BATUBARA– Semua orang dekat Prabowo (28) kaget ketika mengetahui oknum Satpol PP Batubara ini dipersangkakan melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak kekasihnya. Apalagi selama ini, Prabowo dikenal sangat pendiam dan sudah memiliki anak dan istri.
‘’Anak ini pendiam,” kata Kasat Pol PP Batubara Radiansyah, saat diminta tanggapannya tentang perangai Prabowo, Jumat (25/11). Sehingga, Radiansyah sendiri mengaku kaget begitu mendengar kabar jika salahseorang anak buahnya diamankan polisi karena terjerat kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Sebagai atasan, selama ini, Radiansyah, mengatakan selalu memberikan bimbingan dan arahan, termasuk kepada Prabowo.
Ditanya apa sanksi terhadap Prabowo, Radiansyah sepertinya tidak ingin buru-buru mengambil sikap. Lain hal kata dia, jika pengadilan memutuskan Prabowo terbukti secara sah di mata hukum melakukan tindak pidana kekerasan terhadap Rizki.
‘’Kita tunggu putusan hukum. Kalau bersalah tentu ada sanksinya,” ujarnya singkat.
Sehari sebelumnya, Kamis (24/11), Nyonya Jul juga kaget mendengar anaknya Prabowo terlibat kasus penganiayaan terhadap bayi dan memiliki hubungan spesial dengan wanita lain, yang belakangan diketahui bernama Iin. Peristiwa penganiayaan ini ia ketahui dari menantunya.
‘’Istrinya (istri Prabowo) tadi malam yang menelepon saya dan menceritakan kasus ini,” ujar Nyonya Jul, dengan mata berkaca-kaca.
Nyonya Jul sendiri mengaku ikut menangis setelah mendengar suara menantunya berbicara terbata-bata lewat telepon selularnya.
‘’Menantu saya itu juga menangis, kaget mendengar kejadian ini,” sebut Nyonya Jul sembari mengusap air matanya.
Selama ini ia mengaku tidak tahu persis apa yang terjadi di dalam rumah tangga anaknya. Sejak anaknya menikah, Prabowo tinggal di rumah kontrakan bersama anak dan istrinya.
‘’Kami tidak tidak serumah, sejak dia menikah,” pungkasnya.
Bukan hanya dari pihak keluarga Prabowo, keluarga Iin juga kaget mengetahui kabar itu.
Pantauan wartawan, Jumat (25/11) siang, seorang wanita yang mengaku ibu kandung Iin, tampak di Mapolres Batubara. Wanita yang datang mengenakan jilbab itu juga mengaku kaget mendengar kabar anaknya diamankan polisi.
.
‘’Saya datang langsung dari Dolok Masihul, Serdang Bedagai (Sergei),” ujarnya.
Ia menyebutkan, Iin merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
‘’Dia ini anak paling kecil. Anak saya lima,” sebut perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu sembari pergi.
Salahseorang tetangga Iin di Dusun II, Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Batubara, Boru Purba (40), juga ikut kaget. Menurutnya, Iin dikenal sangat baik dan ramah terhadap para tetangganya. Termasuk kepada bayinya Rizky, Iin sangat baik.
‘’Makanya kami tidak menyangka kejadian ini,” Boru Purba, wanita yang berprofesi sebagai bidan desa, tinggal tak jauh dari warung milik Iin jalinsum Lima Puluh-Kisaran di Desa Sumber Padi.
Menurut Boru Purba, Iin selama ini tinggal berdua dengan anaknya di warung tersebut. Sementara suaminya, menurut penuturan Iin selama ini bekerja di PT Inalum dan tinggal bersama istri tua.
‘’Yang dia bilang ke kami di sini, Iin itu sudah menikah. Suaminya bekerja di PT Inalum,” ujar Boru Purba.
Soal Rizky, menurut Boru Purba, pernah sekali dia memberikan pengobatan dengan datang langsung ke warung teman Iin di Simpang Martok, Desa Sumber Padi, masih tepi jalan lintas Lima Puluh-Kisaran, pada 15 Oktober 2016 lalu.
‘’Waktu itu, Rizky demam. Tangannya memang bengkak,” kata Boru Purba.
Saat itu, ia bertanya kenapa tangan Rizky sampai bengkak. Menurut penuturan Iin saat itu, tangan bayinya bengkak karena terjatuh dari tangga. Memang, kata Boru Purba, di warung tempat Iin berjualan ada sebuah tangga menuju kamar mandi dan dapur.
‘’Jadi, bisa saja benar terjatuh karena Rizky itu juga masih belajar berjalan,” katanya.
‘’Tapi soal kaki kirinya Rizky, saat itu belum ada bengkak,” ungkap bidan alumni Kesdam Kota Pematangsiantar itu.
Menurut Boru Purba, Rizky sudah sering mengalami sakit-sakitan. Tapi ia sendiri baru sekali memberikan pengobatan.
