kurun waktu Januari – November 2016 di Kabupaten Labuhanbatu.
Padahal tahun 2015 lalu, jumlah positif HIV di Kabupaten Labuhanbatu hanya
sekitar 16 orang sesuai hasil pemeriksaan kepada sejumlah orang yang cukup
rentan tertular penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(P2PPL) Dinas Kesehatan Labuhanbatu Edi Tatam mengatakan, untuk tahun 2015
Jumlah kasus HIV positip sebanyak 16 orang. Diantaranya 9 laki-laki dan 7
perempuan. Namun pada tahun 2016 dari Januari sampai dengan September, jumlah
positif HIV itu bertambah menjadi 21 orang yakni, 14 laki-laki dan 7 perempuan.
“Memang dari hasil pemeriksaan itu terdapat tren peningkatan. Biasanya
dari jumlah itu bisa lebih banyak lagi jumlah penderita dari angka sebenarnya,
sebab penderita HIV/AIDS ini seperti gunung es,” kata Edi Tatam.
Dia menjelaskan, sejak tahun 2009 sampai September 2016, jumlah HIV positip di
Kabupaten Labuhanbatu sebanyak 111 orang. Mereka adalah, 69 laki-laki dan 42
perempuan. Sedangkan diantara jumlah itu, 27 orang meninggal dunia, laki-laki
23 orang dan 4 perempuan.
Maka itu, kegiatan sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan diantaranya,
mobile ke populasi kunci, ibu hamil, pemeriksaan HIV pada penderita TB paru,
pemeriksaan HIV untuk pasien IMS, penyuluhan HIV ke sekolah, serta pemeriksaan
sero darah di lapas.
Terpisah, Wakil Sekretaris Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kabupaten
Labuhanbatu, Yeva Yusuf menyatakan, kasus penyakit HIV/AIDS di Labuhanbatu
ditenggarai penderitanya cendrung meningkat setiap tahun, sehingga penularan
penyakit mematikan itu perlu diwaspadai.
Menurutnya, kasus itu dipicu akibat dari hubungan berganti-ganti pasangan
(heteroseksual) dalam pergaulan di masyarakat.
“Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit itu, kiranya perlu penguatan
sosialisasi dampak dan akibat dari sex bebas, tidak diskriminasi dan menyiapkan
program peningkatan kesadaran akan bahayanya penyakit itu di masyarakat,”
ungkapnya.
Eva mengatakan, meningkatnya penularan virus HIV AIDS bisa dibawa dari luar
Kabupaten Labuhanbatu, karena daerah ini merupakan kawasan strategis untuk
istirahat bagi pekerja transportasi yang melewati jalan lintas Sumatera
(Jalinsum).
Sementara, Pelaksana Program Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Kabupaten
Labuhanbatu mengatakan, dalam memperingati
hari AIDS sedunia yang jatuh 1 Desember, pihaknya melakukan sosialisasi
tentang bahaya AIDS, baik itu melalui penyebaran brosur dan pemberian bunga
kepada masyarakat.
“Memang anggaran kami sangat minim tahun ini, tetapi dengan keterbatasan
itu, kami tetap mengupayakan oftimal agar bahaya HIV AIDS itu tersosialisasi.
Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatiannya,” tandasnya.
(Nik/ma/int)