KISARAN– Irama detak jantung Suprayetno (50) berdebar tidak beraturan saat pertama kali ia mendapat kabar jika anaknya Endon (21) terlibat kecelakaan hebat, Jumat (11/10) pagi. Ia langsung bergegas lokasi kejadian.
Sampai di tempat kejadian perkara (TKP) jalinsum Medan-Rantauparapat, persis di depan Kampus Universitas Asahan (UNA), jantungnya berdegup makin kencang saat melihat kondisi dump truk dengan nomor polisi BM 9661 FG terbalik di badan jalan. Kemudian ia melihat kondisi di bagian kemudi dump truk rusak berat. Seluruh bagian depan dump truk hancur.
Pagi itu, Suprayetno tampak pasrah. Matanya juga berkaca-kaca. Tapi, dia tetap berusaha tegar.
Setelah mendapat informasi bahwa sopir dump truk BM 9661 FG telah dibawa ke rumah sakit terdekat, Suprayetno bergegas meninggalkan lokasi. Di sepanjang jalan, ia terus berdoa semoga anaknya Endon diberikan keselamatan.
Begitu tiba di UGD Rumah Sakit Wira Husada, Suprayetno sedikit mulai merasa tenang, setelah petugas mengatakan bahwa anaknya telah mendapat penanganan medis dan selamat.
Suprayetno menuturkan, dia sama sekali tidak merasa ada tanda-tanda maupun firasat buruk sebelum kecelakaan hebat itu menimpa anaknya. Seperti biasa, anaknya Endon selalu pamit sebelum berangkat bekerja. Dan, dia juga tidak lupa mengingatkan supaya anaknya itu tetap berhati-hati.
‘’Hati-hati ya nak kalau bawa motor (dum truk, red). Itu nasihat saya,” kata Suprayetno, ketika ditemui METRO ASAHAN di Ruang Tunggu UGD Rumah Sakit Wira Husada.
Menurut dia, anaknya Endon sudah lama jadi sopir dump truk pengangkut tanah maupun pasir.
“Endon ini anak kedua saya. Nama lengkapnya Rudi Amatu Rahman. Endon itu panggilan aja,” terang Suprayetno, warga Jalan Gergaji, Lingkungan VI, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.
Menurut dokter jaga Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Wira Husada dr Rahmad Fuad, kondisi pasien tiba dalam keadaan sadar. Namun, mengalami luka cukup serius pada kedua kaki serta tangan. Tapi mereka sudah melakukan tindakan medis.
‘’Luka cukup serius di bagian kakinya. Tapi kami sudah mengambil tindakan medis,” sebut dr Rahmad Fuad.
Informasi dari TKP menyebutkan kecelakaan itu terjadi Jumat (11/11) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Mengenai penyebabnya, kejadian itu bermula ketika dua unit dump truk termasuk truk yang dikemudikan korban melaju kencang dari arah Medan.
Tapi begitu tiba di depan kampus UNA, dump truk yang berada di bagian depan tiba-tiba mengurangi kecepatannya dan mengakibatkan dump truk yang dikemudikan Endon yang saat itu berada di bagian belakang hilang kendali dan menabrak dump truk lain yang ada depannya.
Selanjutnya dump truk yang dikemudikan Endon mental ke sisi kanan lalu menabrak truk tronton bernomor polisi B 6065 PXR, yang datang dari arah berlawanan. Setelah itu, dump truk BM 9661 FG terbalik dengan kondisi bagian depan rusak berat.
Tak lama berselang, sopir truk keluar dari kemudi dan tergeletak beberapa menit. Setelah itu dia bangkit kemudian mengutip sejumlah berkas yang berserak di sekitar lokasi kejadian. Oleh petugas yang berada di sekitar lokasi kejadian, Endon kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.
‘’Sopirnya sempat tergeletak sekitar 15 menit, baru bangkit mengutip tas yang berisikan surat-surat kendaraannya,” kata salahseorang warga yang melihat kejadian.
Sopir truk tronton B 6065 PXR bernama Edu Manullang (49) mengungkapkan, sebelum dump truk itu menabrak truk yang ia kemudikan terlebih dulu menabrak dump truk lain di depannya. Kemudian dump truk itu mental ke kanan dan menabrak truknya.
“Yang ditabrak bak truk saya. Untung saja tidak laga kambing (maksudnya yang ditabrak bagian depan, red). Kalau sempat laga kambing, habis awak,” tutur sopir yang beralamat di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Dia menuturkan, dari kejadian ia mengaku sudah melihat dua unit dump truk termasuk yang menabrak truk yang dia kemudikan melaju ugal-ugalan. Ia mengatakan sangat menyesalkan kejadian itu. Menurutnya, ia telah nahas terlibat kecelakaan akibat ulah orang lain yang melaju ugal-ugalan di jalan raya.
‘’Ini nahas bang. Gara-gara sopir yang ugal-ugalan, saya jadi korban,” keluh Edu Manullang, yang mengaku berangkat dari Jakarta dengan tujuan Medan.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Rikki Ramadhan SIK, melalui Kanit Laka IPDA S Tambunan mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, dua unit truk diamankan. Sementara dump truk yang sempat diseruduk dump truk yang dikemudikan korban masih dalam penyelidikan petugas.
‘’Sementara masih dua unit yang terlibat tabrakan diamankan, yang satunya lagi masih dilakukan penelusuran,” kata Tambunan. (mag1/dro/ma/int)