Bahkan sekali waktu sekira bulan Oktober 2016, Iin kepadanya pernah bilang akan mengantarkan Rizky kepada suaminya yang bekerja di PT Inalum karena sudah sering sakit-sakitan. Dan, sejak itu dia mengaku tidak pernah lagi melihat Rizky di halaman kedai ibunya.
‘’Biasanya kan si Rizky ini main-main di halaman kedai ibunya itu,” kata Boru Purba sembari menunjuk ke warung bercat biru kuning milik Iin di tepi jalinsum.
Sementara Iin, menurut Boru Purba, terakhir kali melihatnya pada hari Senin (21/11) sore, saat mencabut rumput di halaman warung miliknya. Anaknya juga tidak kelihatan sejak itu. Menurut Boru Purba, selama ini, Iin hanya berjualan jajanan dan minuman ringan.
‘’Tidak ada di situ minuman keras juga tida ada suara-suara musik keras,” ungkap Boru Purba.
‘’Sebenarnya, si Iin itu masih tergolong tinggal di daerah itu. Paling sekitar tiga bulanan lah,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Pantauan wartawan, warung milik Iin, tampak tak berpenghuni. Pintu warung terkunci dengan gembok rantai. Tapi di dalam warung, beragam jenis jajanan masih bergantung di etalase dan dinding warung.
Dari luar kedai Iin, tampak ada sebuah kamar dan anak tangga menuju kamar mandi. Kemudian di lantai bawah terlihat ada sebuah kamar, posisinya berada di dekat parit.
Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Rahmadani, didampingi KBO Reskrim IPTU Yahman, kepada wartawan, Jumat (25/11), menyebutkan Iin (24) dan Prabowo (28) sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Batubara. Sementara Sabirin, ayah kandung Rizky masih sebagai berstatus pelapor.
Dalam berita sebelumnya, Prabowo telah menjalani pemeriksaan di Ruang Sat Reskrim Polres Batubara, Kamis (24/11). Oknum Sat Pol PP Batubara ini tampak pasrah setelah polisi mempersangkakannya menganiaya Rizky, bayi berumur satu tahun satu bulan buah hati kekasihnya dengan pria lain.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Prabowo tampak sesekali berusaha menerangkan bahwa dia sama sekali tidak melakukan penganiayaan terhadap bayi tersebut. Tapi, polisi tetap pada keputusannya dengan mempersangkakannya melanggar pasal tentang tindak kekerasan terhadap anak. Padahal Prabowo sudah menyampaikan bahwa dia tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Rizky.
Menurut Prabowo, Rizky sebenarnya sudah lama mengalami sakit. Kondisi kaki dan tangan Rizky itu juga sudah bengkak dan luka, sejak lama. Soal itu, Prabowo bahkan sempat menanyakan apa penyebab sehingga kaki dan tangan Rizky bisa mengalami bengkak. Dan, saat itu Iin mengatakan bahwa anaknya itu terluka akibat jatuh.
‘’Jadi, anak itu sebenarnya sudah lama sakit, kaki dan tangannya memang sudah bengkak dan luka,” sebut Prabowo.
Lalu, Prabowo merasa iba dan sudah berulangkali membawa Rizky berobat ke sana-kemari. Bahkan sudah gonta-ganti tukang kusuk yang ia temui agar Rizky segera mendapat kesembuhan.
‘’Itu sebabnya bengkak pada tangan Rizky, sudah lumayan sembuh,” kata Prabowo.
Lalu, mengenai kejadian pada Jumat (18/11) pagi lalu, Prabowo mengaku sedang tiidur di samping Rizky. Lalu, disuruh oleh kekasihnya Iin membersihkan tubuh bayi itu.
Saat itu, Prabowo mengaku melihat Rizky menangis dan melihat kaki kiri korban yang bengkak itu tidak bisa digerakkan. Lalu, Prabowo berusaha meluruskan kaki bayi tersebut. Tapi yang terjadi justru di luar dugaannya. Kaki anak itu kemudian mengeluarkan darah.
‘’Saat itu, aku panik lalu kupanggil Iin,” sebut Prabowo.
Tak lama kemudian Iin datang dan masuk ke kamar. Sembari melihat kondisi tubuh anaknya, Iin kemudian memarahinya.
‘’Kamu apakan kaki anakku?” bentak Iin. Kemudian Prabowo berusaha menjelaskan bahwa dia sama sekali tidak melakukan apa-apa, kecuali berusaha meluruskan kaki anak tersebut.
Setelah itu, mereka cepat-cepat membawa Rizky berobat ke Puskesmas Petatal, Batubara. Selesai berobat sekitar jam 11.00 WIB, kemudian mereka mengantarkan bayi tersebut ke ayah kandungnya di Tanjung Gading.
‘’Jadi, aku sama sekali tidak ada menganiaya anak itu,” tegas Prabowo.
Usai pemeriksaan, Prabowo mengaku, pasrah dan harus menghadapi masalah yang menimpa dirinya.
‘’Mau bagaimana lagi bang, harus aku hadapi masalah ini,” kata Prabowo, kepada wartawan.
