KISARAN- Pajar
Prianto SH, Anggota DPRD Asahan, merasa dilecehkan. Wibawanya serasa hilang
saat seorang staf Bappeda Asahan M Siregar, berani membentaknya.
Prianto SH, Anggota DPRD Asahan, merasa dilecehkan. Wibawanya serasa hilang
saat seorang staf Bappeda Asahan M Siregar, berani membentaknya.
Kejadian itu bermula sekitar pukul 11.30 WIB, Rabu (9/11).
Siang itu, Pajar Prianto berkunjung ke Kantor Bappeda Asahan. Setelah
memarkirkan kendaraannya, Pajar Prianto langsung bergegas ke ruangan Kantor
Bappeda.
Siang itu, Pajar Prianto berkunjung ke Kantor Bappeda Asahan. Setelah
memarkirkan kendaraannya, Pajar Prianto langsung bergegas ke ruangan Kantor
Bappeda.
Setelah menyampaikan maksud kedatangannya, oleh seorang staf
di Bappeda itu Pajar Prianto kemudian diarahkan bertemu langsung dengan M
Siregar, Staf Pengelolaan Data Bappeda Kabupaten Asahan.
di Bappeda itu Pajar Prianto kemudian diarahkan bertemu langsung dengan M
Siregar, Staf Pengelolaan Data Bappeda Kabupaten Asahan.
Akhirnya Pajar Prianto pun bertemu orang yang dia maksud.
Namanya M Siregar.
Namanya M Siregar.
Lalu, Pajar Prianto meminta tolong agar diperlihatkan apakah
usulan pembangunan jalan Pasar Baru menuju Tambun Tulang, masuk proyek tahun
anggaran 2017. Pajar Prianto bilang bahwa usulan itu sudah melalui Musrembang
pada Januari 2016 lalu.
usulan pembangunan jalan Pasar Baru menuju Tambun Tulang, masuk proyek tahun
anggaran 2017. Pajar Prianto bilang bahwa usulan itu sudah melalui Musrembang
pada Januari 2016 lalu.
‘’Itu skala prioritas masyarakat dan telah diusulkan melalui
Musrembang bulan Januari lalu,” kata Pajar Prianto ke M Siregar.
Musrembang bulan Januari lalu,” kata Pajar Prianto ke M Siregar.
Ternyata respon M Siregar di luar dugaan. Dengan suara
keras, M Siregar mempersilahkan Pajar Prianto agar menanyakan langsung ke Dinas
PU.
keras, M Siregar mempersilahkan Pajar Prianto agar menanyakan langsung ke Dinas
PU.
‘’Bapak tanya ke Dinas PU saja,” kata M Siregar ketus.
Dijawab begitu, Pajar Prianto kembali memelas berharap
berkas proyek tahun anggaran 2017 diperlihatkan padanya.
berkas proyek tahun anggaran 2017 diperlihatkan padanya.
‘’Tolonglah pak diperlihatkan,” pinta Pajar Prianto.
Sikap Pajar Prianto itu ternyata membuat M Siregar emosi.
Pajar Prianto kemudian dibentaknya.
Pajar Prianto kemudian dibentaknya.
Dasar Pajar Prianto, sudah dibentak bukannya langsung pergi.
Pajar Prianto kemudian menjelaskan bahwa dia adalah dari Fraksi Golkar DPRD
Kabupaten Asahan. Tapi, M Siregar tak peduli.
Pajar Prianto kemudian menjelaskan bahwa dia adalah dari Fraksi Golkar DPRD
Kabupaten Asahan. Tapi, M Siregar tak peduli.
‘’Kalau dari Fraksi Golkar, kenapa rupanya?” tantang M
Siregar dengan nada tinggi.
Siregar dengan nada tinggi.
Melihat situasi sudah tidak kondusif, Pajar Prianto pun
balik kanan meninggalkan Kantor Bappeda tersebut.
balik kanan meninggalkan Kantor Bappeda tersebut.
Bukan Kepentingan Pribadi
Pajar Prianto SH merasa sangat dilecehkan. Bukan hanya
sebagai Anggota DPRD Asahan, sebagai seorang pribadi pun menurutnya tidak
pantas M Siregar membentak-bentaknya.
sebagai Anggota DPRD Asahan, sebagai seorang pribadi pun menurutnya tidak
pantas M Siregar membentak-bentaknya.
Wakil Ketua Fraksi DPRD Asahan ini tidak percaya jika M
Siregar tidak mengenalinya. Sebab beberapa waktu lalu, ia juga pernah
mempertanyakan hal serupa kepada M Siregar. Waktu itu, layanan M Siregar cukup
baik.
Siregar tidak mengenalinya. Sebab beberapa waktu lalu, ia juga pernah
mempertanyakan hal serupa kepada M Siregar. Waktu itu, layanan M Siregar cukup
baik.
‘’Bohong kalau M Siregar tidak kenal saya,” kata Pajar
Prianto, usai meninggalkan kantor Bappeda.
