BATUBARA– Sadirin (48), telah membuat laporan pengaduan kasus penganiayaan yang dialami Ricky, bayinya yang masih berusia satu tahun satu bulan. Saat ini, polisi tengah mencari keberadaan Iin (24), ibu yang diduga tega menganiaya bayi kandungnya itu dan mengakibatkan korban patah kaki dan tangan.
Kapolres Batubara AKBP S Bonaparte Silalahi SIK, melalui Kanit Reskrim Polsek Indrapura IPTU JH Sinaga mengatakan, terkait kasus penganiayaan bayi tersebut, menurutnya ayah korban sudah membuat laporan kepada ke Polsek Indrapura, pada Minggu (20/11).
‘’Berdasarkan laporan itu saat ini kita sedang mencari ibu bayi malang tersebut,” kata Sinaga.
Sementara kondisi Ricky, bayi malang yang masih berusia satu tahun satu bulan itu masih terus merintih kesakitan. Pada Senin (21/11), Ricky dititipkan di rumah Uwaknya di Dusun X, Desa Sei Suka Deras, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batubara.
Kepala Desa Sei Suka Deras Ponimin, kepada wartawan, Senin (21/11), pengobatan Ricky melalui operasi, membutuhkan biaya besar. Untuk itu harus melalui BPJS Kesehatan. Sedang Ricky sama sekali belum ada BPJS-nya.
‘’Ia juga belum tercantum di Kartu Keluarga (KK) siapa, padahal itu sebagai sarat pengurusan BPJS,” kata Ponimin.
Masih kata Ponimin, bayi itu juga tidak diketahui dilahirkan dimana. Sedang ibunya bukan orang Desa Sei Suka Deras.
Untuk memasukkan nama anak ke Kartu Keluarga (KK), dibutuhkan surat kelahiran, makanya sekarang sedang diupayakan surat kelahirannya itu oleh ayahnya.
Diberitakan sebelumnya, bayi bernama Ricky diantarkan oleh ibu kandungnya bernama Iin (24) ke tempat Sadirin kerja sebagai cleaning service (CS) di Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Batubara, Jumat (18/11) siang sekitar jam 11.00 WIB. Iin datang naik sepedamotor dengan seorang pria dan meletakkan begitu saja bayinya di tanah dengan kondisi menangis, dan berkata; ‘’Ini anakmu…”. Setelah itu, Iin pergi begitu saja dengan lelaki itu.
Melihat bayinya menangis, Sadirin berlari menghampiri anaknya. Lalu memeluknya erat-erat. Tapi bayinya tidak berhenti menangis, setelah diperiksa ternyata kaki dan tangan bayinya mengalami luka.
Lalu bayi Ricky langsung ia bawa ke Rumah Sakit Herna di Tebing Tinggi. Setelah diperiksa petugas medis, ternyata kaki dan tangan Bayi Ricky mengalami patah tulang.
Akibat luka yang diderita, anaknya menjalani perawatan medis di Ruang Mawar Rumah Sakit Herna Tebing Tinggi. Menurut penjelasan petugas medis Rumah Sakit Herna, terhadap bayi Ricky harus segera dilakukan operasi. Tapi karena tidak memiliki kemampuan dana, operasi tidak jadi dilangsungkan. Dan, oleh Sadirin bayinya dibawa pulang.
Sadirin menyebutkan bahwa Iin merupakan istri keduanya, asal Dolok Masihul, Serdang Bedagai. Dari istri keduanya itu, Sadirin dikaruniai seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Ricky.
Menurut Sadirin, selama ini Iin sehari-harinya bekerja sebagai pelayan di salah satu warung di Desa Sumber Padi, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara.
Sejak kejadian itu, keberadaan Iin tidak diketahui di mana.
‘’Sampai saat ini, dia (Iin, red) belum ada memberikan kabar,” ujarnya. (wan/dro)