Sebelum pemeriksaan terhadap Prabowo dilakukan, polisi telah mendengarkan keterangan dari Iin alias Dewi (24), ibu dari bayi Rizky yang juga kekasihnya. Sebagaimana kesaksian Iin alias Dewi bahwa luka dan kaki serta tangan anaknya yang patah itu diduga kuat akibat tindakan kekerasan yang dilakukan Prabowo, pria yang belakangan ini sering menginap di tempat tinggalnya.
Kepada polisi di Mapolsek Indrapura, Rabu (23/11), Iin, wanita asal Dusun Kampung Baru, Dolok Masihul, Serdang Bedagai, ini membantah menganiaya anaknya.
‘’Aku nggak gila, nggak mungkin aku menganiaya anakku sendiri,” kata Iin, ketika ditemui wartawan.
Iin menuturkan, waktu itu pagi sekira pukul 07.00 WIB, ia sedang menyapu halaman warungnya di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Batubara. Tiba-tiba, ia mendengar jeritan Rizky dan disusul suara panggilan dari kekasih gelapnya Prabowo dari dalam kamar warungnya itu.
Iin pun langsung masuk ke kamar dan melihat Rizky menjerit dengan kondisi kaki telah berlumuran darah di atas tempat tidur. Melihat kondisi anaknya itu, Iin langsung memarahi Prabowo.
‘’Saya bilang sama dia (Prabowo, red), kenapa kakinya berdarah? Kau apakan dia?
Lalu dijawabnya, gak ada aku apa-apain. Kemudian saya mengatakan lagi; gak mungkin, aku aja mamaknya gak pernah memperlakukannya seperti itu,” kata Iin ke Prabowo.
Ketika Iin kembali mendesaknya, Prabowo kemudian mengaku hanya berusaha meluruskan kaki anaknya.
Saat melihat kondisi kaki Rizky, Iin menduga seperti ada luka sayatan sepanjang 10 cm di betis anaknya. Setelah melihat kondisi anaknya cukup parah, Iin berusaha membalut kaki Rizky dengan singlet. Kemudian bergegas membawa Rizky berobat ke puskesmas.
‘’Memang aku tidak sempat memperhatikan apakah ada pisau silet atau benda tajam di sekitar anakku,” ujarnya.
Setelah membawa anaknya berobat, Iin mengaku mengantarkan bayinya ke Sabirin, ayah biologis Rizki. Tapi respon Sabirin, mengecewakan. Padahal, Iin meminta agar Sabirin membawakan anak mereka berobat.
‘’Aku bilang ini anakmu sakit, tolong bawa dia berobat,” kata Iin.
Tapi Sabirin justru hendak meninggalkannya dan pergi dengan mengendarai mobil pick up Granmax miliknya, sembari melemparkan uang sebesar Rp2 ratus ribu.
Karena tak terima, Iin jengkel dan meletakkan bayinya di tanah persis di samping mobil pick up Granmax tersebut. Setelah itu, dia kembali ke warungnya di Sumber Padi. Sementara Po kembali ke rumahnya di Perdagangan, Kecamatan Bandar, Simalungun.
Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Rahmadani, kepada wartawan, melalui telepon selularnya mengatakan bahwa Prabowo dipersangkakan melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur. Sementara terhadap Iin, dipersangkakan dengan kasus penelantaran anak.
‘’Keduanya terancam hukuman penjara di atas lima tahun, sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak,” terang Rahmadani singkat.
Sementara Rizky, kini diasuh Uwaknya (kakak kandung Sabirin, ayah kandungnya) bernama Suwarni (49) di Dusun X, Desa Sei Suka Deras, Kecamatan Sei Suka, Batubara. Terlahir dari pernikahan tidak sah membuat nasibnya menjadi tidak menentu. Apalagi dalam hal biaya perobatan, ayah kandungnya Sabirin, selain tidak mampu dari aspek ekonomi, istrinya (ibu tiri Rizky) juga menolak kehadirannya.
Kepada wartawan, Kamis (24/11), Suwarni menyebutkan, setelah kejadian itu Rizky sudah dibawa berobat ke rumah sakit, juga ke dukun patah. Namun, hingga kini kondisi Rizky belum sepenuhnya membaik. Rizky masih sering menangis.
Mengenai kehadiran Rizky, Suwarni mengungkapkan bahwa keluarga besarnya baru tahu setelah kasus ini mencuat ke publik. Tapi Samini, menurut Suwarni sudah mengetahui jika suaminya Sabirin telah memiliki hubungan gelap sejak empat bulan terakhir. Sejak itu, Sabirin pun memutuskan hubungannya dengan Iin.
‘’Kalau kami baru tahu setelah masalah ini mencuat ke publik,” kata Suwarni.
Ia mengaku kasihan melihat Rizky, apalagi Samini, adik iparnya enggan menerima kehadiran bayi malang tersebut.
Suwarni mengungkapkan bahwa Sabirin itu merupakan suami sah dari Samini dan telah dikaruniai tiga orang anak. (wan/dro/ma/int)