SERGAI– Ditinggal orang
tuanya di rumah sendirian, Jumini (11) putri sulung pasangan Abu Rizal (34) dan
Tri Wahyuni (37) warga Dusun I, Desa Marihat Dolok, Kecamatan Bintang Bayu,
Sergai tewas terpanggang setelah rumah semi permanen terbakar, Kamis pagi
(1/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
tuanya di rumah sendirian, Jumini (11) putri sulung pasangan Abu Rizal (34) dan
Tri Wahyuni (37) warga Dusun I, Desa Marihat Dolok, Kecamatan Bintang Bayu,
Sergai tewas terpanggang setelah rumah semi permanen terbakar, Kamis pagi
(1/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Informasi diperoleh koran ini, sebelum kejadian korban
yang mengidap keterbelakangan mental juga mengidap sakit ayan, dan seperti
biasanya remaja malang
itu ditinggal sendirian di dalam rumah.
yang mengidap keterbelakangan mental juga mengidap sakit ayan, dan seperti
biasanya remaja malang
itu ditinggal sendirian di dalam rumah.
“Kami melihat ada kepulan asap dari arah rumah milik
keluarga Abu Rizal. Banyak warga yang mendekati. Dan tiba tiba api mulai
membesar dan cepat menjalar ke seluruh bangunan semi permanen tersebut,” terang
Kepala Desa Marihat Dolok Pendi Sitepu (40) didampingi istrinya Misnah (37)
saksi yang pertama kali mengetahui peristiwa tersebut kepada koran ini.
keluarga Abu Rizal. Banyak warga yang mendekati. Dan tiba tiba api mulai
membesar dan cepat menjalar ke seluruh bangunan semi permanen tersebut,” terang
Kepala Desa Marihat Dolok Pendi Sitepu (40) didampingi istrinya Misnah (37)
saksi yang pertama kali mengetahui peristiwa tersebut kepada koran ini.
Melihat itu, warga pun berdatangan memadamkan api dengan
alat seadanya, karena api begitu cepat menjalar akhirnya bangunan rumah itu
habis terbakar, menyisakan kayu yang telah menjadi arang.
alat seadanya, karena api begitu cepat menjalar akhirnya bangunan rumah itu
habis terbakar, menyisakan kayu yang telah menjadi arang.
Tragisnya, saat api mulai padam sosok korban ditemukan
dalam posisi duduk disudut dapur, kondisinya hangus dan tak bernyawa.
Mengetahui hal itu, kedua orang tuanya, Abu yang bekerja sebagai tukang
bangunan, dan ibunya bekerja membantu
berjualan di kantin di SMK Negeri Bintang Bayu hanya bisa menangis sedih.
dalam posisi duduk disudut dapur, kondisinya hangus dan tak bernyawa.
Mengetahui hal itu, kedua orang tuanya, Abu yang bekerja sebagai tukang
bangunan, dan ibunya bekerja membantu
berjualan di kantin di SMK Negeri Bintang Bayu hanya bisa menangis sedih.
Salah seorang tetangga, Zainuddin (45) menyebutkan bahwa
rumah itu adalah milik Syahri Syahputra
yang ditumpangi keluarga malang
itu. Karena terbuat dari bahan kayu sehhingga mudah sekali terbakar.
rumah itu adalah milik Syahri Syahputra
yang ditumpangi keluarga malang
itu. Karena terbuat dari bahan kayu sehhingga mudah sekali terbakar.
“Kami tidak mengetahaui kalau didalam ada Jumini.Setelah
api mulai membesar baru diketahui ternyata korban ada di dalam rumah,” ujar
Zainuddin.Ditambahkannya, bahwa warga
juga kerap mengingatkan Abu dan Istrinya kalau Jumini yang juga bisu gemar
bermain api.
api mulai membesar baru diketahui ternyata korban ada di dalam rumah,” ujar
Zainuddin.Ditambahkannya, bahwa warga
juga kerap mengingatkan Abu dan Istrinya kalau Jumini yang juga bisu gemar
bermain api.
Syamsul Bahri (60) kakek korban dirumah duka mengatakan
Jumini dan adiknya biasa dititipkan orang tuanya kalau mau berangkat bekerja.
Disebutkannya, ibu korban tidak mengetahui kalau korban keluar rumah secara
diam diam.
Jumini dan adiknya biasa dititipkan orang tuanya kalau mau berangkat bekerja.
Disebutkannya, ibu korban tidak mengetahui kalau korban keluar rumah secara
diam diam.
“Gimanalah kondisi cucuku menderita keterbelakangan mental dan bisu sulit juga
mengontrolnya, sementara itu orang tuanya sibuk mencari nafkah memenuhi
kebutuhan sehari hari,” Syamsul sedih.
mengontrolnya, sementara itu orang tuanya sibuk mencari nafkah memenuhi
kebutuhan sehari hari,” Syamsul sedih.
Sementara itu, Polsek Kotarih mengungkapkan bahwa menurut
keterangan saksi-saksi dari tetangga korban yang memiliki penyakit ayan gemar
bermain api dan air dan selalu ditinggalkan sendirian dan dikunci dari luar.
keterangan saksi-saksi dari tetangga korban yang memiliki penyakit ayan gemar
bermain api dan air dan selalu ditinggalkan sendirian dan dikunci dari luar.
“Satu korban jiwa, dan kerugian mencapai puluhan juta.
Namun belum diketahui pasti penyebabnya dan masih proses penyelidikan,” terang
anggota Polsek Kotarih, Bripka M.Arifin kepada POSMETRO.
Namun belum diketahui pasti penyebabnya dan masih proses penyelidikan,” terang
anggota Polsek Kotarih, Bripka M.Arifin kepada POSMETRO.
Sementara itu, Camat Bintang Bayu Sariful Azhar,SH yang
mengetahui kejadian langsung kelokasi untuk memberikan dukungan moral kepada
keluarga korban dan juga memberikan bantuan berupa beras,mie instan,air mineral
dan lain-lain.
mengetahui kejadian langsung kelokasi untuk memberikan dukungan moral kepada
keluarga korban dan juga memberikan bantuan berupa beras,mie instan,air mineral
dan lain-lain.
“Kita prihatin atas kejadian ini dan berharap keluarga
korban tetap sabar dan kuat atas ujian berat ini,” ujarnya. Camat kemudian berkoordinasi dengan tim tanggap darurat BPBD
Sergai.
korban tetap sabar dan kuat atas ujian berat ini,” ujarnya. Camat kemudian berkoordinasi dengan tim tanggap darurat BPBD
Sergai.
Di rumah duka, kedua orang tua korban enggan untuk
diwawancarai koran ini, karena masih shock atas kejadian yang menimpanya.
Sedangkan korban sore tadi di kebumikan. (int)
diwawancarai koran ini, karena masih shock atas kejadian yang menimpanya.
Sedangkan korban sore tadi di kebumikan. (int)