Umum Daerah (BLUD) RSUD Rantauprapat, yang mencapai belasan miliar rupiah,
tersimpan dalam rekening pribadi oknum pejabat di rumah sakit milik pemerintah
itu.
Anggota Komisi D DPRD Labuhanbatu, Ahyar Simbolon mengatakan, kalau dugaan
tindak penyelewengan sisa dana BLUD tersebut terungkap dalam Rapat Dengar
Pendapat (RDP) yang digelar bersama pihak manajemen RSUD pada Kamis (29/12)
siang.
Dimana dalam RDP tersebut, Direktur RSUD Rantauprapat dr Refail Capah
mengakui kalau rumah sakit yang dipimpinnya masih memiliki sisa dana BLUD
berkisar Rp10 miliar. Dana itupun, katanya, disimpan dalam rekening Bank
Mandiri.
Mendapat keterangan itu, Ahyar dan sejumlah anggota komisi D DPRD lainnya,
langsung melakukan sidak ke RSUD Rantauprapat untuk melihat bukti buku rekening
sisa dana BLUD dimaksud.
“Tapi sesampainya di rumah sakit, Refail Capah tak dapat menunjukkan
buku rekening rumah sakit yang kita minta. Alasannya pun tak jelas,”
ungkapnya.
Bahkan anehnya, saat berada di rumah sakit tersebut, Refail Capah malah
mengaku kalau sisa dana BLUD yang tersimpan bukan Rp10 miliar, melainkan mencapai
Rp16 miliar.
“Jadi jawaban direktur rumah sakit itu berbelit-berbelit, seakan ada
yang disembunyikan,” ujarnya.
Hal ini pun, kata Ahyar, semakin menguatkan kecurigaan adanya tindak
penyelewengan. Bahkan pihaknya mensinyalir kalau sisa dana BLUD yang mencapai
belasan miliar tersebut tidak disimpan dalam rekening rumah sakit,
melainkan disimpan dalam rekening pribadi oknum pejabat di RSUD
Rantauprapat.
“Sampai saat ini mereka tak bisa menunjukkan bukti buku rekening rumah sakit
yang kita minta. Jadi sangat wajar kan kalau kita curiga dana sisa BLUD itu
disimpan di rekening pribadi,” terangnya.
Pihaknya pun, lanjut Ahyar, akan terus mendalami persoalan ini. Termasuk
menyelidiki apakah keberadaan sisa dana BLUD tersebut telah dilaporkan atau
tidak ke Dinas PPKAD Labuhanbatu.
Sementara Direktur RSUD Rantauprapat dr Refail Capah yang dikonfirmasi
membenarkan adanya sisa dana BLUD RSUD Rantauprapat yang mencapai Rp16 miliar.
Namun Capah yang ditanya melalui sambungan telepon membantah jika dana belasan
miliar tersebut dikatakan telah disimpan dalam rekening pribadi.
“Uangnya dalam rekening rumah sakit. Bukan rekening pribadi. Totalnya
sekitar Rp16 miliar tersimpan di bank Mandiri,” terangnya.
Kepada wartawan, Refail Capah juga mengaku telah melaporkan keberadaan sisa
dana BLUD tersebut kepada pihak Dinas PPKAD Labuhanbatu. “Jadi sudah gak
ada masalah itu. Jadi gak usahlah pala diberitakan,” tandasnya. (Nik)