tewas tertimbun tanah longsor di daerah perbukitan Dusun Masihi Desa Sei Raja
Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Adalah Doni Nasution (41), warga Dusun Sidomulio Desa Sei Raja, Kecamatan NA
lX-X dan Kartiman (70), warga Desa Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas,
Kabupaten Labura, tewas tertimbun longsor akibat tingginya curah hujan.
Informasi dihimpun, peristiwa longsor itu terjadi saat keduanya sedang
istrahat pada sebuah gubuk di lahan perkebunan yang ingin mereka buka.
Tiba-tiba tebing yang ada di sisi gubuk mereka longsor hingga menimpa keduanya.
“Saat sedang membuka Ladang di daerah Sungai Jabandol. Pada saat itu mereka
beristirahat di pondok, tiba-tiba tanah longsor menimpa pondok tersebut dan
merekapun tertimpa tanah, hingga tewas,” kata Kepala Dusun Masehi Jumroh Rambe
(41), Selasa (27/12).
Ditemui di Puskesmas Aek Kota Batu, salah seorang perempuan yang mengaku
istri korban terlihat menangis histeris di samping jasad korban. Kedua korban
bekerja membuka lahan pertanian di perbukitan itu degan cara menebang kayu.
“Karena hujan turun deras, mereka (korban) menghentikan pekerjaannya dan
beristirahat di gubuk yang berada di daerah lahan yang berbukit itu. Begitu
mereka beristirahat pada minggu malam, tiba-tiba dari atas gubuk tanah longsor
dan menghantam gubuk yang di tempati kedua korban,” jelas wanita tersebut.
Informasi tanah longsor itu diketahui saat pencari asam potong melintas dari
lokasi longsor tersebut. Pagi hari berangkat mencari asam potong, kedua petani
dan gubuk tersebut masih ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Naas, saat
melintas pulang, gubuk sudah tertimbun tanah longsor dan kedua petani tidak
ditemukan di sekitar perladangan tersebut.
“Pada Senin (26/12), masih ada berdiri gubuk dan tampak 2 petani mengimas
(membuka lahan). Begitu pulang, gubuk itu sudah tertimbun longsor dan
kedua petani itu tidak terlihat lagi,” jelas Mukti (29) dan Ali (40), warga
Masihi tersebut.
Curiga kedua petani itu tertimbun longsor, pencari asam potong kemudian
memberitahu informasi kejadian tanah longsor tersebut kepada warga. “Sebelumnya
kami sudah menduga kedua petani itu tertimbun longsor. Namun karena sudah malam
dan jarak lokasi kejadian cukup jauh sehingga diputuskan melakukan pencarian
pada keesokan harinya (Selasa),” terang Mukti.
Dijelaskan Mukti, pencarian dilakukan dengan berjalan kaki selama 2 jam ke
lokasi longsor. “Lokasi kejadian dapat ditempuh dengan 2 jam jalan kaki dari
perkampungan Masihi. Informasinya, kedua petani itu sudah 1 bulan bekerja di
lokasi. Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dan
kemudian dievakuasi ke Puskesmas Aek Kota Batu Kecamatan Na-IX-X Labura,”
tandas Mukti.
Setelah dibersihkan dan dilakukan pemeriksaan medis di Puskesmas, jasad
korban dibawa keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan. “Kedua petani
ditemukan tewas tertimbun longsor di perladangan,” ungkap Kapolres Labuhanbatu
AKBP Frido. (st/cad/rah/MA)