Prianto, usai meninggalkan kantor Bappeda.
Pria yang juga Anggota Komisi A DPRD Asahan ini menjelaskan
bahwa kedatangannya ke Kantor Bappeda adalah untuk mempertanyakan usulan proyek
pembangunan jalan Pasar Baru menuju Tambun Tulang, yang diusulkan melalui
Musrembang bulan Januari lalu.
bahwa kedatangannya ke Kantor Bappeda adalah untuk mempertanyakan usulan proyek
pembangunan jalan Pasar Baru menuju Tambun Tulang, yang diusulkan melalui
Musrembang bulan Januari lalu.
‘’Bukan untuk kepentingan pribadi saya, tetapi ini untuk
kepentingan masyarakat yang harus saya perjuangkan, karena jalannya memang
sudah parah dan tidak bisa dilalui. Makanya, saya ingin bertanya tentang hal
ini,” kata Pajar Prianto.
kepentingan masyarakat yang harus saya perjuangkan, karena jalannya memang
sudah parah dan tidak bisa dilalui. Makanya, saya ingin bertanya tentang hal
ini,” kata Pajar Prianto.
Mengenai tindakannya datang langsung menanyakan berkas
usulan proyek tahun anggaran 2017, Pajar Prianto beralasan bahwa beberapa waktu
lalu Kepala Bappeda Asahan Drs H Zainal Aripin Sinaga MH sudah pernah
menyampaikan hal itu di Aula Madani DPRD Asahan kepada seluruh Anggota DPRD
Asahan.
usulan proyek tahun anggaran 2017, Pajar Prianto beralasan bahwa beberapa waktu
lalu Kepala Bappeda Asahan Drs H Zainal Aripin Sinaga MH sudah pernah
menyampaikan hal itu di Aula Madani DPRD Asahan kepada seluruh Anggota DPRD
Asahan.
Kepala Bappeda Zainal Aripin Sinaga kepada para Anggota DPRD
Asahan menyarankan apabila ingin mempertanyakan usulan proyek, dipersilahkan
menanyakan langsung kepada M Siregar.
Asahan menyarankan apabila ingin mempertanyakan usulan proyek, dipersilahkan
menanyakan langsung kepada M Siregar.
“Yang menyarankan agar menanya langsung kepada M Siregar
itu, pak Zainal Aripin Sinaga (Kepala Bappeda Asahan, red), makanya saya berani
mempertanyakan hal itu,” terangnya.
itu, pak Zainal Aripin Sinaga (Kepala Bappeda Asahan, red), makanya saya berani
mempertanyakan hal itu,” terangnya.
‘’Jujur ini bukan untuk kepentingan pribadi saya, tetapi
diperjuangkan untuk kepentingan masyarakat daerah Silo Bonto,” ungkapnya.
diperjuangkan untuk kepentingan masyarakat daerah Silo Bonto,” ungkapnya.
Ketua Fraksi Golkar Asahan Emaris, kepada METRO ASAHAN,
lewat HP selulernya, mengatakan sangat menyesalkan tindakan M Siregar, Staf
Pengelolaan Data Bappeda Asahan.
lewat HP selulernya, mengatakan sangat menyesalkan tindakan M Siregar, Staf
Pengelolaan Data Bappeda Asahan.
‘’Ini akan kita pertanyakan. Kita sangat menyesalkan sikap
itu,” ujarnya, seraya menutup HP- nya karena buru-buru hendak membawa orang
sakit.
itu,” ujarnya, seraya menutup HP- nya karena buru-buru hendak membawa orang
sakit.
Itu Perintah Atasan
STAF Pengelolaan Data Bappeda Kabupaten Asahan M Siregar,
ketika dikonfirmasi, Rabu (9/11), di kantornya, menjelaskan bahwa ia mengaku
tidak tahu jika yang ia bentak itu ternyata seorang Anggota DPRD Asahan. M
Siregar mengaku sempat kesal karena sudah menyarankan agar menanyakan langsung
ke Dinas PU, soal proyek tahun anggaran 2017. Tapi, Pajar Prianto malah ngotot.
ketika dikonfirmasi, Rabu (9/11), di kantornya, menjelaskan bahwa ia mengaku
tidak tahu jika yang ia bentak itu ternyata seorang Anggota DPRD Asahan. M
Siregar mengaku sempat kesal karena sudah menyarankan agar menanyakan langsung
ke Dinas PU, soal proyek tahun anggaran 2017. Tapi, Pajar Prianto malah ngotot.
‘’Dia bertanya kepada saya sebanyak 3 kali, makanya suara
tinggi,” ujar M Siregar.
tinggi,” ujar M Siregar.
‘’Saya tak tahu kalau yang datang itu Wakil Ketua Fraksi
Golkar Asahan,” ujarnya lagi.
Golkar Asahan,” ujarnya lagi.
