karung goni bekas beras 10 kg, es batu 2 plastik berukuran 1
kilogram, 2 unit alat pelangsir dari tabung gas 12 kg ke tabung berukuran 3 kg
(sumbu kuningan, red).
gas ukuran 12 kilogram, sebanyak 45 tabung gas 3 kg. Barang bukti lain yang
turut diamankan; ada 1 unit obeng, 1 unit tang, 1 unit pisau carter, 1 unit
gunting, 2 karung goni bekas beras 10 kg, es batu 2 plastik berukuran 1
kilogram, 2 unit alat pelangsir dari tabung gas 12 kg ke tabung berukuran 3 kg
(sumbu kuningan, red).
Nainggolan mengatakan, penggerebekan dilakukan berdasarkan
laporan dari masyarakat. Menurut informasi yang mereka peroleh menyebutkan
bahwa hampir setiap malam ada kegiatan pengoplosan gas. Caranya, gas dari
tabung melon disuling ke tabung elpiji berukuran 12 kg. Setelah itu, tabung
elpiji 12 kg dijual ke pasar.
laporan dari masyarakat. Menurut informasi yang mereka peroleh menyebutkan
bahwa hampir setiap malam ada kegiatan pengoplosan gas. Caranya, gas dari
tabung melon disuling ke tabung elpiji berukuran 12 kg. Setelah itu, tabung
elpiji 12 kg dijual ke pasar.
‘’Dari tabung 3 kilogram dimasukkan ke tabung 12 kilogram,
itu kan tidak
boleh,” pungkas Nainggolan.
itu kan tidak
boleh,” pungkas Nainggolan.
‘’Ini yang rugi masyarakat ekonomi bawah,” ujarnya lagi.
Ia menerangkan bahwa gas elpiji 3 kg merupakan barang
subsidi pemerintah, yang peruntukannya untuk masyarakat ekonomi bahwa.
Sementara gas elpiji 12 kg untuk masyarakat ekonomi atas.
subsidi pemerintah, yang peruntukannya untuk masyarakat ekonomi bahwa.
Sementara gas elpiji 12 kg untuk masyarakat ekonomi atas.
‘’Kita sering mendenngar keluhan masyarakat bahwa gas 3 kg
tidak ada di pasaran,” ucap Nainggolan, sambil menghitung jumlah tabung gas
yang diamankan dari lokasi.
tidak ada di pasaran,” ucap Nainggolan, sambil menghitung jumlah tabung gas
yang diamankan dari lokasi.
Kepada petugas, Zulpan mengakui perbuatannya telah mengoplos
selama sebulan. Namun dia mengaku hanya pekerja dengan upah setiap 10 tabung
gas ukuran 12 kilogram dibayar sebesar Rp40 ribu. Dalam sehari, ia mendapat
jatah mengisi 11 tabung gas 12 kilogram kosong dan 45 tabung gas 3 kilogram
yang berisikan gas.
selama sebulan. Namun dia mengaku hanya pekerja dengan upah setiap 10 tabung
gas ukuran 12 kilogram dibayar sebesar Rp40 ribu. Dalam sehari, ia mendapat
jatah mengisi 11 tabung gas 12 kilogram kosong dan 45 tabung gas 3 kilogram
yang berisikan gas.
Ia menyebutkan, modal per tabung 3 kilogram Rp16 ribu di
agen. Untuk mengisi 1 tabung 12 kilogram hampir 4 tabung 3 kilogram. Hal itu
karena tidak semua isi gas 3 kilogram keluar semua ke dalam tabung gas 12
kilogram.
agen. Untuk mengisi 1 tabung 12 kilogram hampir 4 tabung 3 kilogram. Hal itu
karena tidak semua isi gas 3 kilogram keluar semua ke dalam tabung gas 12
kilogram.
Zulpan menjelaskan cara kerjanya. Ia menerangkan, tabung gas
12 kilogram pada bagian atas diletakkan goni beras 10 kilogram yang telah
didesain agar esok batu tidak jatuh. Kemudian sumbu kuningan dipasangkan dengan
dibantu tang dan obeng. Selanjutnya, muncung tabung gas 3 kilogram dipertemukan
dengan tabung gas 12 kilogram.
12 kilogram pada bagian atas diletakkan goni beras 10 kilogram yang telah
didesain agar esok batu tidak jatuh. Kemudian sumbu kuningan dipasangkan dengan
dibantu tang dan obeng. Selanjutnya, muncung tabung gas 3 kilogram dipertemukan
dengan tabung gas 12 kilogram.
Informasi diperoleh, setelah itu, elpiji 12 kg akan dijual
kembali ke pasar dengan harga non subsidi.
(mag1/dro/ma/int)
kembali ke pasar dengan harga non subsidi.
(mag1/dro/ma/int)