Dia juga mengakui jika Pajar Prianto sempat menyebutkan
bahwa dirinya adalah dari Fraksi Golkar Asahan. Tapi, karena sudah terlanjur
emosi M Siregar tidak peduli.
bahwa dirinya adalah dari Fraksi Golkar Asahan. Tapi, karena sudah terlanjur
emosi M Siregar tidak peduli.
“Ya, kubilang memang; kenapa rupanya kalau anggota Golkar?”
kata M Siregar.
kata M Siregar.
Setelah itu, M Siregar menyebutkan Pajar Prianto pergi
meninggalkan kantornya.
meninggalkan kantornya.
Ia menjelaskan bahwa mereka tidak diperbolehkan menunjukkan
dokumen usulan proyek tahun anggaran 2017 kepada siapa pun tanpa seizin Kepala
Bappeda Asahan.
dokumen usulan proyek tahun anggaran 2017 kepada siapa pun tanpa seizin Kepala
Bappeda Asahan.
“Itu perintah atasan saya,” terang M Siregar.
Itu sebabnya M Siregar menolak memenuhi permintaan Pajar
Prianto. Meski pria yang belakangan ia ketahui itu ternyata Anggota DPRD Asahan
bermohon kepadanya sampai tiga kali.
Prianto. Meski pria yang belakangan ia ketahui itu ternyata Anggota DPRD Asahan
bermohon kepadanya sampai tiga kali.
“Perintah atasan siapapun yang bertanya usulan proyek, baik
melalui Musrembang itu tidak dibenarkan. Inilah yang saya jaga. Maka, saya
tidak memberikan untuk melihat apa yang ditanyakan Pajar Prianto itu,”
tegasnya.
melalui Musrembang itu tidak dibenarkan. Inilah yang saya jaga. Maka, saya
tidak memberikan untuk melihat apa yang ditanyakan Pajar Prianto itu,”
tegasnya.
S Samosir, atasan M Siregar
di Kantor Bappeda Asahan membenarkan bahwa mereka memang tidak diperbolehkan
menunjukkan dokumen proyek usulan tahun anggaran 2017.
di Kantor Bappeda Asahan membenarkan bahwa mereka memang tidak diperbolehkan
menunjukkan dokumen proyek usulan tahun anggaran 2017.
“Ya benar, itu perintah atasan. Kami tidak diperbolehkan
jumpa dengan siapa pun. Terkecuali perintah atasan kami, barulah boleh bertemu
dengan kami untuk melihat usulan proyek tersebut,” terang S
Samosir.
jumpa dengan siapa pun. Terkecuali perintah atasan kami, barulah boleh bertemu
dengan kami untuk melihat usulan proyek tersebut,” terang S
Samosir.
Kabag Humas Pemkab Asahan Rahmat Hidayat SSos MSi,
dikonfirmasi METRO ASAHAN melalui HP selulernya menjelaskan bahwa saudara M
Siregar benar seorang staf biasa. Tapi, sebagai Staf Pengelolaan Data Bapppeda
Asahan, M Siregar memiliki tugas dan tanggung jawab yang tinggi.
dikonfirmasi METRO ASAHAN melalui HP selulernya menjelaskan bahwa saudara M
Siregar benar seorang staf biasa. Tapi, sebagai Staf Pengelolaan Data Bapppeda
Asahan, M Siregar memiliki tugas dan tanggung jawab yang tinggi.
Menurut Rahmat, persoalan ini hanya miskomunikasi.
‘’Seharusnya saudara kami Pajar Prianto, kalau ingin
mempertanyakan usulan proyek tersebut lebih dulu ke Sekretaris Bappeda Asahan.
Jadi, tidak langsung ke staf pengelolaan data. Sehingga timbul kesalahpahaman,
seperti ini jadinya,” tandasnya.
mempertanyakan usulan proyek tersebut lebih dulu ke Sekretaris Bappeda Asahan.
Jadi, tidak langsung ke staf pengelolaan data. Sehingga timbul kesalahpahaman,
seperti ini jadinya,” tandasnya.
Di satu sisi masih kata Kabag Humas, Staf Pengelolaan Data
Bappeda Asahan M Siregar tidak mengenali saudara Pajar Prianto SH. Sehingga,
Rahmat Hidayat menilai bahwa ini merupakan persoalan salah paham.
Bappeda Asahan M Siregar tidak mengenali saudara Pajar Prianto SH. Sehingga,
Rahmat Hidayat menilai bahwa ini merupakan persoalan salah paham.
‘’Kita berharap dari persoalan ini tidak membesar dan saling
memaafkan, hanya karena terjadi salah paham. Mudah-mudahan dari salah paham ini
menjadi persaudaraan yang lebih akrab,” ujarnya mengakhiri. (mar/dro)
memaafkan, hanya karena terjadi salah paham. Mudah-mudahan dari salah paham ini
menjadi persaudaraan yang lebih akrab,” ujarnya mengakhiri. (mar/dro)